Pelaksanaan momen budaya Festival Keraton Nusantara (FKN) di Bima semakin dekat.
Pelaksanaan momen budaya Festival Keraton Nusantara (FKN) di Bima semakin dekat. Kegiatan itu rencananya akan mengundang sedikitknya 45 keraton di Indonesia ditambah beberapa keraton dari luar negeri. Sayangnya, kegiatan besar itu sampai sekarang belum didukung anggaran dari Pemerintah Kabupaten Bima.
Panitia FKN mengaku, satu persen pun belum ada anggaran yang cair dari Pemkab Bima untuk mendukung persiapan. Kondisi itu tentu sangat menyulitkan panitia karena segala kebutuhan persiapan untuk menjamu para tamu terhormat dari seluruh nusantara belum rampung. Karenanya, Bupati Bima diharapkan lebih peduli terhadap kegiatan yang akan mengangkat nama daerah itu.
“Saat ini semua persiapan administrasi sudah selesai, hanya persiapan fisik saja yang belum karena anggaran belum cair,” kata Ketua Majelis Adat Mbojo, Dr. Hj. Siti Maryam Salahuddin, di Samparaja kemarin.
Wanita yang akrab disapa Ruma Mari ini mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Bima terkait kendala tersebut. Pihaknya diminta untuk menyusun kembali rancangan anggaran dan menyerahkan ke Pemkab sebagai bahan pencairan anggaran. Arahan itu pun telah dilaksanakan dan menyusun anggaran FKN sesuai kebutuhan. “Kita sebenarnya tidak mendesak semua anggaran langsung cair, yang penting ada dan kegiatan bisa jalan,” tuturnya.
Pihaknya memang mendapatkan informasi berbeda mengenai besar anggaran untuk FKN. Informasi awal, anggaran telah disepakati DPRD Rp.5 Miliar, tetapi belakangan Pemkab melalui Dinas Pariwisata menyatakan hanya Rp.2 Miliar. Proses pencairan juga dinilai belum ada kepastian bagaimana mekanismenya. Sebab Pemkab juga diakui ingin mencairkan melalui dinas.
“Kita berharap segera dibantu. Kepada Gubernur NTB dan Walikota Bima juga kami harapkan bantuan karena kegiatan nanti juga akan menggunakan daerah Kota Bima dan mengangkat nama NTB,” pungkasnya. (KS-13)
Panitia FKN mengaku, satu persen pun belum ada anggaran yang cair dari Pemkab Bima untuk mendukung persiapan. Kondisi itu tentu sangat menyulitkan panitia karena segala kebutuhan persiapan untuk menjamu para tamu terhormat dari seluruh nusantara belum rampung. Karenanya, Bupati Bima diharapkan lebih peduli terhadap kegiatan yang akan mengangkat nama daerah itu.
“Saat ini semua persiapan administrasi sudah selesai, hanya persiapan fisik saja yang belum karena anggaran belum cair,” kata Ketua Majelis Adat Mbojo, Dr. Hj. Siti Maryam Salahuddin, di Samparaja kemarin.
Wanita yang akrab disapa Ruma Mari ini mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Bima terkait kendala tersebut. Pihaknya diminta untuk menyusun kembali rancangan anggaran dan menyerahkan ke Pemkab sebagai bahan pencairan anggaran. Arahan itu pun telah dilaksanakan dan menyusun anggaran FKN sesuai kebutuhan. “Kita sebenarnya tidak mendesak semua anggaran langsung cair, yang penting ada dan kegiatan bisa jalan,” tuturnya.
Pihaknya memang mendapatkan informasi berbeda mengenai besar anggaran untuk FKN. Informasi awal, anggaran telah disepakati DPRD Rp.5 Miliar, tetapi belakangan Pemkab melalui Dinas Pariwisata menyatakan hanya Rp.2 Miliar. Proses pencairan juga dinilai belum ada kepastian bagaimana mekanismenya. Sebab Pemkab juga diakui ingin mencairkan melalui dinas.
“Kita berharap segera dibantu. Kepada Gubernur NTB dan Walikota Bima juga kami harapkan bantuan karena kegiatan nanti juga akan menggunakan daerah Kota Bima dan mengangkat nama NTB,” pungkasnya. (KS-13)
COMMENTS