Sepanjang sejarah kompetisi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB, baru kali ini, pulau Sumbawa mengukir prestasi gemilang di Cabor Tenis Lapangan.
Sepanjang sejarah kompetisi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB, baru kali ini, pulau Sumbawa mengukir prestasi gemilang di Cabor Tenis Lapangan. Dari enam medali emas yang emas yang diperebutkan, dua tiga diantaranya, direbut para petenis Pulau Sumbawa.
Seperti halnya petenis muda Arif Rahman yang mempermalukan Tanto, petenis unggulan Porprov dari Kota Mataram, di nomor bergengsi tunggal putera. Arif menundukan pemain PON NTB tersebut dengan dua set langsung, 6-4 dan 6-3.
Keping medali lain yang direbut petenis Pulau Sumbawa, nomor ganda putera dan ganda campuran.
Bahkan di nomor ganda putera, terjadi all final pulau sumbawa, yang mempertemukan ganda putera Kota Bima versus ganda putera Kabupaten Sumbawa.
Sayangnya, tim tenis Kota Bima yang diharapkan membuat kejutan meraih medali emas dinomor ganda putera Arif Rahman yang berpasangan dengan Agil Wijaya Kusuma, harus tunduk pada ganda 19 tahun pasangan Aisyradi dan Aksaipul, dua set langsung 6-1 dan 6-4.
Tiga medali emas lainnya di Cabor Tenis lapangan diraih para petenis Kota Mataram dan Lombok Timur. Baik dinomor beregu putera, beregu puteri dan tunggal puteri.
Tim tenis Kota Bima sendiri, selain menempatkan Arif Rahman yang meraih medali emas dicabang bergengsi tunggal putera dan medali perak di nomor ganda putera, juga berhasil mengoleksi 4 perak dan 2 medali perunggu.
Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Kota Bima, Drs. Is Fahmin nampak begitu terharu dan bahagia saat ditemui usai menyaksikan anak asuhnya bertanding, Sabtu lalu. Pasalnya, medali emas yang diraih Arif Rahman, tidak pernah diangankan sama sekali.
Selain rival yang dihadapi dari Kota Mataram langganan PON NTB, juga penghuni Pelatihan Nasional (Pelatnas). “Modal semangat dan daya juang ingin mendedikasikan yang terbaik buat Kota Bima, mimpi terpendam itu akhirnya didapatkan juga, “ujar Fahmin yang juga Kabag Humas Kota Bima ini.
Sebelumnya kata Fahmin, prestasi terbaik Kota Bima di cabor Tenis Lapangan, hanya meraih 4 medali perak dan 4 medali perunggu saja. Tidak pernah ada keberanian menargetkan medali emas. (KS-13)
Seperti halnya petenis muda Arif Rahman yang mempermalukan Tanto, petenis unggulan Porprov dari Kota Mataram, di nomor bergengsi tunggal putera. Arif menundukan pemain PON NTB tersebut dengan dua set langsung, 6-4 dan 6-3.
Keping medali lain yang direbut petenis Pulau Sumbawa, nomor ganda putera dan ganda campuran.
Bahkan di nomor ganda putera, terjadi all final pulau sumbawa, yang mempertemukan ganda putera Kota Bima versus ganda putera Kabupaten Sumbawa.
Sayangnya, tim tenis Kota Bima yang diharapkan membuat kejutan meraih medali emas dinomor ganda putera Arif Rahman yang berpasangan dengan Agil Wijaya Kusuma, harus tunduk pada ganda 19 tahun pasangan Aisyradi dan Aksaipul, dua set langsung 6-1 dan 6-4.
Tiga medali emas lainnya di Cabor Tenis lapangan diraih para petenis Kota Mataram dan Lombok Timur. Baik dinomor beregu putera, beregu puteri dan tunggal puteri.
Tim tenis Kota Bima sendiri, selain menempatkan Arif Rahman yang meraih medali emas dicabang bergengsi tunggal putera dan medali perak di nomor ganda putera, juga berhasil mengoleksi 4 perak dan 2 medali perunggu.
Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) Kota Bima, Drs. Is Fahmin nampak begitu terharu dan bahagia saat ditemui usai menyaksikan anak asuhnya bertanding, Sabtu lalu. Pasalnya, medali emas yang diraih Arif Rahman, tidak pernah diangankan sama sekali.
Selain rival yang dihadapi dari Kota Mataram langganan PON NTB, juga penghuni Pelatihan Nasional (Pelatnas). “Modal semangat dan daya juang ingin mendedikasikan yang terbaik buat Kota Bima, mimpi terpendam itu akhirnya didapatkan juga, “ujar Fahmin yang juga Kabag Humas Kota Bima ini.
Sebelumnya kata Fahmin, prestasi terbaik Kota Bima di cabor Tenis Lapangan, hanya meraih 4 medali perak dan 4 medali perunggu saja. Tidak pernah ada keberanian menargetkan medali emas. (KS-13)
COMMENTS