Kebersamaan dan persatuan Etnis Donggo - Soromandi dalam berbagai hal, sudah diakui dimana-mana. Baik di Daerah Bima maupun di Negeri Orang ...
Kebersamaan dan persatuan Etnis Donggo - Soromandi dalam berbagai hal, sudah diakui dimana-mana. Baik di Daerah Bima maupun di Negeri Orang (rantauan). Namun hal itu seolah terbantahkan, menyusul minimnya Politisi putra asli Donggo yang menduduki Kursi DPR. Bahkan, di DPRD Provinsi NTB sama sekali tidak ada. Kondisi demikian merupakan bukti apabila etnis Donggo tidak bersatu. Khususnya, dalam kompetisi Pemilihan Legislatif (Pileg).
BIMA, KS.- Mirisnya lagi, kegagalan dalam kaitan itu bukan Satu atau Dua Periode saja.Tapi, sudah berlangsung lama.Hingga, 70 lebih Tahun. Padahal,kekuatan dalam bentuk jumlah pemilih mencapai 70 Ribu lebih."Jumlah pemilih baik yang ada di Kabupaten Dompu maupun Bima sangat besar. Jumlahnya, tembus 70 ribu lebih. Terus terang, saya sangat prihatin, kekuatan politiknya besar, tapi tak satupun caleg asal Donggo yang menduduki kursi DPR Provinsi. Itu sudah berlangsung selama 70 Tahun lebih," kata Sarwon.
Sementara, jumlah caleg asal Donggo tergolong banyak, hampir setiap pileg selalu ada caleg asli Donggo Soromandi. Pileg 2019 ini pun tidak sedikit, baik yang berdomisilir di Dompu maupun Bima."Soal ini,saya kira kita tidak perlu mencari tahu siapa yang salah dan siapa pula yang benar. Saat ini, yang paling penting adalah instropeksi diri kita masing-masing, penyebabnya apa hingga Puluhan Tahun Lembaga DPR NTB tanpa Putra Donggo," ujar Politisi Hanura berlatar belakang Wartawan tersebut.
Prihatin atas kondisi tersebut, Wartawan senior Lombok Post tersebut memutuskan untuk tampil sebagai Caleg Provinsi NTB. Senioritas Kuli Tinta yang saat ini Pimpinan Redaksi (Pimpred) media online Lakeynews itu mengendarai parpol Hanura."Itulah salah satu motivasi, semangat yang mendorong saya untuk mencalonkan diri pada pileg 2019. Persoalan menang, lolos atau tidaknya, sepenuhnya saya serahkan pada Allah SWT," tandas Caleg Hanura, salah satu Wartawan yang disegani tersebut.
Pria yang akrab disapa Sarwon Ama La Ka itu menyebutkan, kondisi demikian hampir sama dengan yang terjadi di Kabupaten Bima,Kota Bima dan termasuk Kabupaten Dompu. Terbukti, ketika hanya beberapa saja jumlah Anggota Dewan perwakilan Donggo."Bagi saya, persatuan etnis Donggo di Dompu jauh lebih besar dibanding dengan Kabupaten Bima dan Kota Bima. Hal itu terlihat dari jumlah perwakilan Donggo yang duduk di kursi Dewan. Tapi saya kira itu tidak begitu penting, saat ini saya mengajak etnis Donggo untuk bersatu, menyatukan langkah dan tekad untuk bersama-sama mengantarkan Putra Donggo di Kursi Legislatif," tegasnya.
Di pileg ini, dirinya tidak hanya berharap dukungan dari masyarakat Donggo dan Soromandi. Melainkan, juga do,a restu."Dukungan dan do,a serta restu, teramat saya harapakan. bagi saya do,a juga restu jauh lebih berharga. Karnea, restu dan do,a dari masyarakat menjadi semangat, kekuatan bagi saya untuk terus berjuang hingga dapat mewujudkan impian menjadi Wakil Rakyat," pungkasnya. (KS-Anhar)
![]() |
Sarwon Ama La Ka |
BIMA, KS.- Mirisnya lagi, kegagalan dalam kaitan itu bukan Satu atau Dua Periode saja.Tapi, sudah berlangsung lama.Hingga, 70 lebih Tahun. Padahal,kekuatan dalam bentuk jumlah pemilih mencapai 70 Ribu lebih."Jumlah pemilih baik yang ada di Kabupaten Dompu maupun Bima sangat besar. Jumlahnya, tembus 70 ribu lebih. Terus terang, saya sangat prihatin, kekuatan politiknya besar, tapi tak satupun caleg asal Donggo yang menduduki kursi DPR Provinsi. Itu sudah berlangsung selama 70 Tahun lebih," kata Sarwon.
Sementara, jumlah caleg asal Donggo tergolong banyak, hampir setiap pileg selalu ada caleg asli Donggo Soromandi. Pileg 2019 ini pun tidak sedikit, baik yang berdomisilir di Dompu maupun Bima."Soal ini,saya kira kita tidak perlu mencari tahu siapa yang salah dan siapa pula yang benar. Saat ini, yang paling penting adalah instropeksi diri kita masing-masing, penyebabnya apa hingga Puluhan Tahun Lembaga DPR NTB tanpa Putra Donggo," ujar Politisi Hanura berlatar belakang Wartawan tersebut.
Prihatin atas kondisi tersebut, Wartawan senior Lombok Post tersebut memutuskan untuk tampil sebagai Caleg Provinsi NTB. Senioritas Kuli Tinta yang saat ini Pimpinan Redaksi (Pimpred) media online Lakeynews itu mengendarai parpol Hanura."Itulah salah satu motivasi, semangat yang mendorong saya untuk mencalonkan diri pada pileg 2019. Persoalan menang, lolos atau tidaknya, sepenuhnya saya serahkan pada Allah SWT," tandas Caleg Hanura, salah satu Wartawan yang disegani tersebut.
Pria yang akrab disapa Sarwon Ama La Ka itu menyebutkan, kondisi demikian hampir sama dengan yang terjadi di Kabupaten Bima,Kota Bima dan termasuk Kabupaten Dompu. Terbukti, ketika hanya beberapa saja jumlah Anggota Dewan perwakilan Donggo."Bagi saya, persatuan etnis Donggo di Dompu jauh lebih besar dibanding dengan Kabupaten Bima dan Kota Bima. Hal itu terlihat dari jumlah perwakilan Donggo yang duduk di kursi Dewan. Tapi saya kira itu tidak begitu penting, saat ini saya mengajak etnis Donggo untuk bersatu, menyatukan langkah dan tekad untuk bersama-sama mengantarkan Putra Donggo di Kursi Legislatif," tegasnya.
Di pileg ini, dirinya tidak hanya berharap dukungan dari masyarakat Donggo dan Soromandi. Melainkan, juga do,a restu."Dukungan dan do,a serta restu, teramat saya harapakan. bagi saya do,a juga restu jauh lebih berharga. Karnea, restu dan do,a dari masyarakat menjadi semangat, kekuatan bagi saya untuk terus berjuang hingga dapat mewujudkan impian menjadi Wakil Rakyat," pungkasnya. (KS-Anhar)
COMMENTS