$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Atlet Silat Pertanyakan Keberadaan Bupati Bima

Ajang Porprov bukan hanya pesta olahraga tingkat provinsi. Namun pada kegiatan yang dihelat Di Kota Mataram ini menjadi pertaruhan nama baik daerah.

Ajang Porprov bukan hanya pesta olahraga tingkat provinsi. Namun pada kegiatan yang dihelat Di Kota Mataram ini menjadi pertaruhan nama baik daerah. Sehingga sejumlah atlet asal Kabupaten Bima pertanyakan keseriusan pemerintah untuk mendukung para atlet dalam ajang Porprov ini.

Karena pada kesempatan ini, setiap daerah menunjukan sejauh mana kemampuan dan perhatiannya terhadap perkembangan Kabupaten Bima. Baik dukungan material maupun moril selama persiapan dan saat kompetisi olahraga ini dilaksanakanan.

Rupanya, dukungan pemerintah Kabupaten Bima tidak dirasakan oleh para Atlet Cabor Pencak Silat. Sehingga mereka menyampaikan keluhan kepada Koran Stabilitas saat berlangsung pertandingan di GOR Turide Mataram.

Kata Pelatih Kepala Pencak Silat Kabupaten Bima, Ma’ruf Rusdi SH mengatakan, mereka sangat iri jika melihat daerah lain. Perhatian material dan moril selalu didapatkan atlet dari Kabupaten/Kota lain se Kabupaten Bima. “Lihat saja saat pembukaan, ada saja perwakilan dari pemerintah ikut menyemangati atlet dengan ikut hadir dalam acara pembukaan Porprov. Sementara kita dari Kabupaten Bima, siapa perwakilan Kabupaten Bima,” sesalnya.

Saat acara pembukaan Porprov Minggu (15/7) lalu, sejumlah kepala daerah lain ikut hadir dalam acara pembukaan tersebut. Sebut saja Wakil Walikota Mataram bahkan ikut jalan bersama para atlet. Begitu juga dengan Bupati dan Wakil Bupati Bima ikut jalan bersama ratusan atlet. Tidak hanya kepala daerah, bahkan sejumlah kepala dinas bahkan hingga ke lurah-lurah ikut memeriahkan kegiatan tersebut. “Kehadiran Bupati Bima adalah semangat bagi para atlet. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Kemana Bupati Bima pergi?,” tanyanya kesal.

Dia berharap, Bupati Bima bisa meluangkan waktu untuk melihat langsung pertandingan para atlet asal Kabupaten Bima. Setidaknya kata dia, kedatangan para atlet akan lebih bersemangat lagi. “Toh juga medali bukan hanya kebanggaan kami, tapi juga kebanggaan seluruh masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bima kok,” ujarnya.

Kekesalan juga datang karena tidak ada keseriusan pemerintah untuk mendukung dalam sisi material. Lagi-lagi Mak’ruf merasa iri dengan kesenjangan antara Kabupaten Bima dengan daerah lain. “Kami hanya memiliki satu seragam pakaian saja. Sehingga kami hanya memakai seragam ini sejak diberangkatkan dari Bima hingga hari ini (Selasa, Red). Sementara teman-teman daerah lain, minimal punya empat sampai enam lembar pakaian ganti seragam,” ungkapnya.

Tidak sampai disitu, lagi-lagi Ma’ruf merasa dianatirikan pemerintah Kabupaten Bima. Daerah lain memiliki fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. Sebut saja diantaranya mobil ambulan dan tim dokter. Sementara Kabupaten Bima, hanya punya tim dokter saja.

Tidak heran, ketika ada atlet Pencak Silat yang tanganya patah. Hanya mendapatkan perawatan seadanya. “Kota Bima menyediakan dua ambulan untuk atletnya. Sementara kami, tidak ada,” sedihnya.

Begitu juga dengan biaya pelatihan. Diakui, mereka pada pencairan pertama hanya mendapat Rp 10 juta dari pemerintah melalui KONI. Namun anggaran itu dianggap sangat-sangat minim. Bahkan tidak cukup untuk mengganti transportasi para atlet saat latihan. “Uang Rp 10 juta itu, kami hanya gunakan untuk bayar transportasi atlet saja. Itu saja masih kurang. Hitung saja, kami latih sejak Januari lalu,” akunya.

Masalahnya, atlet ini datang dari berbagai penjuru Kabupaten Bima. Mulai dari wilayah paling timur yaitu Kecamatan Sape, hingga daerah Kabupaten Bima paling selatan. “Untuk membeli alat dan fasilitas pertandingan, kami gunakan uang sendori. Bendahara yang rugi disini. Padahal hasilnya untuk Kabupaten Bima,” jelasnya.

Harusnya kata dia, semua kebutuhan para atlet dijamin pemerintah. Bagaimanapun, para atlet ini bertarung untuk membanggakan nama daerah. “Kami ini gila sebenarnya, memaksa diri untuk memajukan olahraga sementara pemerintah enggan. Harusnya semua urusan dan kebutuhan olahraga ditanggung pemerintah,” tegasnya.

Tidak hanya kepada pemerintah, dia juga mengeluhkan tidak adanya kunjungan dari pengurus KONI Kabupaten Bima pada Cabor Pencat Silat. “Kenapa kami tidak dikunjungi, sementara Cabor lain dikunjungi,” tanyanya heran. (KS-06)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1634,Hukum Kriminal,2145,Kesehatan,387,Korupsi,754,Olahraga,236,Opini,135,Pemerintahan,1562,Pendidikan,832,Politik,1278,Sosial Ekonomi,2608,
ltr
item
Koran Stabilitas: Atlet Silat Pertanyakan Keberadaan Bupati Bima
Atlet Silat Pertanyakan Keberadaan Bupati Bima
Ajang Porprov bukan hanya pesta olahraga tingkat provinsi. Namun pada kegiatan yang dihelat Di Kota Mataram ini menjadi pertaruhan nama baik daerah.
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2014/06/atlet-silat-pertanyakan-keberadaan.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2014/06/atlet-silat-pertanyakan-keberadaan.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy