Pelatihan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung (PPLPG) Tahun 2014 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi NTB
Puluhan peserta kegiatan Pelatihan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung (PPLPG) Tahun 2014 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Balai Pemberdayaan dan Pengawasan Jakon Dinas Pekerjaan Umum NTB di Hotel Tursina Dompu, Rabu (18/6) secara serentak meninggalkan tempat dan tidak mau mengikuti kembali kegiatan tersebut. Pemicunya, lantaran pihak panitia pelaksana kegiatan tersebut tidak menyiapkan uang saku untuk para peserta yang banyak didominasi oleh Pengawas dan Kontraktor yang ada di Kabupaten Dompu.
Informasi yang dihimpun Koran Ini dari SN, yang juga salah satu peserta dalam kegiatan pelatihan tersebut mengatakan, semestinya panitia pelaksana kegiatan menyiapkan uang saku untuk para peserta kegiatan tersebut.Sebab katanya, persediaan anggaran dalam kubu panitia untuk kebutuhan acara tersebut bernilai besar.”Kami heran tidak ada uang saku untuk kegiatan tersebut, padahal anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan acara tersebut cukup besar,”ujarnya.
Bahkan, selama ini dalam kegiatan pelatihan apapun, tentu identik dengan yang namanya uang saku untuk para peserta. Namun, kenyataan yang terjadi Panitia pelaksana kegiatan tersebut ternyata tidak menyediakan uang tersebut.” Kalau tidak ada uang saku, tentu kami tidak akan mau mengikuti dan menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Karena, beberapa hari ini kami rela meninggalkan ativitas dan tugas demi menghadiri acara itu,”tuturnya.
Karena mengetahui dalam kegiatan itu tidak ada uang saku, dirinya dan beberapa peserta lainya secara serentak meninggalkan kegiatan pelatihan yang baru berlangsung selama 3 hari tersebut.” Dalam surat undangan kegiatan tersebut, tertera panitia akan melaksanakan acara itu selama 1 minggu. Tapi, kami hanya mengikutinya selama 2 hari, setelah kami mendengar tidak ada uang saku untuk para peserta,”ujarnya.
Sementara, Kasi Pemberdayaan Dinas PU Provinsi NTB, H Sahrul Parsan ST MT, yang juga selaku Instruktur dan Panitia pelaksana kegiatan PPLPG Tahun 2014, pada beberapa wartawan dilokasi berlangsungnya kegiatan tersebut, membenarkan adanya sejumlah peserta yang menyatakan diri tidak mau melanjutkan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Hal itu dikarenakan persoalan uang saku.” Dari 27 peserta dalam pelatihan tersebut, ada sejumlah peserta yang mempertanyakan uang saku. Lantaran tidak ada uang saku, merekapun akhirnya meninggalkan kegiatan ini,”akunya.
Padahal, tujuan pihak Panitia Pelaksana Kegiatan PPLPG Dinas PU Provinsi NTB , bermaksud untuk memberikan penambahan wawasan dan meningkatkan SDM para peserta dalam pelatihan tersebut. ” Seharusnya para peserta mesti bangga dan berterima kasih dengan adanya pelatihan semacam ini, karena berguna dalam kerangka menambah wawasan para peserta itu sendiri. Bahkan, kami juga selaku pihak panitia sudah menyiapkan setifikat untuk para peserta lebih khusunya para kontraktor yang mengikuti pelatihan ini hingga selesai. Dimana, sertifikat itu dapat dipergunakan sebagai bahan untuk melengkapi persyaratan dalam mengajukan tender proyek sesuai dengan peraturan yang berlaku,”tuturnya.
Namun, sayangnya yang terjadi sejumlah peserta tidak memikirkan kearah itu. Sehingga, memilih untuk tidak melanjutkan untuk mengikuti pelatihan tersebut, karena mereka lebih memikirkan uang saku ketimbang hal-hal yang sebenarnya berguna untuk menambah wawasan dan meningkatkan SDM.” Walaupun sejumlah peserta memilih untuk tidak mau melanjutkan mengikuti kegiatan pelatihan ini, tapi masih ada beberapa orang peserta yang masih antusias dan berkomitmen untuk mengikuti acara ini hingga selesai. Sehingga, kami dari pihak Panitia akan terus menyelesaikan acara ini hingga selesai dan tutas sesuai yang sudah direncanakan sebelumnya,”ungkapnya.
Disinggung berapa Jumlah anggaranyang tersedia untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan PPLPG dan apa alasan Panitia tidak menyediakan uang saku untuk para peserta..! Sahrul mengaku, jumlah anggaran yang tersedia untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan tersebut senilai Rp.700 Juta lebih yang bersumber dari APBD Provinsi Tahun 2014. Dimana, dengan jumlah anggaran tersebut Panitia tidak hanya menggelar kegiatan di Kabupaten Dompu saja, tetapi juga akan melaksanakanya di Kabupaten-Kota lain yang ada di NTB. Sehingga, untuk persoalan uang saku untuk para peserta yang mengikuti pelatihan, memang tidak disediakan oleh pihak Panitia, karena hal itu tidak termasuk dalam pos penggunaan anggaran tersebut. “ Sebelum kami menggelar kegiatan pelatihan ini di Dompu, kami dari pihak Panitia melakukan komunikasi awal (berkoordinasi) dengan Pemerintah Dompu, bahwa kami akan melakukan kegiatan pelatihan seperti ini. Sehingga, pada saat itu Pemerintah Dompu bersedia dan memutusakan untuk menyediakan tempat untuk dilaksanakan kegiatan tersebut. bahkan juga telah menyiapkan peserta untuk dilatih melalui moment kegiatan pelatihan tersebut,”jelasnya.
Kalaupun tidak ada uang saku, kenapa pihak Panitia meminta para peserta pelatihan untuk memberikan tanda tangan dalam daftar absen kehadiran tersebut..! kata Sahrul, hal itu dilakukan sesuai dengan aturan dan mekanisme yang belaku, dimana tanda tangan kehadiran para peserta tersebut, bertujuan untuk bahan membuat SPJ terhadap penggunaan anggaran dalam hal konsumsi (makanan) yang sebelumnya disediakan dan diberikan beberapa kali oleh panitia pelaksana pelatihan kepada para peserta tersebut.” kalau kami tidak meminta tanda tangan kehadiran para peserta, gimana caranya kami membuat laporan pertanggung jawaban terhadap penggunaan anggaran , “terangnya.(KS-10)
Informasi yang dihimpun Koran Ini dari SN, yang juga salah satu peserta dalam kegiatan pelatihan tersebut mengatakan, semestinya panitia pelaksana kegiatan menyiapkan uang saku untuk para peserta kegiatan tersebut.Sebab katanya, persediaan anggaran dalam kubu panitia untuk kebutuhan acara tersebut bernilai besar.”Kami heran tidak ada uang saku untuk kegiatan tersebut, padahal anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan acara tersebut cukup besar,”ujarnya.
Bahkan, selama ini dalam kegiatan pelatihan apapun, tentu identik dengan yang namanya uang saku untuk para peserta. Namun, kenyataan yang terjadi Panitia pelaksana kegiatan tersebut ternyata tidak menyediakan uang tersebut.” Kalau tidak ada uang saku, tentu kami tidak akan mau mengikuti dan menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Karena, beberapa hari ini kami rela meninggalkan ativitas dan tugas demi menghadiri acara itu,”tuturnya.
Karena mengetahui dalam kegiatan itu tidak ada uang saku, dirinya dan beberapa peserta lainya secara serentak meninggalkan kegiatan pelatihan yang baru berlangsung selama 3 hari tersebut.” Dalam surat undangan kegiatan tersebut, tertera panitia akan melaksanakan acara itu selama 1 minggu. Tapi, kami hanya mengikutinya selama 2 hari, setelah kami mendengar tidak ada uang saku untuk para peserta,”ujarnya.
