Langkah Sakura H. Abidin, Ketua DPC Partai Demokrat untuk mengungkap kebenaran pada Pileg 9 April lalu bukan hanya untuk masuk ke DPRD Kabupaten Bima
Langkah Sakura H. Abidin, Ketua DPC Partai Demokrat untuk mengungkap kebenaran pada Pileg 9 April lalu bukan hanya untuk masuk ke DPRD Kabupaten Bima. Namun dia juga ingin meminta pertanggungjawaban dari penyelenggaran Pemilu terkait dugaan kecurangan yang menimpa dirinya.
Kepada wartawan Sakura mengaku, akan melaporkan dugaan kecurangan ini pada pihak kepolisian. Dalam laporannya nanti, Sakura juga akan menyeret nama KPU Kabupaten Bima. “Dalam waktu dekat, saya akan melaporkan semua pihak yang terlibat dalam dugaan manipulasi data ini. Termasuk KPU Kabupaten Bima,” ujarnya.
Laporan itu katanya, akan diajukan usai pelantikan anggota legislatif yang diperkirakan dilaksanakan pada bulan September 2014 ini. Mengingat saat ini, dirinya masih sibuk dengan urusan yang lain, yaitu perjuangan untuk duduk di DPRD Kabupaten Bima menggantikan Samsul M. Nor.
Tidak hanya KPU Kabupaten Bima, Sakura juga akan menyeret lembaga lain seperti PPK dan lainnya. Karena dia menduga, dugaan manipulasi data yang dilakukan Samsul M Nor tidak sendirian, tapi ada pihak-pihak lain juga. “Saya menduga mereka bersengkokol,”terangnya.
Ia menduga , banyak terjadi kejanggalan dalam perolehan suara antara dirinya dan Samsul. Sebab, keputusan KPU telah memenangkan Samsul M. Nor untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Bima perwakilan Dapil 1, sementara bukti rekapitulasi yang dipegang, dirinya lah yang harus duduk di kursi DPRD Kabupaten Bima. Dugaan kecurangan tersebut antara lain, antara rekapitulasi tertulis dengan yang ada di website KPU berbeda. Padahal menurut dia, tidak mungkin bisa berbeda. “Harusnya KPU jeli melihat hal ini,” sesalnya.
Sebagai modalnya untuk melaporkan KPU ke polisi, Sakura mengaku memiliki data kuat. Bahkan, siap membongkar semuanya soal keterlibatan lembaga penyelenggara pemilu tersebut. “Saya memiliki data yang lengkap dan jelas. Saya akan bawa kemanapun, karena saya merasa terzalimi,” tandasnya. (KS-06)
Kepada wartawan Sakura mengaku, akan melaporkan dugaan kecurangan ini pada pihak kepolisian. Dalam laporannya nanti, Sakura juga akan menyeret nama KPU Kabupaten Bima. “Dalam waktu dekat, saya akan melaporkan semua pihak yang terlibat dalam dugaan manipulasi data ini. Termasuk KPU Kabupaten Bima,” ujarnya.
Laporan itu katanya, akan diajukan usai pelantikan anggota legislatif yang diperkirakan dilaksanakan pada bulan September 2014 ini. Mengingat saat ini, dirinya masih sibuk dengan urusan yang lain, yaitu perjuangan untuk duduk di DPRD Kabupaten Bima menggantikan Samsul M. Nor.
Tidak hanya KPU Kabupaten Bima, Sakura juga akan menyeret lembaga lain seperti PPK dan lainnya. Karena dia menduga, dugaan manipulasi data yang dilakukan Samsul M Nor tidak sendirian, tapi ada pihak-pihak lain juga. “Saya menduga mereka bersengkokol,”terangnya.
Ia menduga , banyak terjadi kejanggalan dalam perolehan suara antara dirinya dan Samsul. Sebab, keputusan KPU telah memenangkan Samsul M. Nor untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Bima perwakilan Dapil 1, sementara bukti rekapitulasi yang dipegang, dirinya lah yang harus duduk di kursi DPRD Kabupaten Bima. Dugaan kecurangan tersebut antara lain, antara rekapitulasi tertulis dengan yang ada di website KPU berbeda. Padahal menurut dia, tidak mungkin bisa berbeda. “Harusnya KPU jeli melihat hal ini,” sesalnya.
Sebagai modalnya untuk melaporkan KPU ke polisi, Sakura mengaku memiliki data kuat. Bahkan, siap membongkar semuanya soal keterlibatan lembaga penyelenggara pemilu tersebut. “Saya memiliki data yang lengkap dan jelas. Saya akan bawa kemanapun, karena saya merasa terzalimi,” tandasnya. (KS-06)
COMMENTS