Memanfaatkan jadwal reses menjelang akhir periode kepengurusannya, Anggota DPRD Kota Bima, Salahuddin, SE
Memanfaatkan jadwal reses menjelang akhir periode kepengurusannya, Anggota DPRD Kota Bima, Salahuddin, SE, menyambangi Lingkungan Soncolela Kelurahan Matakando Kecamatan Mpunda akhir pekan kemarin. Duta Partai Bulan Bintang ini berkesempatan menyerap aspirasi masyarakat dengan dialog tatap muka langsung.
Puluhan warga yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan perangkat RT maupun RW nampak hadir menyambut hangat kehadiran Anggota Badan Legislatif (Baleg) tersebut. Sosok Salahuddin rasanya tak asing lagi bagi warga setempat karena memiliki amal usaha berupa Pondok Pesantren Darul Hikmah yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Salahuddin mengungkapkan, kehadirannya ditengah masyarakat merupakan suatu kewajiban sebagai wakil yang dimandatkan di Legislatif. Meski tak terpilih kembali, menurutnya itu merupakan kehendak Tuhan dan tidak boleh menjadi alasan untuk memutuskan silaturrahmi antar sesama. “Meski sebelumnya sempat ada perbedaan, silaturrahmi tidak boleh putus,” tegasnya.
Ia pun menjelaskan, maksud dari agenda Reses DPRD adalah kegiatan anggota dewan diluar masa sidang untuk menyerap aspirasi masyarakat atau konstituen. Aspirasi itu bisa berupa usulan program, pembangunan, kritikan maupun saran untuk disampaikan ke Eksekutif. “Jadi, apa yang dirasakan kurang di kampong ini silahkan disampaikan kepada kami untuk disampaikan kepada pemerintah,” jelasnya.
Seperti beberapa waktu lalu lanjutnya, aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui agenda resesnya sebagian besar sudah terwujud dan dirasakan masyarakat. Seperti pengaspalan jalan, pembangunan drainase, dan pembuatan beberapa Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur larangan melepas hewan ternak, RT/RW, Zakat, dan pendidikan gratis 12 tahun.
Perwakilan tokoh masyarakat, Ahmad, S.Pd, mengatakan, selama ini Pemerintah Kota Bima lebih menekankan pembangunan fisik daripada mental spiritual. Padahal keduanya mesti berjalan dengan seksama agar ada keseimbangan. Seperti banyaknya Masjid berdiri megah tapi minim program untuk memakmurkannya. Karenanya, Ia mengusulkan perlu ada perhatian Pemerintah untuk mendorong masyarakat menghidupkan Masjid dengan berbagai program.
Warga lainnya, Gunawan, menyampaikan kepada Salahuddin untuk menagih janji Pemerintah mengaspal jalan masuk di Ponpes Darul Hikmah. Janji itu pernah disampaikan Walikota Bima saat berkunjung, tapi hingga kini belum juga direalisasikan. Sementara sebagian warga lainnya, mengusulkan pembangunan fisik seperti drainase, pengaspalan jalan ekonomi, dan pembuatan jembatan. (KS-13)
Puluhan warga yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan perangkat RT maupun RW nampak hadir menyambut hangat kehadiran Anggota Badan Legislatif (Baleg) tersebut. Sosok Salahuddin rasanya tak asing lagi bagi warga setempat karena memiliki amal usaha berupa Pondok Pesantren Darul Hikmah yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Salahuddin mengungkapkan, kehadirannya ditengah masyarakat merupakan suatu kewajiban sebagai wakil yang dimandatkan di Legislatif. Meski tak terpilih kembali, menurutnya itu merupakan kehendak Tuhan dan tidak boleh menjadi alasan untuk memutuskan silaturrahmi antar sesama. “Meski sebelumnya sempat ada perbedaan, silaturrahmi tidak boleh putus,” tegasnya.
Ia pun menjelaskan, maksud dari agenda Reses DPRD adalah kegiatan anggota dewan diluar masa sidang untuk menyerap aspirasi masyarakat atau konstituen. Aspirasi itu bisa berupa usulan program, pembangunan, kritikan maupun saran untuk disampaikan ke Eksekutif. “Jadi, apa yang dirasakan kurang di kampong ini silahkan disampaikan kepada kami untuk disampaikan kepada pemerintah,” jelasnya.
Seperti beberapa waktu lalu lanjutnya, aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui agenda resesnya sebagian besar sudah terwujud dan dirasakan masyarakat. Seperti pengaspalan jalan, pembangunan drainase, dan pembuatan beberapa Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur larangan melepas hewan ternak, RT/RW, Zakat, dan pendidikan gratis 12 tahun.
Perwakilan tokoh masyarakat, Ahmad, S.Pd, mengatakan, selama ini Pemerintah Kota Bima lebih menekankan pembangunan fisik daripada mental spiritual. Padahal keduanya mesti berjalan dengan seksama agar ada keseimbangan. Seperti banyaknya Masjid berdiri megah tapi minim program untuk memakmurkannya. Karenanya, Ia mengusulkan perlu ada perhatian Pemerintah untuk mendorong masyarakat menghidupkan Masjid dengan berbagai program.
Warga lainnya, Gunawan, menyampaikan kepada Salahuddin untuk menagih janji Pemerintah mengaspal jalan masuk di Ponpes Darul Hikmah. Janji itu pernah disampaikan Walikota Bima saat berkunjung, tapi hingga kini belum juga direalisasikan. Sementara sebagian warga lainnya, mengusulkan pembangunan fisik seperti drainase, pengaspalan jalan ekonomi, dan pembuatan jembatan. (KS-13)
COMMENTS