Kota Bima,KS. -Simbol dan warna ternyata menjadi ukuran penting di dunia politik. Salah menempatkan dan memilih warna dan simbol, akan berda...
Kota Bima,KS.-Simbol dan warna ternyata menjadi ukuran penting di dunia politik. Salah menempatkan dan memilih warna dan simbol, akan berdampak luar biasa dan memungkinkan meretak keutuhan kebersamaan.
Fenomena dari narasi prolog diatas, sepertinya tergambar pada dinamika terkini di wajah kepemimpinan di Kota Bima.
Kuning Putih, umbul-umbul yang terpampang di pelataran Kantor Walikota Bima, menjelaskan keretakan dan ke-egoisan dari visi kebersamaan kepemimpinan bersama itu.
Muaranya, Para kader PAN di Kota Bima diresahkan dengan pemasangan umbul-umbul berwarna kuning putih di kantor Walikota Bima, kediaman Walikota dan Wakil Walikota Bima. Pasalnya, warna umbul-umbul tersebut tidak mencerminkan warna partai kepala daerah.
Kader PAN Kota Bima Syamsurih mengaku, seluruh kader PAN kecewa melihat warna umbul-umbul tersebut. Padahal warna yang terpampang untuk kegiatan pemerintahan menunjukkan identitas partai politik.
"Partai politik Walikota dan Wakil Walikota Bima ini Golkar dan PAN. Kenapa justru warna umbul-umbul ini kuning putih. Kenapa tidak memakai warna kuning biru," sorotnya.
Keberadaan umbul-umbul tersebut ramai terpasang di Kantor Walikota Bima. Bahkan di kediaman Walikota dan Wakil Walikota Bima. Di rumah orang nomor 2 di Kota Bima tersebut akhirnya diturunkan.
"Jelas kita kecewa, warna kuning putih itu maksudnya apa?," tanyanya.
Pria yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bima itu meminta pemerintah melalui dinas terkait untuk menurunkan umbul-umbul tersebut. Tidak baik menunjukkan sesuatu yang membuat perasaan tidak nyaman seperti ini.
"Jelas kita marah, turunkan itu," desaknya.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Setda Kota Bima Muzzamil yang dikonfirmasi menjelaskan, tidak ada niat, maksud dan tujuan untuk memakai warna dan simbol partai.
Malah pihaknya memilih warna kuning putih, untuk menghindari adanya simbol dan identitas tentang partai.
"Itu warnanya emas putih, bukan kuning putih. Meski dilihat dari jauh memang seperti warna kuning," katanya.
Muzzamil pun akan segera menurunkan semua umbul-umbul tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Sudhah kita turunkan dan akan kita ganti warnanya sesuai arahan kepala daerah," pungkasnya.(RED)
Fenomena dari narasi prolog diatas, sepertinya tergambar pada dinamika terkini di wajah kepemimpinan di Kota Bima.
Kuning Putih, umbul-umbul yang terpampang di pelataran Kantor Walikota Bima, menjelaskan keretakan dan ke-egoisan dari visi kebersamaan kepemimpinan bersama itu.
Muaranya, Para kader PAN di Kota Bima diresahkan dengan pemasangan umbul-umbul berwarna kuning putih di kantor Walikota Bima, kediaman Walikota dan Wakil Walikota Bima. Pasalnya, warna umbul-umbul tersebut tidak mencerminkan warna partai kepala daerah.
Kader PAN Kota Bima Syamsurih mengaku, seluruh kader PAN kecewa melihat warna umbul-umbul tersebut. Padahal warna yang terpampang untuk kegiatan pemerintahan menunjukkan identitas partai politik.
"Partai politik Walikota dan Wakil Walikota Bima ini Golkar dan PAN. Kenapa justru warna umbul-umbul ini kuning putih. Kenapa tidak memakai warna kuning biru," sorotnya.
Keberadaan umbul-umbul tersebut ramai terpasang di Kantor Walikota Bima. Bahkan di kediaman Walikota dan Wakil Walikota Bima. Di rumah orang nomor 2 di Kota Bima tersebut akhirnya diturunkan.
"Jelas kita kecewa, warna kuning putih itu maksudnya apa?," tanyanya.
Pria yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Bima itu meminta pemerintah melalui dinas terkait untuk menurunkan umbul-umbul tersebut. Tidak baik menunjukkan sesuatu yang membuat perasaan tidak nyaman seperti ini.
"Jelas kita marah, turunkan itu," desaknya.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Setda Kota Bima Muzzamil yang dikonfirmasi menjelaskan, tidak ada niat, maksud dan tujuan untuk memakai warna dan simbol partai.
Malah pihaknya memilih warna kuning putih, untuk menghindari adanya simbol dan identitas tentang partai.
"Itu warnanya emas putih, bukan kuning putih. Meski dilihat dari jauh memang seperti warna kuning," katanya.
Muzzamil pun akan segera menurunkan semua umbul-umbul tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Sudhah kita turunkan dan akan kita ganti warnanya sesuai arahan kepala daerah," pungkasnya.(RED)
COMMENTS