Sementara, Kasi Pemberdayaan Dinas PU Provinsi NTB, H Sahrul Parsan ST MT, yang juga selaku Instruktur dan Panitia pelaksana kegiatan PPLPG Tahun 2014, pada beberapa wartawan dilokasi berlangsungnya kegiatan tersebut, membenarkan adanya sejumlah peserta yang menyatakan diri tidak mau melanjutkan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Hal itu dikarenakan persoalan uang saku.” Dari 27 peserta dalam pelatihan tersebut, ada sejumlah peserta yang mempertanyakan uang saku. Lantaran tidak ada uang saku, merekapun akhirnya meninggalkan kegiatan ini,”akunya.
Padahal, tujuan pihak Panitia Pelaksana Kegiatan PPLPG Dinas PU Provinsi NTB , bermaksud untuk memberikan penambahan wawasan dan meningkatkan SDM para peserta dalam pelatihan tersebut. ” Seharusnya para peserta mesti bangga dan berterima kasih dengan adanya pelatihan semacam ini, karena berguna dalam kerangka menambah wawasan para peserta itu sendiri. Bahkan, kami juga selaku pihak panitia sudah menyiapkan setifikat untuk para peserta lebih khusunya para kontraktor yang mengikuti pelatihan ini hingga selesai. Dimana, sertifikat itu dapat dipergunakan sebagai bahan untuk melengkapi persyaratan dalam mengajukan tender proyek sesuai dengan peraturan yang berlaku,”tuturnya.
Namun, sayangnya yang terjadi sejumlah peserta tidak memikirkan kearah itu. Sehingga, memilih untuk tidak melanjutkan untuk mengikuti pelatihan tersebut, karena mereka lebih memikirkan uang saku ketimbang hal-hal yang sebenarnya berguna untuk menambah wawasan dan meningkatkan SDM.” Walaupun sejumlah peserta memilih untuk tidak mau melanjutkan mengikuti kegiatan pelatihan ini, tapi masih ada beberapa orang peserta yang masih antusias dan berkomitmen untuk mengikuti acara ini hingga selesai. Sehingga, kami dari pihak Panitia akan terus menyelesaikan acara ini hingga selesai dan tutas sesuai yang sudah direncanakan sebelumnya,”ungkapnya.
Disinggung berapa Jumlah anggaranyang tersedia untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan PPLPG dan apa alasan Panitia tidak menyediakan uang saku untuk para peserta..! Sahrul mengaku, jumlah anggaran yang tersedia untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan tersebut senilai Rp.700 Juta lebih yang bersumber dari APBD Provinsi Tahun 2014. Dimana, dengan jumlah anggaran tersebut Panitia tidak hanya menggelar kegiatan di Kabupaten Dompu saja, tetapi juga akan melaksanakanya di Kabupaten-Kota lain yang ada di NTB. Sehingga, untuk persoalan uang saku untuk para peserta yang mengikuti pelatihan, memang tidak disediakan oleh pihak Panitia, karena hal itu tidak termasuk dalam pos penggunaan anggaran tersebut. “ Sebelum kami menggelar kegiatan pelatihan ini di Dompu, kami dari pihak Panitia melakukan komunikasi awal (berkoordinasi) dengan Pemerintah Dompu, bahwa kami akan melakukan kegiatan pelatihan seperti ini. Sehingga, pada saat itu Pemerintah Dompu bersedia dan memutusakan untuk menyediakan tempat untuk dilaksanakan kegiatan tersebut. bahkan juga telah menyiapkan peserta untuk dilatih melalui moment kegiatan pelatihan tersebut,”jelasnya.
Kalaupun tidak ada uang saku, kenapa pihak Panitia meminta para peserta pelatihan untuk memberikan tanda tangan dalam daftar absen kehadiran tersebut..! kata Sahrul, hal itu dilakukan sesuai dengan aturan dan mekanisme yang belaku, dimana tanda tangan kehadiran para peserta tersebut, bertujuan untuk bahan membuat SPJ terhadap penggunaan anggaran dalam hal konsumsi (makanan) yang sebelumnya disediakan dan diberikan beberapa kali oleh panitia pelaksana pelatihan kepada para peserta tersebut.” kalau kami tidak meminta tanda tangan kehadiran para peserta, gimana caranya kami membuat laporan pertanggung jawaban terhadap penggunaan anggaran , “terangnya.(KS-10)
COMMENTS