Senin (10/9), Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam HImpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima menggelar aksi demonstrasi. Agendanya, menya...
Senin (10/9), Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam HImpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima menggelar aksi demonstrasi. Agendanya, menyangkut beberapa masalah krusial di Bidang Ekonomi. Mulai dari nilai Tukar Rupiah, kenaikan harga bahan pokok hingga soal wacana pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
KOTA BIMA, KS. - Hanya saja, terdapat hal yang berbeda pada aksi demonstrasi yang berlangsung di Dua Tempat tersebut. Jika, di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, aksi Puluhan Mahasiswa HMI dalam kaitan itu memperoleh sambutan, respon Anggota Dewan. Lain halnya dengan DPRD Kota Bima, seolah aksi berlangsung sia-sia begitu saja tanpa ditanggapi oleh satupun Anggota Dewan. Kecewa atas kondisi tersebut, mahasiswa hingga bahkan menduduki Kursi unsure Pimpinan pada Ruang Rapat Utama DPRD Kota Bima. Kondisi demikian berlangsung dari sejak awal hingga aksi berakhir.
Pada momen tersebut, selain mendesak Menteri Keuangan,Sri Mulyani Indrawati bersama Mentereri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution agar bertindak cepat untuk menstabilkan Nilai Tukar Rupiah. Maksudnya, koordinasi di Sektor Fiskal,Monoter, Industri dan para pelaku Usaha perlu ditingkatkan. Pun terdapat beberapa tuntutan lain. Diantaranya, mendesak Pemeirntah mengambil langkah strategis dalam mengembalikan nilai tukar rupiah.
”Pemerintah harus memberikan jaminan tidak ada kenaikan harga bahan pokok dan tidak mencabut subsidi BBM,” kata Jenderal Lapangan (Jenlap), Sukrin Senin (10/9) dalam orasinya.
Disamping itu, juga menuntut pencopotan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution.”Copot Sri Mulyani dan Darmin Nasution dari jabatanya,” tegas Sukrin. (KS-Anhar)
![]() |
HImpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima saat menggelar aksi demonstrasi. |
KOTA BIMA, KS. - Hanya saja, terdapat hal yang berbeda pada aksi demonstrasi yang berlangsung di Dua Tempat tersebut. Jika, di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, aksi Puluhan Mahasiswa HMI dalam kaitan itu memperoleh sambutan, respon Anggota Dewan. Lain halnya dengan DPRD Kota Bima, seolah aksi berlangsung sia-sia begitu saja tanpa ditanggapi oleh satupun Anggota Dewan. Kecewa atas kondisi tersebut, mahasiswa hingga bahkan menduduki Kursi unsure Pimpinan pada Ruang Rapat Utama DPRD Kota Bima. Kondisi demikian berlangsung dari sejak awal hingga aksi berakhir.
Pada momen tersebut, selain mendesak Menteri Keuangan,Sri Mulyani Indrawati bersama Mentereri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution agar bertindak cepat untuk menstabilkan Nilai Tukar Rupiah. Maksudnya, koordinasi di Sektor Fiskal,Monoter, Industri dan para pelaku Usaha perlu ditingkatkan. Pun terdapat beberapa tuntutan lain. Diantaranya, mendesak Pemeirntah mengambil langkah strategis dalam mengembalikan nilai tukar rupiah.
”Pemerintah harus memberikan jaminan tidak ada kenaikan harga bahan pokok dan tidak mencabut subsidi BBM,” kata Jenderal Lapangan (Jenlap), Sukrin Senin (10/9) dalam orasinya.
Disamping itu, juga menuntut pencopotan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution.”Copot Sri Mulyani dan Darmin Nasution dari jabatanya,” tegas Sukrin. (KS-Anhar)
COMMENTS