Belakangan ini, Rakyat Kota Bima dan Kabupaten Bima digegerkan dengan dua insiden pembunuhan terhadap Husen Landa, warga Keluarahan Pane Kec...
Belakangan ini, Rakyat Kota Bima dan Kabupaten Bima digegerkan dengan dua insiden pembunuhan terhadap Husen Landa, warga Keluarahan Pane Kecamatan Rasana,e Barat Kota Bima dan Sarbini, warga Desa Kala Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Sadisnya, tubuh korban yang berprofesi sebagai Tukang Ojek itu dipotong hingga beberapa bagian.Sementara, Sarbini mantan Wartawan Harian Koran Berita itu tewas mengenaskan akibat dibacok dengan kedalaman 16 cm Jembatan Padolo dua sekitar pukul 00.50 wita.
Kota Bima, KS.- Untuk mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi dua hari berturut-turut di akhir Bulan September tersebut, Aparat Kepolisian Polres Bima Kota tak butuh waktu hingga berbulan-bulan. Tapi, hanya dalam 1x24 jam dua kasus itu, polisi berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan sadis tersebut.
Terduga pelaku mutilasi yakni Munawar Munir, 28 tahun, warga RT 07 RW 02 Kelurahan Nae Kota Bima itu disergap di Desa Teke, Kecamatan Palibelo, saat pelaku sedang berada di rumah istrinya."Pelaku ditangkap disalah satu gubuk yang berada dalam hutan," kata Antonius, kasat reskrim polres bima kabupaten.
Dari operasi perburuan yang juga melibatkan personel Polda Nusa Tengara Barat tersebut, petugas mengamankan barang bukti berupa, satu unit sepeda motor Honda Beat warna merah, handphone, dan pakaian.Operasi perburuan pelaku pembunuhan disertai mutilasi itu, bermula dari adanya informasi yang diterima Polres Bima Kota terkait keberadaan pelaku yang sudah membawa kabur sebuah sepeda motor beat warna merah milik korban. Sehari sebelum penangkapan itu terjadi, lanjutnya, Polres Bima menerima informasi bahwa motor korban berada di sungai Padolo dalam kondisi tercebur.
Sementara,Ard alias Radit (23), yang melarikan diri usai menghabisi nyawa Sarbini, berhasil ditangkap Jumat, 30 September 2016.Warga Kampung Sumbawa RT: 10 RW: 04, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima itu berhasil ditangkap Tim Buru Sergap (Buser) Satuan Reserse dan Kriminal di Dusun Bajo Sarae Desa Bugis Kecamatan Sape, Jumat dini hari sekitar pukul 02: 30 Wita.“Alhadulillah, pelakunya sudah berhasil dibekuk berkat informasi masyarakat,” ujar Kapolres Bima Kota, AKBP Ahmad Nurman Ismail SIK, Jumat pagi (30/9) di Sat Reskrim Polres Bima kota.
Beruntung, saat ditangkap terduga pelaku pembunuhan tidak melakukan perlawanan. Selain itu, pelaku juga telah mengakui perbuatannya yakni membacok korban Sarbini hingga tewas.“Dia mengakui perbuatannya. Saat ini pelaku sedang diamankan untuk proses hukum lebih lanjut” Ungkap Ahmad Nurman.
Informasi diperoleh wartawan Koran stabilitas, pelaku menyerang korban dengan sebilah Parang dari belakang di Jembatan Sarata Rabu malam sekitar pukul 12;50 wita.Meski korban sempat meminta air minum pada warga dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun korban dengan luka bacokan sedalam 16 CM itu harus menghadap sang Illahi dalam keadaan duduk bersandar di Jembatan tersebut.
Meksi pembunuhan menimpa korban yang dikenal ramah,sopan dan murah senyum itu dianggap bermotif asmara.Mengingat, pelaku dan gadis itu kabarnya memiliki hubungan asmara. Sehingga, pelaku yang sudah terbakar cemburu dengan keji menghabisi korban. Namun, terkuat motif dugaan kejahatan lain bahkan mengarah pada pembunuhan berencana.Sebab kedatangan korban di lokasi kejadian berawal dari janjian lewat SMS dengan salah seorang Gadis yang tinggal tak jauh dari TKP. Selain itu, dugaan perampokan dan perencanaan diperkuat ketika gadis itu mengaku Hand Phone (HP) miliknya sempat digunakan pelaku untuk SMS -an dengan korban pembunuhan.
Menurut pengakuan teman sekampungnya yang saat itu datang bersamanya ke kota bima (bukan TKP), kehadiran korban sebelum akhirnya terbunuh yakni mengantarkan uang Rp.1 Juta Rupiah yang diminta gadis dimaksud. Namun tak disangka janjian itu berujung petaka, korban yang menggunakan Sepeda Motor milik anaknya itu dibacok pelaku dari belakang saat sedang menelpon.
