Cita-cita KONI Kota Bima meraih juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX NTB, tak mampu diraih.
Cita-cita KONI Kota Bima meraih juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX NTB, tak mampu diraih. Janji Walikota Bima memberikan uang bonus sebesar Rp 1,5 miliar sepertinya gagal diwujudkan. Namun bagaimana dengan bonus untuk atlet yang menyumbang emas untuk Daerah tercinta?
Empat tahun lalu, kendati tidak meraih juara umum pada Porprov NTB, atlet yang menyumbang emas di masing – masing Cabang Olahraga (Cabor) diberikan bonus sekitar Rp 10 juta. Pemberian itu, merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada atlet yang telah berjuang dan mengharumkan nama daerah di kancah Provinsi. Namun kini, sudah setengah bulan pasca perhelatan itu, atlet belum juga menerima bonus dari Pemerintah Kota Bima.
Entah apa alasannya, hingga kini Cabor masih menanti hadiah tersebut untuk atlet yang berprestasi. Informasinya, karena tidak berhasil meraih juara umum, maka bonus untuk atlet yang menyumbang emas, tidak diberikan. Bonus hanya diberikan apabila pada Porprov atlet Kota Bima bisa merebut juara umum.
Salah seorang Ketua Cabor yang meminta namanya tidak disebutkan mengaku mendengar kabar itu. Jika itu terjadi, dirinya sangat menyayangkan sikap Pemerintah Kota Bima tersebut. Karena bonus tersebut sangat dibutuhkan oleh atlet yang berprestasi. “Kebiasaan seperti tahun-tahun sebelumnya jangan dihilangkan. Bukannya anggaran dari Pemerintah untuk Porprov juga cukup besar,” sorotnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Feri Sofyan, SH yang juga Ketua salah satu Cabor saat dikonfirmasi mengaku heran. “Saya pikir dari anggaran hibah yang kami setujui sebanyak Rp 4,5 miliar itu juga termasuk untuk bonus,” ujarnya heran. Menurut dia, biasanya dan dimanapun, setiap anak negeri yang berprestasi dibidang olahraga, selalu diberikan penghargaan dan bonus oleh pemerintah. “Tahun 2010 lalu kalau tidak salah ada bonus untuk atlet yang sumbang emas yakni sebesar Rp 10 juta,” sebutnya.
Kata dia, dari anggaran hibah itu, sebanyak Rp 2 Miliar dialokasikan untuk pembinaan Cabor. Namun yang diterima Cabor yang diketuai nya yakni sebesar Rp 15 juta. Jika dikalikan dengan dengan 20 Cabor yang ikut Porprov, maka uang pembinaan Cabor hanya Rp 300 juta. “Uang yang banyak itu masa tidak ada bonus,” tuturnya.
menambahkan, karena dana hibah itu bersumber dari APBD, maka penggunaannya harus dipertanggungjawabkan oleh KONI Kota Bima. “Biar hibah, nanti tetap akan diperiksa oleh BPK,” tambahnya. Sementara itu, Wakil Ketua KONI Kota Bima Anwar Arman, SE mengaku bonus untuk atlet yang menyumbang emas sudah disiapkan oleh Ketua KONI sekitar Rp 1,5 miliar. “Uangnya ada, tinggal menunggu pak Walikota,” terangnya. (KS-13)
Empat tahun lalu, kendati tidak meraih juara umum pada Porprov NTB, atlet yang menyumbang emas di masing – masing Cabang Olahraga (Cabor) diberikan bonus sekitar Rp 10 juta. Pemberian itu, merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada atlet yang telah berjuang dan mengharumkan nama daerah di kancah Provinsi. Namun kini, sudah setengah bulan pasca perhelatan itu, atlet belum juga menerima bonus dari Pemerintah Kota Bima.
Entah apa alasannya, hingga kini Cabor masih menanti hadiah tersebut untuk atlet yang berprestasi. Informasinya, karena tidak berhasil meraih juara umum, maka bonus untuk atlet yang menyumbang emas, tidak diberikan. Bonus hanya diberikan apabila pada Porprov atlet Kota Bima bisa merebut juara umum.
Salah seorang Ketua Cabor yang meminta namanya tidak disebutkan mengaku mendengar kabar itu. Jika itu terjadi, dirinya sangat menyayangkan sikap Pemerintah Kota Bima tersebut. Karena bonus tersebut sangat dibutuhkan oleh atlet yang berprestasi. “Kebiasaan seperti tahun-tahun sebelumnya jangan dihilangkan. Bukannya anggaran dari Pemerintah untuk Porprov juga cukup besar,” sorotnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Feri Sofyan, SH yang juga Ketua salah satu Cabor saat dikonfirmasi mengaku heran. “Saya pikir dari anggaran hibah yang kami setujui sebanyak Rp 4,5 miliar itu juga termasuk untuk bonus,” ujarnya heran. Menurut dia, biasanya dan dimanapun, setiap anak negeri yang berprestasi dibidang olahraga, selalu diberikan penghargaan dan bonus oleh pemerintah. “Tahun 2010 lalu kalau tidak salah ada bonus untuk atlet yang sumbang emas yakni sebesar Rp 10 juta,” sebutnya.
Kata dia, dari anggaran hibah itu, sebanyak Rp 2 Miliar dialokasikan untuk pembinaan Cabor. Namun yang diterima Cabor yang diketuai nya yakni sebesar Rp 15 juta. Jika dikalikan dengan dengan 20 Cabor yang ikut Porprov, maka uang pembinaan Cabor hanya Rp 300 juta. “Uang yang banyak itu masa tidak ada bonus,” tuturnya.
menambahkan, karena dana hibah itu bersumber dari APBD, maka penggunaannya harus dipertanggungjawabkan oleh KONI Kota Bima. “Biar hibah, nanti tetap akan diperiksa oleh BPK,” tambahnya. Sementara itu, Wakil Ketua KONI Kota Bima Anwar Arman, SE mengaku bonus untuk atlet yang menyumbang emas sudah disiapkan oleh Ketua KONI sekitar Rp 1,5 miliar. “Uangnya ada, tinggal menunggu pak Walikota,” terangnya. (KS-13)
COMMENTS