Sebanyak 33 sultan di Wilayah Asia akan hadir dalam acara Festifal Keraton Nasional (FKN) di Wilayah Kota Bima pada tanggal 06-09 September 2014
Sebanyak 33 sultan di Wilayah Asia akan hadir dalam acara Festifal Keraton Nasional (FKN) di Wilayah Kota Bima pada tanggal 06-09 September 2014. Selain 33 sultan, juga akan hadir undangan dari kesultanan dan kerajaan dari berbagai Negara, seperti Inggris, Jerman, Hawai dan beberapa Negara tetangga lainnya.”Demikian dikatakan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima, Drs.Syafrudin saat ditemui di Asi Mbojo, Sabtu sore kemarin.
Acara FKN yang berlangsung tanggal 06/09 September 2014 tersebut bakal berlangsung meriah. Karena dihadiri oleh banyak keluarga kerajaan dan kesultanan dari berbagai Negara. Dana yang tersedia sebanyak Rp.2,2Milyar dari pagu Rp.5Milyar itu, sepertinya tak cukup untuk kegiatan selama empat hari ini. Masalahnya, biaya sewa hotel dan akomodasi undangan ditangggung semua oleh panitia. Namun apa kata, ketika pemerintah mengedepankan asas efesiensi penggunaan anggaran, maka dana sebanyak Rp.2,2Milyar itu harus dipaksakan untuk cukup melayani seluruh undangan yang hadir.”Ya, dengan dana Rp.2Milyar lebih itu cukup untuk kegiatan FKN,”kata mantan Kepala Kesbanglinmas itu.
Ditanya soal rangkaian acara yang akan dilangsungkan selama empat hari itu, Syafrudin menjelaskan, pada tanggal 6 ada penyambutan tamu, yang dirangkaikan dengan makan malam. Penyambutan diterima oleh Walikota Bima HM Qurais H.Abidin sebagai Kepala Wilayah Kota Bima. Dihari kedua banyak kegiatan tradisional Bima yang akan ditampilkan yaitu hadrat, rebana dan banyak kegiatan spetakuler lainnya. Tujuannya, untuk memperkenalkan diri kepada seluruh para undungan tentang jati diri warga Dana Mbojo.”Untuk acara penunutupan ditutup oleh Bupati Bima, Drs.H.Syafrudin HM Nur, M.Pd,”imbuhnya.
Disinggung soal acara inti dari FKN ?. Syafrudin menyarankan wartawan untuk menanyakan hal itu kepada Ketua Panitia langsung, namun katanya, kegiatan FKN merupakan kegiatan yang bersifat Nasional, tentu manfaat bagi Daerah dan rakyat sangat dibutuhkan. Di acara FKN nanti, juga aka nada rapat pembahasan sekaligus penetapan Daerah mana untuk kegiatan FKN selanjutnya. Karena FKN ini berlangsung satu kali dalam dua tahun.”Insya Allah, kegiatan FKN ini bermanfaat besar bagi masyarakat Bima seluruhnya,”imbuhnya.
Di tempat terpisah, Sekretaris panitia FKN, H.Nurdin,SH menegaskan, kegiatan FKN diatur dalam peraturan Menteri Dalam Negeri, juga peraturan Bupati nomor 12 Tahun 2001 tentang pemberdayaan pelestarikan dan pengembangan adat istiadat dan lembaga adat Desa.”FKN ini bukan kegiatan yang sifatnya serimonial semata, tapi memiliki nilai yang bersejarah. Karena Bima ini merupakan kesultanan yang memiliki bukti, bukan hanya sebatas nama,”jelasnya singkat.(KS-001)
Acara FKN yang berlangsung tanggal 06/09 September 2014 tersebut bakal berlangsung meriah. Karena dihadiri oleh banyak keluarga kerajaan dan kesultanan dari berbagai Negara. Dana yang tersedia sebanyak Rp.2,2Milyar dari pagu Rp.5Milyar itu, sepertinya tak cukup untuk kegiatan selama empat hari ini. Masalahnya, biaya sewa hotel dan akomodasi undangan ditangggung semua oleh panitia. Namun apa kata, ketika pemerintah mengedepankan asas efesiensi penggunaan anggaran, maka dana sebanyak Rp.2,2Milyar itu harus dipaksakan untuk cukup melayani seluruh undangan yang hadir.”Ya, dengan dana Rp.2Milyar lebih itu cukup untuk kegiatan FKN,”kata mantan Kepala Kesbanglinmas itu.
Ditanya soal rangkaian acara yang akan dilangsungkan selama empat hari itu, Syafrudin menjelaskan, pada tanggal 6 ada penyambutan tamu, yang dirangkaikan dengan makan malam. Penyambutan diterima oleh Walikota Bima HM Qurais H.Abidin sebagai Kepala Wilayah Kota Bima. Dihari kedua banyak kegiatan tradisional Bima yang akan ditampilkan yaitu hadrat, rebana dan banyak kegiatan spetakuler lainnya. Tujuannya, untuk memperkenalkan diri kepada seluruh para undungan tentang jati diri warga Dana Mbojo.”Untuk acara penunutupan ditutup oleh Bupati Bima, Drs.H.Syafrudin HM Nur, M.Pd,”imbuhnya.
Disinggung soal acara inti dari FKN ?. Syafrudin menyarankan wartawan untuk menanyakan hal itu kepada Ketua Panitia langsung, namun katanya, kegiatan FKN merupakan kegiatan yang bersifat Nasional, tentu manfaat bagi Daerah dan rakyat sangat dibutuhkan. Di acara FKN nanti, juga aka nada rapat pembahasan sekaligus penetapan Daerah mana untuk kegiatan FKN selanjutnya. Karena FKN ini berlangsung satu kali dalam dua tahun.”Insya Allah, kegiatan FKN ini bermanfaat besar bagi masyarakat Bima seluruhnya,”imbuhnya.
Di tempat terpisah, Sekretaris panitia FKN, H.Nurdin,SH menegaskan, kegiatan FKN diatur dalam peraturan Menteri Dalam Negeri, juga peraturan Bupati nomor 12 Tahun 2001 tentang pemberdayaan pelestarikan dan pengembangan adat istiadat dan lembaga adat Desa.”FKN ini bukan kegiatan yang sifatnya serimonial semata, tapi memiliki nilai yang bersejarah. Karena Bima ini merupakan kesultanan yang memiliki bukti, bukan hanya sebatas nama,”jelasnya singkat.(KS-001)
COMMENTS