Usai kejadian pembunuhan berlangsung, korban dilarikan ke PUskesmas Paruga. Singkatnya, jenazah korban dibawa ke tanah kelahiranya di desa kala untuk dikebumikan. Sementara, Barang Bukti (BB) seperti HP milik korban dan gadis itu disita polisi. Selain itu, gadis itu juga diamankan guna kepentingan proses hukum atas kasus tersebut. (AR-02)
 |
| Ilustrasi |
Terduga pelaku mutilasi yakni Munawar Munir, 28 tahun, warga RT 07 RW 02 Kelurahan Nae Kota Bima itu disergap di Desa Teke, Kecamatan Palibelo, saat pelaku sedang berada di rumah istrinya."Pelaku ditangkap disalah satu gubuk yang berada dalam hutan," kata Antonius, kasat reskrim polres bima kabupaten.
Dari operasi perburuan yang juga melibatkan personel Polda Nusa Tengara Barat tersebut, petugas mengamankan barang bukti berupa, satu unit sepeda motor Honda Beat warna merah, handphone, dan pakaian.Operasi perburuan pelaku pembunuhan disertai mutilasi itu, bermula dari adanya informasi yang diterima Polres Bima Kota terkait keberadaan pelaku yang sudah membawa kabur sebuah sepeda motor beat warna merah milik korban. Sehari sebelum penangkapan itu terjadi, lanjutnya, Polres Bima menerima informasi bahwa motor korban berada di sungai Padolo dalam kondisi tercebur.
Sementara,Ard alias Radit (23), yang melarikan diri usai menghabisi nyawa Sarbini, berhasil ditangkap Jumat, 30 September 2016.Warga Kampung Sumbawa RT: 10 RW: 04, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima itu berhasil ditangkap Tim Buru Sergap (Buser) Satuan Reserse dan Kriminal di Dusun Bajo Sarae Desa Bugis Kecamatan Sape, Jumat dini hari sekitar pukul 02: 30 Wita.“Alhadulillah, pelakunya sudah berhasil dibekuk berkat informasi masyarakat,” ujar Kapolres Bima Kota, AKBP Ahmad Nurman Ismail SIK, Jumat pagi (30/9) di Sat Reskrim Polres Bima kota.
Beruntung, saat ditangkap terduga pelaku pembunuhan tidak melakukan perlawanan. Selain itu, pelaku juga telah mengakui perbuatannya yakni membacok korban Sarbini hingga tewas.“Dia mengakui perbuatannya. Saat ini pelaku sedang diamankan untuk proses hukum lebih lanjut” Ungkap Ahmad Nurman.
Informasi diperoleh wartawan Koran stabilitas, pelaku menyerang korban dengan sebilah Parang dari belakang di Jembatan Sarata Rabu malam sekitar pukul 12;50 wita.Meski korban sempat meminta air minum pada warga dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun korban dengan luka bacokan sedalam 16 CM itu harus menghadap sang Illahi dalam keadaan duduk bersandar di Jembatan tersebut.
Meksi pembunuhan menimpa korban yang dikenal ramah,sopan dan murah senyum itu dianggap bermotif asmara.Mengingat, pelaku dan gadis itu kabarnya memiliki hubungan asmara. Sehingga, pelaku yang sudah terbakar cemburu dengan keji menghabisi korban. Namun, terkuat motif dugaan kejahatan lain bahkan mengarah pada pembunuhan berencana.Sebab kedatangan korban di lokasi kejadian berawal dari janjian lewat SMS dengan salah seorang Gadis yang tinggal tak jauh dari TKP. Selain itu, dugaan perampokan dan perencanaan diperkuat ketika gadis itu mengaku Hand Phone (HP) miliknya sempat digunakan pelaku untuk SMS -an dengan korban pembunuhan.
Menurut pengakuan teman sekampungnya yang saat itu datang bersamanya ke kota bima (bukan TKP), kehadiran korban sebelum akhirnya terbunuh yakni mengantarkan uang Rp.1 Juta Rupiah yang diminta gadis dimaksud. Namun tak disangka janjian itu berujung petaka, korban yang menggunakan Sepeda Motor milik anaknya itu dibacok pelaku dari belakang saat sedang menelpon.
Usai kejadian pembunuhan berlangsung, korban dilarikan ke PUskesmas Paruga. Singkatnya, jenazah korban dibawa ke tanah kelahiranya di desa kala untuk dikebumikan. Sementara, Barang Bukti (BB) seperti HP milik korban dan gadis itu disita polisi. Selain itu, gadis itu juga diamankan guna kepentingan proses hukum atas kasus tersebut. (AR-02)
COMMENTS