Sejak dilantik dua tahun lalu, hingga sekarang Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri belum juga menepati janji politiknya terkait pemindahan...
Sejak dilantik dua tahun lalu, hingga sekarang Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri belum juga menepati janji politiknya terkait pemindahan Kantor Ibukota Kabupaten Bima di Wilayah Godo Kecamatan Woha Kabupaten Bima. karena itu, Bupati Dinda-Dahlan sosok pemimpin Daerah yang menghianati janji politiknya, dan dianggap gagal memimpin daerah ini, serta gagal memenuhi harapan dan keinginan warga Kabupaten Bima secara mayoritas.”Demikian disampaikan seorang pengusaha asal Desa Talabiu Kecamatan Woha, Ediwan kepada sejumlah wartawan kemarin.
BIMA, KS- Upaya Bupati Bima untuk membangun infrastruktur di wilayah Kabupaten Bima dari tahun ke tahun terus dilakukan dengan maksimal. Tujuannya, agar pemindaha Ibukota Kabupaten Bima segera pindah dari Kota Bima menuju Wilayah Kecamatan Woha.
Namun, upaya itu tidak dipahami dan dimengerti oleh sejumlah elemen masyarakat yang mendesak terjadinya pemindaha Ibukota Kabupaten bima secepatnya di wilayah Kecamatan Woha. Buktinya, Ediwan mendesak agar bupati secepatnya memindahkan pelayanan administrasi pemerintah di wilayah Godo Woha, bukan di Kota Bima secara terus menerus hingga sekarang.\
“Sampai kapan bupati menenuhi janji politiknya. Bukankah dulu saat kampanye politik Umi Dinda janji akan segera pindah ke wilayah kabupaten bima, bila terpilih sebagai Bupati Bima. buktinya, janji politik itu hanya sebatas omong kosong belaka, alias janji politik untuk bisa dapat meraih simpati warga Kabupaten bima saat kampanye pilkada 2015 lalu,” ujarnya.
Selain itu, Ediwan juga menilai bahwa seluruh pejabat Bupati tidak ikhlasn dan serius membantun Bupati Bima dalam kaitan kebijakan politiknya, baik disisa kepemimpinannya sekarang juga untuk kepentingan politik bupati lima tahun akan datang.”Saya melihat bahwa orang-orang dekat bupati tidak punya nyali untuk memberikan saran dan pendapat baik untuk bupati terkait pemindahan Ibukota Kabupaten Bima,” duganya.
Edy juga menduga kuat bahwa Wakil Bupati, Sekda dan seluruh jajaran kebawah, sengaja membiarkan kondisi Pemerintahan seperti ini. Yaitu, mengulur-ulur waktu pemindahan Ibukota Kabupaten Bima, dengan berbagai alasan tertentu. “Harapan saya agar tidak mengkaitkan kepentingan politik lima tahun akan datang soal pemindahan Kantor Bupati bima sekarang,” harapnya.
Di akhir komentarnya, Edy menyampaikan harapan agar Bupati bima serius memindahkan pelayanan Ibukota Kabupaten Bima di Woha.”Sebelum masuk ketiga tahun kepemimpinan Dinda-Dahlan, saya harap agar secepatnya dipindahkan Kantor Ibukota Kabupaten Bima,” sarannya.(KS-Rul)
![]() |
Ediwan |
BIMA, KS- Upaya Bupati Bima untuk membangun infrastruktur di wilayah Kabupaten Bima dari tahun ke tahun terus dilakukan dengan maksimal. Tujuannya, agar pemindaha Ibukota Kabupaten Bima segera pindah dari Kota Bima menuju Wilayah Kecamatan Woha.
Namun, upaya itu tidak dipahami dan dimengerti oleh sejumlah elemen masyarakat yang mendesak terjadinya pemindaha Ibukota Kabupaten bima secepatnya di wilayah Kecamatan Woha. Buktinya, Ediwan mendesak agar bupati secepatnya memindahkan pelayanan administrasi pemerintah di wilayah Godo Woha, bukan di Kota Bima secara terus menerus hingga sekarang.\
“Sampai kapan bupati menenuhi janji politiknya. Bukankah dulu saat kampanye politik Umi Dinda janji akan segera pindah ke wilayah kabupaten bima, bila terpilih sebagai Bupati Bima. buktinya, janji politik itu hanya sebatas omong kosong belaka, alias janji politik untuk bisa dapat meraih simpati warga Kabupaten bima saat kampanye pilkada 2015 lalu,” ujarnya.
Selain itu, Ediwan juga menilai bahwa seluruh pejabat Bupati tidak ikhlasn dan serius membantun Bupati Bima dalam kaitan kebijakan politiknya, baik disisa kepemimpinannya sekarang juga untuk kepentingan politik bupati lima tahun akan datang.”Saya melihat bahwa orang-orang dekat bupati tidak punya nyali untuk memberikan saran dan pendapat baik untuk bupati terkait pemindahan Ibukota Kabupaten Bima,” duganya.
Edy juga menduga kuat bahwa Wakil Bupati, Sekda dan seluruh jajaran kebawah, sengaja membiarkan kondisi Pemerintahan seperti ini. Yaitu, mengulur-ulur waktu pemindahan Ibukota Kabupaten Bima, dengan berbagai alasan tertentu. “Harapan saya agar tidak mengkaitkan kepentingan politik lima tahun akan datang soal pemindahan Kantor Bupati bima sekarang,” harapnya.
Di akhir komentarnya, Edy menyampaikan harapan agar Bupati bima serius memindahkan pelayanan Ibukota Kabupaten Bima di Woha.”Sebelum masuk ketiga tahun kepemimpinan Dinda-Dahlan, saya harap agar secepatnya dipindahkan Kantor Ibukota Kabupaten Bima,” sarannya.(KS-Rul)
COMMENTS