BIMA,KS.- Kasus Covid 19 di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat kini kian hari semakin meningkat dengan jumlah kematian saat ini hampir terjadi ...
Meski Pemerintah setempat telah memperketat aturan Protokoler Kesehatan (Prokes) serta memperpanjang PPKM, namun terpantau sejumlah kafe hiburan malam terus dibuka.
Hingga Senin (26/07/2021) malam, sederetan kafe penyedia minumam keras yang berada di sepanjang pantai Ule, Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota, terlihat ramai oleh pengunjung tanpa mentaati aturan prokes.
Hal ini pula yang membuat geram kebanyakan masyarakat Kota Bima terutama salah seorang anggota DPRD Kabupaten Bima, Rafidin.
Ia meminta, agar aparat penegak hukum yang notabene masuk dalam tim gugus tugas segera menutup tempat hiburan malam.
"Kafe harus ditutup. kalau tidak, berarti ini ada unsur kesengajaan. Disaat seperti ini, harusnya seluruh pihak konsisten dengan surat edaran yang dikeluarkan tentang PPKM. Patut dipertanyakan eksistensi serta integritas dari tim gugus tugas Covid 19," kata Rafidin, yang juga tinggal di Kelurahan Melayu tak jauh dari lokasi kafe.
Lanjutnya, jika saja kafe hiburan malam terus dibiarkan buka merajalela, dikhawatirkan angkat kasus Covid 19 di Kota Bima meningkat.
Sebab, tempat kafe tersebut dibiarkan bebas tanpa adanya pengawasan.
Tak hanya itu, saat ini di Kota dan Kabupaten Bima telah ditemukan dua kasus Covid 19 Varian Delta. Dua kasus ini dipastikan akan bertambah jika pihak terkait seperti tim gugus tugas lalai dengan surat edaran yang dikeluarkannya sendiri.
"Saya menduga jika tempat hiburan malam tersebut ada bekingan, sehingga leluasan dibuka setiap malam. Karena, di deretan kafe pantai Ule peredaran miras serta penjualan miras sudah hampir beredar secara legal, tanpa ada tindakan tegas dari aparat yang berwenang,"tuturnya.
Rafidin menyesalkan, disaat kasus Covid 19 tinggi, pemilik kafe pun justeru mendatangkan wanita pelayan dan penghibur pengunjung (waistress) dari luar daerah, yang tak menjamin mereka terbebas dari virus corona.
"Tidak menutup kemungkinan, para waitress yang banyak didatangkan dari luar Bima, juga bisa membawa masuk virus. Ini adalah bom waktu bagi Kota Bima jika kafe hiburan malam tidak ditutup segera. Tak hanya virus corona, namun juga penyakit berbahaya lainnya dapat menjadi ancaman serius,"pungkasnya.(KS-AR)
COMMENTS