Aneh tapi nyata. Itulah fakta yang terjadi di dua gudang pupuk urea subsidi milik pemerintah yang berada di Desa Bolo, Kecamatan Bolo, Kabup...
Aneh tapi nyata. Itulah fakta yang terjadi di dua gudang pupuk urea subsidi milik pemerintah yang berada di Desa Bolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasalnya, diduga pupuk subsidi untuk petani di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Bolo, Parado, Lambu, dan Kota Bima senilai kurang lebih Rp6 miliar hilang dari dua gudang yang masing-masing mampu menampung sekitar 1.500 ton pupuk tersebut.
BIMA, KS.-Terungkapnya kehilangan pupuk yang saat ini sangat dibutuhkan petani di wilayah tersebut diketahui ketika salah seorang distributor pupuk, Hj. Raudah, hendak mengambil pupuk untuk dibawa ke desa sasaran di Gudang Bolo. Namun, pupuk di gudang tersebut diketahui hanya tersisa 10 zak.
“Kemarin saat kami mau mengambil pupuk milik Umi Raudah, ternyata pupuk di gudang sudah kosong dan hanya tersisa 10 zak dari ratusan ton yang sebelumnya ada,” tutur salah seorang petani yang membutuhkan pupuk, diamini sejumlah rekannya kepada media ini, Minggu (14/12) pagi.
Sumber tersebut mengaku kejadian ini telah berlangsung beberapa minggu lalu dan hingga kini belum diketahui publik serta terkesan tertutup. Berdasarkan informasi yang diterimanya, pihak Pupuk Indonesia meminta pengembalian dana senilai Rp6 miliar sesuai harga pupuk tersebut dan tidak mempermasalahkan kejadian tersebut.
“Itu baru informasi yang kami dengar saja. Namun, lebih baik ditanyakan langsung kepada Umi Raudah selaku distributor pupuk,” sarannya.
Sementara itu, Kepala Gudang Pupuk Bolo, Irfan, belum berhasil dikonfirmasi. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa yang bersangkutan sudah lama tidak berada di Bolo dan diduga telah meninggalkan lokasi.
Informasi lain yang diperoleh menyebutkan bahwa seluruh pupuk yang ada di Gudang Bolo diperuntukkan bagi petani di Kecamatan Bolo, Parado, Lambu, dan Kota Bima dengan satu distributor, yakni Hj. Raudah.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bima, Taufik, S.T., mengaku belum mengetahui informasi hilangnya pupuk senilai Rp6 miliar di Gudang Bolo tersebut.
“Nanti saya tanyakan terlebih dahulu kepada staf saya, karena informasi ini baru saya terima hari ini,” ujarnya.
(KS AN)

COMMENTS