(Penulis Oleh: Azizatul Kamaliyah Nim: 201910170311027 Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang.) ...
Nim: 201910170311027
Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang.)
Seperti yang kita ketahui bahwa di Kabupaten Bima terdapat Desa kecamatan Wawo. Wawo
merupakan desa yang memiliki banyak sejarah salah satunya *”Uma Lengge”*.
Uma Lengge merupakan bangunan tradisional suku Mbojo yang berada di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima yang berbentuk kerucut Bangunan yang mirip rumah ini sudah ada sejak ratusan
bahkan tahun silam. Bangunan Uma lengge di desain agar tahan gempa bumi.Pada zaman
dulu Uma lengge bukan hanya di tempat tinggal oleh masyarakat Wawo tetapi dijadikan juga sebagai tempat lumbung padi, sampai saat ini Uma lengge masih digunakan sebagai tempat
lumbung padi dan ini merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang Dalam Bahasa Mbojo, uma berarti “rumah”, dan lengge mengacu pada bentuk “tinggi dan
mengerucut”.
Jadi, uma lengge adalah rumah yang (atapnya) tinggi mengerucut. Atap Uma lengge
terbuat dari ilalang namun, orang Donggo melafalkan kata lengge sebagai leme.
Maka orang Donggo
menyebut lumbung sekaligus rumah yang ditempatinya sebagai uma leme. Bedanya, atap uma
leme tampak lebih runcing dibandingkan atap uma lengge. Lengge sendiri sebenarnya nama bahan
utama dalam pembuatan rumah tradisional ini. Lengge berbahan kayu yang berukuran 40x40 cm,
sebanyak empat buah yang diletakkan pada bagian atas tiang utama.
Lengge tersebut bekerja
sebagai penopang bagian atas bagunan. Uma Lengge sangat sulit untuk dinaiki ataupun dipanjat
begitu saja kecuali dengan menggunakan tangga. Yang menarik dari Uma Lengge yaitu tikus tidak
dapat naik ke atas rumah karena terhalang oleh Ngapi, dan batu fondasi pun konon katanya
dimantrai oleh para sando (Dukun) supaya tikus tidak bisa naik ke atas rumah.
Uma Lengge terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama digunakan untuk menerima tamu dan kegiatan
upacara adat.
Lantai kedua berfungsi sebagai tempat tidur sekaligus dapur. Sedangkan lantai ketiga digunakan untuk menyimpan bahan makanan seperti padi, palawija dan umbi-umbian. Pintu
masuknya terdiri dari tiga daun pintu yang berfungsi sebagai komunikasi dan sandi untuk
para tetangga dan tamu.
Lantai Uma Lengge menggunakan bahan dari bambu yang disebut Ngori Sari dan bertingkat tiga.
Seperti pada tiang, lantai pertama juga tidak menggunakan lantai saya untuk penyambungan hanya
dari pohon
tali yang terbuat dari kulit pisang dan kulit pohon lainnya dan lantai pertama di atas
untuk menerima tamu atau menenun.
Uma lengge adalah tempat tinggal pertama kali di tempati oleh warga Wawo pada jaman dulu, tetapi masyarakat di Wawo saat ini tidak menjadikan Uma lengge sebagai tempat tinggal karena masyarakat wawo sudah banyak menggunakan dari pondasi Batu. Uma lengge saat ini hanya digunakan sebagai objek wisata dan sejarah Di kabupaten Bima kecamatan Wawo.
Banyak wisatawan yang mengunjungi Uma lengge hanya sekedar untuk melihat bentuk Uma lengge dan
mengabadikan momen di sana .
Memiliki Uma Lengge merupakan suatu keharusan bagi masyarakat Wawo. Kepemilikan rumah itu
tidak menjadi simbolisasi seseorang kaya harta atau tidak. Kenyataannya, setiap orang yang rajin
bekerja bisa memiliki Uma Lengge dan lumbung yang selalu terisi di bagian atasnya.
Masa kepopulerannya berakhir pada tahun 1990 Masehi, dan sekarang salah satu wilayah yang
masih menjaga kelestarian Uma Lengge Tepatnya di Desa Maria, Kecamatan Wawo.
Jika pemilik rumah akan berpergian jauh maka tangga di rumahnya akan disimpan di samping
rumahnya untuk menandakan dia tidak berada di rumah atau sedang.Tangga itu disebut Karumpa Ntada.
Dalam kepercayaan agama lama Suku Mbojo, bahwa arwah leluhur mereka bersemayam di atas
atap rumah mereka yang disebut Wanga. Di situ mereka yakin bahwa arwah leluhurnya menjaga
keselamatan yang punya rumah dan juga dimantrai.
Uma lengge saat ini hanya digunakan sebagai objek wisata dan sejarah Di kabupaten Bima
kecamatan Wawo. Banyak wisatawan yang mengunjungi Uma lengge untuk sekedar melihat
bentuk Uma lengge dan mengabadikan momen di sana.
Uma lengge saat ini hanya digunakan
sebagai objek wisata dan sejarah Di kabupaten Bima kecamatan Wawo. Banyak wisatawan yang
mengunjungi Uma lengge hanya untuk sekedar melihat bentuk Uma lengge dan mengabadi momen di sana.
Uma lengge saat ini hanya digunakan sebagai objek wisata dan sejarah Di kabupaten Bima
kecamatan Wawo.
Banyak wisatawan yang mengunjungi Uma lengge untuk sekedar melihat
bentuk Uma lengge dan mengabadikan momen di sana . Uma lengge saat ini hanya digunakan
sebagai objek wisata dan sejarah Di kabupaten Bima kecamatan Wawo. Banyak wisatawan yang mengunjungi
Uma lengge untuk sekedar melihat bentuk Uma lengge dan mengabadikan
momen di sana.
Uma lengge dijadikan tempat wisata karena suasananya yang indah dan bentuk rumahnya yang
unik, dan banyak para wisatawan yang mencari sejarah dari Uma lengge tersebut. Para wisatawan
yang berkunjung ke Uma lengge bukan hanya dari wisata lokal tetapi ada juga dari wisatawan luar
daerah. Banyak wisatawan yang berasal dari luar daerah aksesoris atau oleh-oleh dari Uma kengge kabupaten bima.(***)
COMMENTS