Bentrokan yang kembali terjadi antara Desa Nisa Kecamatan Woha dan Desa Cenggu Kecamatan Belo tidak hanya memakan korban
Bentrokan yang kembali terjadi antara Desa Nisa Kecamatan Woha dan Desa Cenggu Kecamatan Belo tidak hanya memakan korban. Namun dampak bentrokan dua desa bertetangga itu melumpuhkan aktivitas dua sekolah terdekat. Para siswa terpaksa harus dipulangkan lebih awal, Senin (4/8) pagi karena dikuatirkan terjadi bentrokan susulan.
Pasalnya kedua sekolah tersebut yakni SMA Negeri 1 Belo dan SMP Negeri 2 Belo diapit dua desa yang terlibat bentrok. Atas pertimbangan keamanan mengingat ketegangan masih terjadi, pihak sekolah terpaksa mengambil kebijakan memulangkan siswa lebih awal.
Terganggunya aktivitas belajar itu tentu saja sangat merugikan siswa karena mereka baru mengawali hari perdana sekolah usai menjalani libur hari raya Idul Fitri. “Siswa sempat masuk sekolah tapi sengaja kita pulangkan pukul 10.00 wita karena kondisi masih tegang,” kata Kepala SMA Negeri 1 Belo, Taslim, M.Pd, kepada wartawan.
Diakui Taslim, akibat bentrokan kedua desa jumlah siswa yang hadir sangat sedikit. Mereka lebih banyak didominasi warga Desa Roka, Runggu, Renda dan Ngali. Sementara Nisa dan Cenggu hampir tidak ada yang hadir termasuk para guru yang berasal dari kedua desa.
“Kami belum bisa memastikan kapan aktivitas belajar akan normal. Itu sangat tergantung pada kondisinya. Besok mereka tetap akan masuk, tapi kalau bentrok lagi kita pulangkan,” ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi di SMP Negeri 2 Belo. Berdasarkan pantauan, para siswa sempat masuk sekolah tetapi mereka pulang lebih awal sekitar pukul 09.00 wita. Beberapa kantor terdekat dengan lokasi bentrok juga terlihat tidak terlalu ada aktivitas. Hanya beberapa pegawai yang hadir. Meski begitu, pelayanan terhadap masyarakat tetap dilakukan. (KS-13)
Pasalnya kedua sekolah tersebut yakni SMA Negeri 1 Belo dan SMP Negeri 2 Belo diapit dua desa yang terlibat bentrok. Atas pertimbangan keamanan mengingat ketegangan masih terjadi, pihak sekolah terpaksa mengambil kebijakan memulangkan siswa lebih awal.
Terganggunya aktivitas belajar itu tentu saja sangat merugikan siswa karena mereka baru mengawali hari perdana sekolah usai menjalani libur hari raya Idul Fitri. “Siswa sempat masuk sekolah tapi sengaja kita pulangkan pukul 10.00 wita karena kondisi masih tegang,” kata Kepala SMA Negeri 1 Belo, Taslim, M.Pd, kepada wartawan.
Diakui Taslim, akibat bentrokan kedua desa jumlah siswa yang hadir sangat sedikit. Mereka lebih banyak didominasi warga Desa Roka, Runggu, Renda dan Ngali. Sementara Nisa dan Cenggu hampir tidak ada yang hadir termasuk para guru yang berasal dari kedua desa.
“Kami belum bisa memastikan kapan aktivitas belajar akan normal. Itu sangat tergantung pada kondisinya. Besok mereka tetap akan masuk, tapi kalau bentrok lagi kita pulangkan,” ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi di SMP Negeri 2 Belo. Berdasarkan pantauan, para siswa sempat masuk sekolah tetapi mereka pulang lebih awal sekitar pukul 09.00 wita. Beberapa kantor terdekat dengan lokasi bentrok juga terlihat tidak terlalu ada aktivitas. Hanya beberapa pegawai yang hadir. Meski begitu, pelayanan terhadap masyarakat tetap dilakukan. (KS-13)
COMMENTS