Sebab, RS persiapan RSUD Bima tersebut, terkesan pilih kasih dalam menjalankan operasi tersebut.
Sedikitnya 300 pasien asal Kota Bima yang terdaftar sebagai peserta operasi mata katarak mendatangi RSUD Sondosia Wilayah Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Kamis (5/6). Mereka hadir untuk menjalani operasi Katarak, sesuai pendataan pihak petugas Medis RSUD Bima beberapa waktu lalu.
Sayangnya, tujuan para pasien untuk operasi dalam kaitan itu, tidak sesuai dengan harapan. Sebab, RS persiapan RSUD Bima tersebut, terkesan pilih kasih dalam menjalankan operasi tersebut. Akibatnya, tak sedikit pasien katarak yang tidak mendapat pelayanan medis tersebut.”Mereka terkesan pilih kasih, pasien yang yang baru datang dipanggil untuk mendapat suart keterangan operasi. Sementara, pasien yang sudah berjam-jam lamanya justeru tidak dipanggil, “kata A.Rafik kepada Koran ini.
Lantas bagaimana tanggapan RS tersebut, Kordinator RSUD Sondosia m Dokter Adi Winarato yang hendak dikonfirmasi guna perimbangan berita malah menghindar.
Sebelumnya, yang bersangkutan pernah menjelaskan, jatah Kota Bima hanya 50 orang Kabupaten Dompu 25 orang dan sisanya adalah untuk jatah Kabupaten Bima. Diakuinya, peralatan medis untuk operasi katarak mata mengalami kendala, soal keterbatasan alat medis. Seperti, intra Oculer Lensa untuk kepentingan para pasien Katarak. “Dari 700 pasien peserta Katarak yang terdaftar untuk Kabupaten Bima , hanya 300 orang mengingat keterbatasan alatnya, “ katanya. (KS-11) .
Sayangnya, tujuan para pasien untuk operasi dalam kaitan itu, tidak sesuai dengan harapan. Sebab, RS persiapan RSUD Bima tersebut, terkesan pilih kasih dalam menjalankan operasi tersebut. Akibatnya, tak sedikit pasien katarak yang tidak mendapat pelayanan medis tersebut.”Mereka terkesan pilih kasih, pasien yang yang baru datang dipanggil untuk mendapat suart keterangan operasi. Sementara, pasien yang sudah berjam-jam lamanya justeru tidak dipanggil, “kata A.Rafik kepada Koran ini.
Lantas bagaimana tanggapan RS tersebut, Kordinator RSUD Sondosia m Dokter Adi Winarato yang hendak dikonfirmasi guna perimbangan berita malah menghindar.
Sebelumnya, yang bersangkutan pernah menjelaskan, jatah Kota Bima hanya 50 orang Kabupaten Dompu 25 orang dan sisanya adalah untuk jatah Kabupaten Bima. Diakuinya, peralatan medis untuk operasi katarak mata mengalami kendala, soal keterbatasan alat medis. Seperti, intra Oculer Lensa untuk kepentingan para pasien Katarak. “Dari 700 pasien peserta Katarak yang terdaftar untuk Kabupaten Bima , hanya 300 orang mengingat keterbatasan alatnya, “ katanya. (KS-11) .
Bukannya ditelantarkan, itu karena miskominikasi antara masyarakat dg petugas. Pada screening awal yang dilakukan petugas ada 700 orang. setelah diberi kabar dari tim dokter dari bandung yg akan melaksakan operasi katarak yang ditargetkan hanya 200 orang dan bahan habis pake hanya utk 200 orang, sehingga pasien yang diutamakan adalah dengan kondisi yang parah. sehingga sisanya diberitahukan oleh petugas lewat sms yang mana harus dioperasi dan tidak. tetapi yang datang malah semua warga, sehingga petugas kewalahan. sehingga jadwal pasien jadi amburadul, jadi terkesan ditelantarkan..
BalasHapus