Jika pada Pemeilihan Legislatif periode 2014 – 2019, terdapat beberapa Politisi dari kalangan Wartawan yang terpilih menjadi Anggota DPRD di...
Jika pada Pemeilihan Legislatif periode 2014 – 2019, terdapat beberapa Politisi dari kalangan Wartawan yang terpilih menjadi Anggota DPRD di Daerah Pemilihan (Dapil) berbeda. Di momen pileg 2019 mendatang pun tak jauh berbeda, sederet Nama Wartawan senior dipastikan akan menjadi Calon Legislatif (Caleg). Sebut saja, Rafidin, S.Sos caleg Dapil II Donggo Soromandi Sanggar dan Tambora, Sarwon Caleg NTB Dapil Kabupaten Bima, Kota BIma, dan Kabupaten Dompu. Tak hanya itu, M.Arifudin, S.Sos Pimpinan Redaksi (Pimpred) Tabloid Bimantika pun sudah memutuskan untuk mencalonkan diri di Dapil I Bolo –Madapangga. Mampukah Arifudin meraih kemenangan di Dapil Neraka tersebut?
BIMA, KS. - Di Dapil itu, wartawan yang dikenal dengan sebutan Raja Madapangga itu bakal bersaing dengan para Politisi senior. Terutama, yang sudah terpilih dan menduduki Kursi di Lembaga tersebut.“Dengan mengucapkan Bismillah, saya menyatakan siap maju di pileg 2019 mendatang. Kali ini, InsaAllah saya akan menggunakan PDI- Perjuangan. Soal sengitnya persaingan, karena harus bertarung dengan sejumlah politisi senior dan ternama. Bagi saya, itu bukan hambatan tapi tantangan, sekaligus tangga untuk meraih kemenangan,” kata Arifudin kepada Koran Stabilitas.
Meski, harus bersaing dengan para politisi senior yang sudah teruji pengalaman juga kemampuanya. Namun, bukan berarti harus menghalalkan segala macam cara, mislanya menghabiskan Uang untuk membeli suara demi menggapai kemenangan. Alasanya, lebih pada keperihatinan atas kondisi masyarakat yang saban hari kian mengkhawatirkan akibat politik uang (Money Politik).
”Persaingan boleh ketat, tujuan utama adalah menang. Tapi, saya nggak akan beli suara. Tak masalah apakah nantinya saya terpilih atau tidak, itu lumrah dalam sebuah kompetisi, ada yang menang ada pula yang kalah. Sejatinya, semua itu tidak terlepas kehendak Allah SWT,jalani dan nikmati saja dengan santai. Syukur Alhamdulillah kalau dengan cara itu, saya ditakdirkan menang. Begitupun sebaliknya jika saya harus kalah atau tidak terpilih,” ujarnya.
Metode politik tanpa harus mengeluarkan kos politik besar demi meraih kemenangan merupakan langkah tepat dalam mencegah terjadinya praktek tak terpuji di Lembaga Legislatif. Masalahnya, semakin besar uang yang dihabiskan, semakin besar pula hasrat untuk berbuat penyimpangan. Ujung-ujungnya, menyalahgunakan Tugas serta kewenangan. Sebab, yang dipikirkan adalah bagaimana cara mengembalikan modal yang dihabiskan. Termasuk, untuk membeli suara.
”Caranya, ya maling uang rakyat. Kalau tidak, mau gimana lagi, Gaji selama Lima Tahun menjabat sebagai wakil rakyat hanya cukup buat nyicil kredit di Bank. Beda dengan politisi yang terpilih tanpa harus mengeluarkan duit banyak, fokusnya pada kepentingan masyarakat banyak. Karena itu, saya meghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih caleg, pilihlah atas dasar petunjuk hati bukan karena Uang,” pintanya.
