Kota Bima,KS.- Misteri kematian Salina alias Putri (10). Kamis sore kemarin, hingga hari ini belum terkuak, apa sesungguhnya sebab meregang ...
Kota Bima,KS.-Misteri kematian Salina alias Putri (10). Kamis sore kemarin, hingga hari ini belum terkuak, apa sesungguhnya sebab meregang nyawanya si-puteri. Apakah benar karena gantung diri atau karena penyebab lain.
Puteri asal Ruteng Manggarai Tengah ini, tewas mengenaskan, ditemukan warga menggantung dengan seutas tali di salah satu kost orang tuanya.
Nah, kini peristiwa yang terbilang aneh ada anak kecil gantung diri, tengah ditangani dan diselidiki oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota. Aparatkepolisia menilai ada beberapa kejanggalan penyebab kematian bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 SD tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bima Kota IPTU Hilmi Manossoh Prayugo mengatakan, dari pemeriksaan tubuh korban dibagian luar, di tangan kiri Putri terlihat ada luka memar dan sedikit luka gores di tangan bagian kanan. Untuk hasil visumnya di RSUD Bima belum diketahui dan masih ditunggu. Untuk mengungkap misteri kematian bocah perempuan tersebut, rencananya korban akan di otopsi.
"Ada luka memar ditangan korban, kami masih selidiki kematian korban, apakah dibunuh atau bunuh diri belum bisa kami pastikan," ujarnya, Jumat (15/5).
Kata Kasat, mengenai kabar tentang sudah ditangkapnya pelaku, itu tidak benar. Karena yang diamanakan itu adalah Pedelius Asman (37) warga Ruteng Manggarai Tengah yang merupakan salah satu tetangga kostnya yang dimintai keterangan sebagai saksi.
Pedelius diamanakan karena dia dicurigai oleh warga sebagai pelaku yang membunuh anak pertama dari Enji dan Imel tersebut. Untuk menghindari dari reaksi warga, Pedelius pun kini masih diamankan di Kantor Sat Reskrim Polres Bima Kota.
"Kami belum bisa pastikan korban diperkosa dan dibunuh, karena kasus ini masih diselidiki," ungkpanya
Selain Pedelius yang diperiksa sebagai saksi ungkap Kasat, penyidik juga sudah memeriksa 3 orang saksi lain yang merupakan warga dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sedangkan barang bukti yang diamankan adalah tali dan pakaian korban.
Kasat juga menghimbau agar masyarakat tidak cepat percaya dengan isu yang beredar di media sosial, sebelum ada keterangan resmi dari Kepolisian. Jika ada warga yang dengan sengaja menyebarkan informasi yang tidak benar dan Hoax, yang dapat meresahkan dan bisa membuat reaksi warga ke hal negatif, maka kami akan tindak lanjuti dan memprosesnya.(RED)
Puteri asal Ruteng Manggarai Tengah ini, tewas mengenaskan, ditemukan warga menggantung dengan seutas tali di salah satu kost orang tuanya.
Nah, kini peristiwa yang terbilang aneh ada anak kecil gantung diri, tengah ditangani dan diselidiki oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota. Aparatkepolisia menilai ada beberapa kejanggalan penyebab kematian bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 SD tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bima Kota IPTU Hilmi Manossoh Prayugo mengatakan, dari pemeriksaan tubuh korban dibagian luar, di tangan kiri Putri terlihat ada luka memar dan sedikit luka gores di tangan bagian kanan. Untuk hasil visumnya di RSUD Bima belum diketahui dan masih ditunggu. Untuk mengungkap misteri kematian bocah perempuan tersebut, rencananya korban akan di otopsi.
"Ada luka memar ditangan korban, kami masih selidiki kematian korban, apakah dibunuh atau bunuh diri belum bisa kami pastikan," ujarnya, Jumat (15/5).
Kata Kasat, mengenai kabar tentang sudah ditangkapnya pelaku, itu tidak benar. Karena yang diamanakan itu adalah Pedelius Asman (37) warga Ruteng Manggarai Tengah yang merupakan salah satu tetangga kostnya yang dimintai keterangan sebagai saksi.
Pedelius diamanakan karena dia dicurigai oleh warga sebagai pelaku yang membunuh anak pertama dari Enji dan Imel tersebut. Untuk menghindari dari reaksi warga, Pedelius pun kini masih diamankan di Kantor Sat Reskrim Polres Bima Kota.
"Kami belum bisa pastikan korban diperkosa dan dibunuh, karena kasus ini masih diselidiki," ungkpanya
Selain Pedelius yang diperiksa sebagai saksi ungkap Kasat, penyidik juga sudah memeriksa 3 orang saksi lain yang merupakan warga dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sedangkan barang bukti yang diamankan adalah tali dan pakaian korban.
Kasat juga menghimbau agar masyarakat tidak cepat percaya dengan isu yang beredar di media sosial, sebelum ada keterangan resmi dari Kepolisian. Jika ada warga yang dengan sengaja menyebarkan informasi yang tidak benar dan Hoax, yang dapat meresahkan dan bisa membuat reaksi warga ke hal negatif, maka kami akan tindak lanjuti dan memprosesnya.(RED)
COMMENTS