Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima, Ir. Nggempo terpaksa harus berurusan dengan hukum.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima, Ir. Nggempo terpaksa harus berurusan dengan hukum. Ia dilaporkan ke Polres Bima Kota, karena diduga melakukan pemukulan terhadap Aktifis Forum Aktivis Taman Ria Bima (FATRIIB) Delian Lubis yang tengah melakukan demonstrasi di depan Kantor DPRD Kabupaten Bima.
Menurut rekan Delian Lubis, usai berorasi di depan Kantor DPDR Kabupaten Bima. Korban didatangi oleh Nggempo dan saat itu terlihat keduanya tengah berdiskusi seraya bercanda. Tiba-tiba, Nggempo terlihat menampar korban dengan mengunakan kunci mobil. Akibatnya, korban mengalami luka gores pada bagian pipi kanan. ”Setelah Nggempo memukul korban, sejumlah Staf Dinas PU lainnya langsung brutal dan melakukan pengeroyokan terhadap korban, hingga korbanpun tersungkur terjatuh dalam got depan Kantor DPRD Kabupaten Bima,” ungkap Mesi yang ditemui wartawan saat mendampingi korban di SPKT Polres Bima Kota Senin (3/11) siang.
Karena banyaknya orang yang melakukan pemukulan lanjutnya, korban terpaksa harus lari dengan tujuan mengamankan diri. Tapi, tetap saja korban dikejar oleh sejumlah Staf PU hingga sampai di belakang eks Kantor Bupati dan kembali melakukan pemukulan. ”Untung saja, saat itu korban diselamatkan oleh Anggota Polres Bima Kota. Kalau saja tidak, korban sudah tewas,” ceritanya.
Akibat insiden itu, massa aksi yang tengah berorasi akhirnya berhenti dan berusaha ingin melerai aksi brutal oknum Kadis serta Stafnya itu. Namun, semua itu tidak bisa dilakukan, karena mengingan jumlah mereka sangat banyak. ”Tidak hanya staf saja yang melakukan pemukulan terhadap korban, tapi preman juga dilibatkan,” katanya.
Tidak hanya mengalami luka gores di pipi bagian kanan akibat terkena kunci mobil milik Nggempo, tapi korban juga mengalami luka robek yang cukup serius pada bagian kepala dan tergores pada bagian leher korban.”Korbanpun terpaksa dilarikan ke PKM Muhamadyah Bima untuk mendapatkan perawatan yang intensif.”Sebelum melaporkan insiden itu ke Polisi, korban yang didampingi sejumlah aktifis melakukan visum dan diobati terlebih dahulu,” cetusnya.
Bila kasus ini tidak diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, aktivis FATRIA akan kembali menggelar aksi besar-besaran di dinas PU Kabupaten Bima. Hal itu akan dilakukan, hingga Kadis PU Kabupaten Bima ditangkap dan diadili secara hukum. Karena tindakan yang dilakukan oleh yang bersangkutan tidak manusiawi. ”Saya menduga, dia sengaja lakukan tindakan anarkis itu agar demonstrasi yang dilakukan aktivis anti korupsi ini pecah konstentrasinya. Tindakan oknum Kadis itu, sangat merusak nilai demokrasi,” sorotnya.
Di tempat yang sama, usai memberikan laporan ke SPKT Polres Bima Kota. Delian Lubis yang merupakan korban pemukulan mengaku, sekarang ia telah melaporkan kasus tindakan pengeroyokan dan penganiyaan itu ke Polisi. Tinggal sekarang, proses hukumnya yang ditunggu. ”Saya sudah lapor kasus ini dan saya juga telah di BAP,” katanya.
Atas peristiwa yang menimpa dirinya, diharapkan kepada aparat penegak hokum agar memproses kasus ini secepatnya dan sesuai dengan hokum yang berlaku. ”Tindakan ini tidak bisa dibiarkan, Polisi harus menyeret oknum Kadis itu,” harapnya.
