Membudaknya jumlah tenaga Honorer dan Sukarela di Lingkup Pemerintah Kabupaten Bima membuat khawatir Bupati Bima Drs. H. Syafrudi H.M. Nur, M.Pd
Membudaknya jumlah tenaga Honorer dan Sukarela di Lingkup Pemerintah Kabupaten Bima membuat khawatir Bupati Bima Drs. H. Syafrudi H.M. Nur, M.Pd. Untuk menghindari agar jumlah pegawai honor tidak semakin gemuk, dia minta pada instansi opemerintah untuk tidak menerima tenaga sukarela dan honorer.
“Saya minta pada setiap dinas, badan untuk tidak lagi menerima tenaga sukarela dan honor di instansi masing-masing,” jelasnya saat memberikan pembinaan kepada tenaga honorer daerah di aula SMKN 2 Kota Bima.
Kebijakan ini kata dia, untuk menghindari penumpukan tenaga honor. Karena saat ini saja, jumlah tenaga honor di lingkup Pemkab Bima sudah sangat banyak. “Kalau diterima terus, akan menimbulkan masalah dikemudian hari,” jelasnya.
Sebab, untuk saat ini saja pemerintah belum bisa menuntaskan angka honor di lingkup Kabupaten Bima. Bagaimana mungkin bisa ditambah lagi. Tidak hanya tenaga honorer dan sukarela, tenaga Honor Daerah saja kata dia hingga tahun ini harusnya sudah tidak ada lagi.
H Syafrudi mengaku tidak tahu secara pasti berapa jumlah honorer yang ada di lingkup Kabupaten Bima. Sebab, banyak sekali tenaga honor dan sukarela yang diangkat berdasarkan kebijakan masing-masing instansi.
Kalaupun masih ada tenaga honorer atau sukarela yang diangkat di sekolah, H Syafrudin mempersilahkan. Yang terpenting tidak menggurangi APBD. Selama terkait gaji dan lainnya, bisa diantisipasi sekolah tersebut dengan dana BOS atau semacamnya.
Adanya pelarangan pengangkatan tenaga honorer dan sukarela ini, dia yakin tidak akan menambah jumlah pengangguran. Terkait pengangguran menurut dia, tidak bisa dielakan. “Soal pengganguran bersifak fleksibel,” jelasnya.
Namun demikian, pemerintah tetap berusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bima. Melalui dinas-dinas, keterampilan masyarakat Bima akan terus dididik dan dibina. Sehingga mereka bisa bekerja sesuai keahlian masing-masing. (KS-06)
“Saya minta pada setiap dinas, badan untuk tidak lagi menerima tenaga sukarela dan honor di instansi masing-masing,” jelasnya saat memberikan pembinaan kepada tenaga honorer daerah di aula SMKN 2 Kota Bima.
Kebijakan ini kata dia, untuk menghindari penumpukan tenaga honor. Karena saat ini saja, jumlah tenaga honor di lingkup Pemkab Bima sudah sangat banyak. “Kalau diterima terus, akan menimbulkan masalah dikemudian hari,” jelasnya.
Sebab, untuk saat ini saja pemerintah belum bisa menuntaskan angka honor di lingkup Kabupaten Bima. Bagaimana mungkin bisa ditambah lagi. Tidak hanya tenaga honorer dan sukarela, tenaga Honor Daerah saja kata dia hingga tahun ini harusnya sudah tidak ada lagi.
H Syafrudi mengaku tidak tahu secara pasti berapa jumlah honorer yang ada di lingkup Kabupaten Bima. Sebab, banyak sekali tenaga honor dan sukarela yang diangkat berdasarkan kebijakan masing-masing instansi.
Kalaupun masih ada tenaga honorer atau sukarela yang diangkat di sekolah, H Syafrudin mempersilahkan. Yang terpenting tidak menggurangi APBD. Selama terkait gaji dan lainnya, bisa diantisipasi sekolah tersebut dengan dana BOS atau semacamnya.
Adanya pelarangan pengangkatan tenaga honorer dan sukarela ini, dia yakin tidak akan menambah jumlah pengangguran. Terkait pengangguran menurut dia, tidak bisa dielakan. “Soal pengganguran bersifak fleksibel,” jelasnya.
Namun demikian, pemerintah tetap berusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bima. Melalui dinas-dinas, keterampilan masyarakat Bima akan terus dididik dan dibina. Sehingga mereka bisa bekerja sesuai keahlian masing-masing. (KS-06)
COMMENTS