Setiap Tahun, Markas Besar Polisi Republi Indonesia (MABES – POLRI) merayakan Hari Ulang Tahun Bayangkari. Beragam kegiatan digelar dalam me...
Setiap Tahun, Markas Besar Polisi Republi Indonesia (MABES – POLRI) merayakan Hari Ulang Tahun Bayangkari. Beragam kegiatan digelar dalam menyambut momen penting bagi seluruh Anggota Polisi se Indonesia tersebut. Mulai dari kegiatan seromanial hingga bahkan berbau sosial. Seperti halnya yang dilakukan Anggota Polisi Bharaduta Bima NTB. Pada momen ini, sejumlah Anggota Polisi Letin 23 baik yang bertugas di Polres Bima Kota maupun Polres Bima Kabupaten menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu Panti Asuhan. Tak hanya itu, Puluhan Anggota Polisi itu pun meluangkan waktu menyambangi keluarga besar mendiang Almarhum, Hendra, korban pembunuhan di depan Cafe Gogo Tanjung Kota Bima tahun 2008 lalu.
KOTA BIMA, KS.– Pada momen yang berlangsung Minggu (1/7) tersebut, Anggota Bharaduta Bima NTB berbagi kebahagiaan dengan Anak Yatim Piatu Panti Asuhan Nurul Mubin Kota Bima. Bentuknya, memberikan sumbangan sealakadarnya pada sejumlah Anak Yatim Piatu.
”K ami Panti Asuhan Nurul Mubin salut dan bangga sekaligus menyampaikan terimakasih kepada Bharaduta Bima NTB. Bangganya kami karena ternyata saat ini masih ada yang peduli sekaligus mau berbagi kebahagiaan dengan Anak Yatim Piatu,” kata Kepala Panti Asuhan Nurul Mubin kepada Wartawan Koran Stabilitas.
Usai berbagi kebahagiaan bersama Anak Yatim Piatu, Anggota Polisi menyempatkan waktu menyambangi kediaman keluarga besar mendiang almarhum Hendra di Lingkungan BTN Sarata Kota Bima. Rasa duka haru terlihat jelas dimata Orang Tua dan Buah Hati tercinta anggota Polisi yang terbunuh 10 Tahun lalu.
”Hal ini sebagai bentuk kepedulian sekaligus bukti solidaritas kami pada sesama Letin. Sesungguhnya, hati kami terketuk dan moral kami terpanggil. Bukan hanya karena menyisahkan kenangan manis semasih almarhum hidup. Tapi, lebih karena masih ada tanggungjawabnya terutama terhadap Putra tercintanya yang masih duduk di Bangku Sekolah,” ujar mereka di Rumah korban.
Disinggung soal belum berhasilnya terungkap kasus tersebut, padahal insiden tragis dimaksud sudah relatif lama hingga 10 Tahun. Komunitas Bharaduta dimaksud tidak berharap banyak dan tidak juga pasrah, kasus tersebut sepenuhnya diserahkan kepada Allah SWT.”Kita serahkan pada Allah SWT,ikhlaskan saja. Karena, apapun yang terjadi tak terkecuali musibah tidak terlepas dari kuasanya Allah SWT. Yang jelas, apapun yang kita lakukan pasti ada balasanya, terlepas perbuatan baik ataupun buruk,” tutur mereka.
Usai duduk bersama dengan Ayahanda dan Putra tercinta Almarhum Hendra, mereka melakukan foto bersama. Buah hati almarhum tak pernah melepas foto ayahndanya. Selanjutnya, mereka bergegas menuju Desa Panda. Tujuanya, menghadiri Acara Keluarga satu letinya. (KS-Anhar)
![]() |
Anggota Polisi Bharaduta Bima NTB saat memberikan sumbangan pada sejumlah Anak Yatim Piatu |
KOTA BIMA, KS.– Pada momen yang berlangsung Minggu (1/7) tersebut, Anggota Bharaduta Bima NTB berbagi kebahagiaan dengan Anak Yatim Piatu Panti Asuhan Nurul Mubin Kota Bima. Bentuknya, memberikan sumbangan sealakadarnya pada sejumlah Anak Yatim Piatu.
”K ami Panti Asuhan Nurul Mubin salut dan bangga sekaligus menyampaikan terimakasih kepada Bharaduta Bima NTB. Bangganya kami karena ternyata saat ini masih ada yang peduli sekaligus mau berbagi kebahagiaan dengan Anak Yatim Piatu,” kata Kepala Panti Asuhan Nurul Mubin kepada Wartawan Koran Stabilitas.
Usai berbagi kebahagiaan bersama Anak Yatim Piatu, Anggota Polisi menyempatkan waktu menyambangi kediaman keluarga besar mendiang almarhum Hendra di Lingkungan BTN Sarata Kota Bima. Rasa duka haru terlihat jelas dimata Orang Tua dan Buah Hati tercinta anggota Polisi yang terbunuh 10 Tahun lalu.
”Hal ini sebagai bentuk kepedulian sekaligus bukti solidaritas kami pada sesama Letin. Sesungguhnya, hati kami terketuk dan moral kami terpanggil. Bukan hanya karena menyisahkan kenangan manis semasih almarhum hidup. Tapi, lebih karena masih ada tanggungjawabnya terutama terhadap Putra tercintanya yang masih duduk di Bangku Sekolah,” ujar mereka di Rumah korban.
Disinggung soal belum berhasilnya terungkap kasus tersebut, padahal insiden tragis dimaksud sudah relatif lama hingga 10 Tahun. Komunitas Bharaduta dimaksud tidak berharap banyak dan tidak juga pasrah, kasus tersebut sepenuhnya diserahkan kepada Allah SWT.”Kita serahkan pada Allah SWT,ikhlaskan saja. Karena, apapun yang terjadi tak terkecuali musibah tidak terlepas dari kuasanya Allah SWT. Yang jelas, apapun yang kita lakukan pasti ada balasanya, terlepas perbuatan baik ataupun buruk,” tutur mereka.
Usai duduk bersama dengan Ayahanda dan Putra tercinta Almarhum Hendra, mereka melakukan foto bersama. Buah hati almarhum tak pernah melepas foto ayahndanya. Selanjutnya, mereka bergegas menuju Desa Panda. Tujuanya, menghadiri Acara Keluarga satu letinya. (KS-Anhar)
COMMENTS