Mengantisipasi eksodus atau berpindahnya Pekerja Seks Komersial (PSK) dari Tempat Prostitusi Dolly-Surabaya ke Kota Bima
Mengantisipasi eksodus atau berpindahnya Pekerja Seks Komersial (PSK) dari Tempat Prostitusi Dolly-Surabaya ke Kota Bima, Pemerintah setempat berencana menggelar operasi penertiban kependudukan dan semua tempat penginapan yang ada.
Pemerintah Kota Bima pihaknya saat ini telah mendapatkan surat dari Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Sosial Catatan Sipil dan Kependudukan. Dalam surat itu diminta untuk mengantisipasi masuknya ribuan eks PSK Dolly yang telah resmi ditutup Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu.
”Satu atau dua hari kedepan, kami akan menggelar operasi penertiban, sedangkan untuk langkah awal akan kami lakukan disejumlah perhotelan, losmen maupun tempat-tempat penginapan lainnya. Termasuk, beberapa tempat hiburan,” ujar Kasat Pol PP Kota Bima, Drs. H. Mahfud.
Selain itu lanjutnya, pada tempat-tempat yang biasa menjadi tujuan warga luar daerah bermukim juga akan digelar operasi kependudukan. ”Bila perlu, nanti kami akan periksa semua identitas mereka juga,” tuturnya.
Menindaklanjuti surat itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial maupun Dinas Catatan Sipil untuk memaksimalkan operasi tersebut. Dengan begitu, Ia yakin semua yang akan dikerjakan akan berjalan dengan lancar maupun sukses. ”Semaksimal mungkin, akan kami lakukan operasi tersebut agar masyarakat Kota Bima bebas dari PSK,” janjinya.
Menjelang bulan suci ramadhan ini, pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan terhadap hiburan malam yang ada. Jangan sampai, dengan dibuka bebasnya sejumlah Cafe maupun Losmen membuat semuanya tidak terkendalikan. ”Kami tetap akan memproses bila ada warga yang didapat sedang berduaan dalam sebuah kamar tanpa bias menunjukkan bukti buku nikah,” tandasnya. (KS-13)
Pemerintah Kota Bima pihaknya saat ini telah mendapatkan surat dari Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Sosial Catatan Sipil dan Kependudukan. Dalam surat itu diminta untuk mengantisipasi masuknya ribuan eks PSK Dolly yang telah resmi ditutup Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu.
”Satu atau dua hari kedepan, kami akan menggelar operasi penertiban, sedangkan untuk langkah awal akan kami lakukan disejumlah perhotelan, losmen maupun tempat-tempat penginapan lainnya. Termasuk, beberapa tempat hiburan,” ujar Kasat Pol PP Kota Bima, Drs. H. Mahfud.
Selain itu lanjutnya, pada tempat-tempat yang biasa menjadi tujuan warga luar daerah bermukim juga akan digelar operasi kependudukan. ”Bila perlu, nanti kami akan periksa semua identitas mereka juga,” tuturnya.
Menindaklanjuti surat itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial maupun Dinas Catatan Sipil untuk memaksimalkan operasi tersebut. Dengan begitu, Ia yakin semua yang akan dikerjakan akan berjalan dengan lancar maupun sukses. ”Semaksimal mungkin, akan kami lakukan operasi tersebut agar masyarakat Kota Bima bebas dari PSK,” janjinya.
Menjelang bulan suci ramadhan ini, pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan terhadap hiburan malam yang ada. Jangan sampai, dengan dibuka bebasnya sejumlah Cafe maupun Losmen membuat semuanya tidak terkendalikan. ”Kami tetap akan memproses bila ada warga yang didapat sedang berduaan dalam sebuah kamar tanpa bias menunjukkan bukti buku nikah,” tandasnya. (KS-13)
COMMENTS