Dana hibah pemerintah Kabupaten Bima untuk pelaksanaan Festival Keraton Nusantara (FKN) akan berkurang dari angka yang disetujui sebelumnya
Walau belum ada pembahasan di internal Badan Anggaran (Banggar), kemungkinan besar dana hibah pemerintah Kabupaten Bima untuk pelaksanaan Festival Keraton Nusantara (FKN) akan berkurang dari angka yang disetujui sebelumnya. Karena panitia FKN diminta untuk mengajukan kembali rincian kebutuhan anggaran oleh pemerintah Kabupaten Bima.
Dalam rincian yang akan diajukan panitia, jumlah anggaran diperkirakan Rp 2,2 miliar lebih. Anggaran ini hanya untuk kebutuhan kegiatan saja, tidak termasuk pembenahan infrastruktur atau fasilitas FKN. “Kami tidak punya tanggungjawab soal fisik, karena itu ditanggung pemerintah,” kata Dr. Hj. Siti Mariyam, SH.
Adanya pengajuan kembali anggaran tersebut kata dia, berdasarkan hasil rapat dengan Bupati Bima beberapa waktu lalu. Sehingga setelah dirincikan lagi kebutuhan selama FKN ini, maka dana yang dibutuhkan untuk kegiatannya saja akan memakan anggaran Rp 2,2 miliar.
Sementara dari dukungan dari Kota Bima, belum ada kabar berita soal anggaran. Hanya saja kata dia, pemerintah Kota Bima akan mendukung FKN ini berupa penataan Kota Bima saja. Padahal kegiatan tersebut dipusatkan di Kota Bima. “Kalau masalah anggaran belum ada, tapi pak walikota siap menata kota, seperti taman-taman dan pemasangan lampu,” jelasnya.
Namun demikian, pihaknya akan terus membangun komunikasi dengan pemerintah Kota Bima. Dia sangat berharap ada bantuan dana dari pemerintah Kota Bima, “Kegiatan ini adalah kegiatan Keraton Bima, bukan hanya kota ataupun Kabupatan Bima,” jelasnya.
Sementara itu, H Nurdin SH, panitia FKN lainnya mengaku persiapan diperkirakan berjalan 10 persen saja. Padahal kegiatan ini akan dilaksanakan pada tangga 6-9 September. “Kami sudah mengirimkan semua undangan ke keraton-keraton,” jelasnya.
Sementara soal pembangunan fisik, dia tidak mengetahui secara pasti. Karena hal itu merupakan wewenang pemerintah daerah.
Adapun tujuan kegiatan ini, selain pelestarian budaya, FKN ini dapat menciptakan ekonomi kreatif di masyarakat. Karena diyakini, banyak ilmu yang bisa dipetik dari ribuan peserta yang datang pada FKN tersebut nantinya. (KS-06)
Dalam rincian yang akan diajukan panitia, jumlah anggaran diperkirakan Rp 2,2 miliar lebih. Anggaran ini hanya untuk kebutuhan kegiatan saja, tidak termasuk pembenahan infrastruktur atau fasilitas FKN. “Kami tidak punya tanggungjawab soal fisik, karena itu ditanggung pemerintah,” kata Dr. Hj. Siti Mariyam, SH.
Adanya pengajuan kembali anggaran tersebut kata dia, berdasarkan hasil rapat dengan Bupati Bima beberapa waktu lalu. Sehingga setelah dirincikan lagi kebutuhan selama FKN ini, maka dana yang dibutuhkan untuk kegiatannya saja akan memakan anggaran Rp 2,2 miliar.
Sementara dari dukungan dari Kota Bima, belum ada kabar berita soal anggaran. Hanya saja kata dia, pemerintah Kota Bima akan mendukung FKN ini berupa penataan Kota Bima saja. Padahal kegiatan tersebut dipusatkan di Kota Bima. “Kalau masalah anggaran belum ada, tapi pak walikota siap menata kota, seperti taman-taman dan pemasangan lampu,” jelasnya.
Namun demikian, pihaknya akan terus membangun komunikasi dengan pemerintah Kota Bima. Dia sangat berharap ada bantuan dana dari pemerintah Kota Bima, “Kegiatan ini adalah kegiatan Keraton Bima, bukan hanya kota ataupun Kabupatan Bima,” jelasnya.
Sementara itu, H Nurdin SH, panitia FKN lainnya mengaku persiapan diperkirakan berjalan 10 persen saja. Padahal kegiatan ini akan dilaksanakan pada tangga 6-9 September. “Kami sudah mengirimkan semua undangan ke keraton-keraton,” jelasnya.
Sementara soal pembangunan fisik, dia tidak mengetahui secara pasti. Karena hal itu merupakan wewenang pemerintah daerah.
Adapun tujuan kegiatan ini, selain pelestarian budaya, FKN ini dapat menciptakan ekonomi kreatif di masyarakat. Karena diyakini, banyak ilmu yang bisa dipetik dari ribuan peserta yang datang pada FKN tersebut nantinya. (KS-06)
COMMENTS