Pernyataan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bima Ramdin,SH yang mengatakan adanya penyalahgunaan APBD Tahun Anggaran 2025 senilai Rp.2,5Milyar...
Pernyataan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bima Ramdin,SH yang mengatakan adanya penyalahgunaan APBD Tahun Anggaran 2025 senilai Rp.2,5Milyar untuk kepentingan program 'Selasa Menyapa' oleh Bupati Bima Ady Mahyudi dan Wakil Bupati Bima Dokter H.Irfan dinilai sangat berlebihan tidak berdasarkan fakta.Pasalnya, anggaran Rp.2,5Milyat tersebut diperuntukan bagi 50 Desa untuk pemberdayaan serta diperuntukan pembangunan yang mengarah pada swadaya serta menggelorakan budaya gotong royong yang selama ini nyaris tak terlihat lagi di tengah kehidupan masyarakat Kabupaten Bima."Demikian disampaikan Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bima, Rafidin S,Sos menanggapi ocehan kader Partai Golkar urusan Dapil III tersebut.
Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bima, Rafidin S,Sos
BIMA,KS.-Total anggaran Rp.2,5Milyar yang disampaikan Ramdin alias Gio tersebut memang benar adanya, dan itu bukan dana siluman melainkan telah tertuang dalam dokumen APBD Kabupaten Bima Tahun anggaran 2025 secara sah, setelah pemerintah pusat memberikan kesempatan bagi semua daerah untuk melakukan pergeseran program pasca pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak oleh bapak Presiden Prabowo Subianto beberapa bulan lalu.
"Dana siluman itu bila tidak ada dalam dokumen APBD.Sepanjang anggaran tersebut ada dalam dokumen APBD,dan diperkuat oleh perbup APBD, maka anggaran tersebut sah digunakan,apalagi untuk kepentingan rakyat kabupaten Bima,"jelasnya.
Lebih rinci lagi, mantan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bima ini menjelaskan, dari total anggaran 2,5milyar itu, satu desa diberikan Rp.50juta. Anggaran 50juta itu dimanfaatkan langsung oleh desa setempat, ketika Bupati dan wakil Bupati Bima melaksanan program selasa mengapa di 50 desa yang mendapat anggaran Rp.50juta tersebut..
Contoh, di desa Lambu saat kegiatan Selasa menyapa kemarin, pemerintah desa melaksanan kegiatan peningkatan jalan sepanjang 600meter.Dengan panjang jalan itu, kalau dipihak ketigakan akan menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah, tapi dengan program Selasa menyapa hanya menghabiskan anggaran Rp.45juta dengan kualitas pekerjaan yang sangat bermutu, sedangkan sisanya Rp.5juta untuk kegiatan gotong royong.
"Sasaran penggunaan uang 50juta untuk 50 desa tersebut sangat tepat dan volume pekerjaannya lebih banyak dibandingkan dengan pihak ketiga.Nah, program seperti ini harus kita dukung bersama,lebih-lebih kita sebagai wakil rakyat,apalagi Ady-Irfan ini baru beberapa bulan dilantik, sehingga butuh dukungan moral bagi kita semua,terutama kita di lembaga dewan,"terangnya.
Karena itu, Rafidin mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari rakyat biasa, mahasiswa, aktivis, LSM, praktisi hukum, akademisi dan lainnya agar bersama-sama memberikan dukungan moral untuk pemimpin daerah Kabupaten Bima, agar membangun Bima jauh lebih maju dari sebelumnya.
"Tentunya Bima yang bermartabat, rakyat hidup dalam kedamaian dan bisa bermandiri, tentunya lewat program pemberdayaan yang tepat sasaran,"harapnya. (KS-Tim)
COMMENTS