Kapolres Bima Kota melalui Kanit III SPKT, Aiptu. Jufrin membenarkan adanya laporan Delian Lubis atas kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap dirinya. Terlapor adalah Kadis PU Kabupten Bima, Ir Nggempo dan kawan-kawan. Laporan diterima sekitar pukul 12.30 wita.”Laporannya telah kami terima,” katanya singkat. (KS-05)
Menurut rekan Delian Lubis, usai berorasi di depan Kantor DPDR Kabupaten Bima. Korban didatangi oleh Nggempo dan saat itu terlihat keduanya tengah berdiskusi seraya bercanda. Tiba-tiba, Nggempo terlihat menampar korban dengan mengunakan kunci mobil. Akibatnya, korban mengalami luka gores pada bagian pipi kanan. ”Setelah Nggempo memukul korban, sejumlah Staf Dinas PU lainnya langsung brutal dan melakukan pengeroyokan terhadap korban, hingga korbanpun tersungkur terjatuh dalam got depan Kantor DPRD Kabupaten Bima,” ungkap Mesi yang ditemui wartawan saat mendampingi korban di SPKT Polres Bima Kota Senin (3/11) siang.
Karena banyaknya orang yang melakukan pemukulan lanjutnya, korban terpaksa harus lari dengan tujuan mengamankan diri. Tapi, tetap saja korban dikejar oleh sejumlah Staf PU hingga sampai di belakang eks Kantor Bupati dan kembali melakukan pemukulan. ”Untung saja, saat itu korban diselamatkan oleh Anggota Polres Bima Kota. Kalau saja tidak, korban sudah tewas,” ceritanya.
Akibat insiden itu, massa aksi yang tengah berorasi akhirnya berhenti dan berusaha ingin melerai aksi brutal oknum Kadis serta Stafnya itu. Namun, semua itu tidak bisa dilakukan, karena mengingan jumlah mereka sangat banyak. ”Tidak hanya staf saja yang melakukan pemukulan terhadap korban, tapi preman juga dilibatkan,” katanya.
Tidak hanya mengalami luka gores di pipi bagian kanan akibat terkena kunci mobil milik Nggempo, tapi korban juga mengalami luka robek yang cukup serius pada bagian kepala dan tergores pada bagian leher korban.”Korbanpun terpaksa dilarikan ke PKM Muhamadyah Bima untuk mendapatkan perawatan yang intensif.”Sebelum melaporkan insiden itu ke Polisi, korban yang didampingi sejumlah aktifis melakukan visum dan diobati terlebih dahulu,” cetusnya.
Bila kasus ini tidak diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, aktivis FATRIA akan kembali menggelar aksi besar-besaran di dinas PU Kabupaten Bima. Hal itu akan dilakukan, hingga Kadis PU Kabupaten Bima ditangkap dan diadili secara hukum. Karena tindakan yang dilakukan oleh yang bersangkutan tidak manusiawi. ”Saya menduga, dia sengaja lakukan tindakan anarkis itu agar demonstrasi yang dilakukan aktivis anti korupsi ini pecah konstentrasinya. Tindakan oknum Kadis itu, sangat merusak nilai demokrasi,” sorotnya.
Di tempat yang sama, usai memberikan laporan ke SPKT Polres Bima Kota. Delian Lubis yang merupakan korban pemukulan mengaku, sekarang ia telah melaporkan kasus tindakan pengeroyokan dan penganiyaan itu ke Polisi. Tinggal sekarang, proses hukumnya yang ditunggu. ”Saya sudah lapor kasus ini dan saya juga telah di BAP,” katanya.
Atas peristiwa yang menimpa dirinya, diharapkan kepada aparat penegak hokum agar memproses kasus ini secepatnya dan sesuai dengan hokum yang berlaku. ”Tindakan ini tidak bisa dibiarkan, Polisi harus menyeret oknum Kadis itu,” harapnya.
Kapolres Bima Kota melalui Kanit III SPKT, Aiptu. Jufrin membenarkan adanya laporan Delian Lubis atas kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap dirinya. Terlapor adalah Kadis PU Kabupten Bima, Ir Nggempo dan kawan-kawan. Laporan diterima sekitar pukul 12.30 wita.”Laporannya telah kami terima,” katanya singkat. (KS-05)
COMMENTS