Jika terpilih, Putra asal Desa Rade Kecamatan Madapangga itu mengaku hanya akan menggunakan kendaraan Roda Dua (Sepeda Motor). Mobil Mewah miliknya saat ini siap dijual, cuman bukan sekarang. Melainkan, s etelah pelaksanaan pileg.” Kalau sudah jadi anggota dewan, kendaraan saya bukan mobil mewah. Tapi, sepeda motor,mobil saya saat ini akan saya jual,” terangnya seraya menegaskan tekad dan niatnya untuk maju di pileg 2019 sudah bulat. Berbagai persiapan sudah matang, termasuk menyangkut parpol sebagai kendaraan politik. (KS-Anh)
Ilustrasi |
BIMA, KS. - Di Dapil itu, wartawan yang dikenal dengan sebutan Raja Madapangga itu bakal bersaing dengan para Politisi senior. Terutama, yang sudah terpilih dan menduduki Kursi di Lembaga tersebut.“Dengan mengucapkan Bismillah, saya menyatakan siap maju di pileg 2019 mendatang. Kali ini, InsaAllah saya akan menggunakan PDI- Perjuangan. Soal sengitnya persaingan, karena harus bertarung dengan sejumlah politisi senior dan ternama. Bagi saya, itu bukan hambatan tapi tantangan, sekaligus tangga untuk meraih kemenangan,” kata Arifudin kepada Koran Stabilitas.
Meski, harus bersaing dengan para politisi senior yang sudah teruji pengalaman juga kemampuanya. Namun, bukan berarti harus menghalalkan segala macam cara, mislanya menghabiskan Uang untuk membeli suara demi menggapai kemenangan. Alasanya, lebih pada keperihatinan atas kondisi masyarakat yang saban hari kian mengkhawatirkan akibat politik uang (Money Politik).
”Persaingan boleh ketat, tujuan utama adalah menang. Tapi, saya nggak akan beli suara. Tak masalah apakah nantinya saya terpilih atau tidak, itu lumrah dalam sebuah kompetisi, ada yang menang ada pula yang kalah. Sejatinya, semua itu tidak terlepas kehendak Allah SWT,jalani dan nikmati saja dengan santai. Syukur Alhamdulillah kalau dengan cara itu, saya ditakdirkan menang. Begitupun sebaliknya jika saya harus kalah atau tidak terpilih,” ujarnya.
Metode politik tanpa harus mengeluarkan kos politik besar demi meraih kemenangan merupakan langkah tepat dalam mencegah terjadinya praktek tak terpuji di Lembaga Legislatif. Masalahnya, semakin besar uang yang dihabiskan, semakin besar pula hasrat untuk berbuat penyimpangan. Ujung-ujungnya, menyalahgunakan Tugas serta kewenangan. Sebab, yang dipikirkan adalah bagaimana cara mengembalikan modal yang dihabiskan. Termasuk, untuk membeli suara.
”Caranya, ya maling uang rakyat. Kalau tidak, mau gimana lagi, Gaji selama Lima Tahun menjabat sebagai wakil rakyat hanya cukup buat nyicil kredit di Bank. Beda dengan politisi yang terpilih tanpa harus mengeluarkan duit banyak, fokusnya pada kepentingan masyarakat banyak. Karena itu, saya meghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih caleg, pilihlah atas dasar petunjuk hati bukan karena Uang,” pintanya.
Jika terpilih, Putra asal Desa Rade Kecamatan Madapangga itu mengaku hanya akan menggunakan kendaraan Roda Dua (Sepeda Motor). Mobil Mewah miliknya saat ini siap dijual, cuman bukan sekarang. Melainkan, s etelah pelaksanaan pileg.” Kalau sudah jadi anggota dewan, kendaraan saya bukan mobil mewah. Tapi, sepeda motor,mobil saya saat ini akan saya jual,” terangnya seraya menegaskan tekad dan niatnya untuk maju di pileg 2019 sudah bulat. Berbagai persiapan sudah matang, termasuk menyangkut parpol sebagai kendaraan politik. (KS-Anh)
COMMENTS