Hari Kemerdekaan yang selalu dirayakan tanggal 17 Agustus bukanlah sekedar seremonial belaka. Apalagi hanya dianggap sebagai rutinitas semata.
Hari Kemerdekaan yang selalu dirayakan tanggal 17 Agustus bukanlah sekedar seremonial belaka. Apalagi hanya dianggap sebagai rutinitas semata. Namun, pengibaran bendera Merah Putih penuh dengan makna tersirat. Salah satunya, sebagai wujud penghargaan kita terhadap jasa para pejuang dan pahlawan yang mengorbankan jiwa dan harta benda.
“Penghormatan kita, pengkhidmatan kita bukan hanya pada saat menghormati bendera merah putih, tetapi kita mampu menghayati bahwa bendera merah putih berkibar berkat jasa para pahlawan dan pejuang kita yang telah mengorbankan jiwa dan harta benda mereka,” kata Dandim 1608 Bima, Letkol Inf. Tomy Ferry usai upacara HUT RI ke-69 di Halaman Kantor Pemerintah Kota Bima, Minggu.
Karenanya, Dandim sangat menyesalkan bila ada peserta upacara yang tidak hormat saat bendera Merah Putih dikibarkan. Padahal, sebagai warga yang cinta terhadap tanah air haruslah tetap menghormati bendera. “Bukan karena bendera diagung-agungkan tetapi sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan kita,” ujar Dandim.
Menurutnya, hari peringatan kemerdekaan harus menjadi semangat bagi generasi muda dengan mengingat perjuangan para pahlawan yang sudah ikhlas mengorbankan jiwa dan raga. Untuk itu, setiap kita harus memaknai hari kemerdekaan dengan niat yang tulus pula. Caranya dengan mengisi pembangunan dan berperan sesuai dengan strata masing-masing.
Misalkan pada tingkat pelajar kata Dandim, harus belajar sungguh-sungguh, bagi pemuda harus memberikan teladan bagi yang kecil. Mereka juga sebagai generasi yang dituntut untuk mengambil estafet kepemimpinan kaum tua. Begitupun kaum tua harus memberikan keteladan bagi kaum muda. “Intinya semua harus berperan sesuai dengan strata masing-masing,” tuturnya.
Selanjutnya jelas dia, hal yang paling inti dari hari kemerdakaan ini bagaimana kita semua punya jiwa patriotik bahwa NKRI merupakan harga mati untuk dipertahankan. Terkait dengan pelaksanaan upacara HUT RI kali ini, diapresiasinya karena telah berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Pelaksanaan terus mengalami peningkatan dan kekurangan sebelumnya terlihat sudah tidak ada lagi.
Disinggung soal gangguan keamaan Negara akhir-akhir ini seperti ancaman gerakan ISIS, Dandim mengaku pihaknya sebagai aparat keamanan tetap bertindak secara proporsional. Kepada masyarakat dimintanya untuk tidak takut secara berlebihan tetapi tetap waspada dan membantu aparat dan pemerintah. Sebab tugas menjaga daerah dan Negara tidak hanya tugas pemerintah dan aparat tetapi tugas semua komponen. TNI, Polri, masyarakat, dan elemen lainnya harus bersinergi untuk menghadapinya.
Soal rasa nasionalisme kelompok masyarakat yang dinilai radikal itu menurutnya bukan karena tidak cinta terhadap Negara tetapi lebih pada keliru dalam memahami konsep agama dan Negara sehingga perlu diberikan penyadaran. “Kalau memang sudah bertolak belakang dengan ajaran agama dan NKRI memang harus pergi jauh dari Negara ini,” tegasnya. (KS-13)
“Penghormatan kita, pengkhidmatan kita bukan hanya pada saat menghormati bendera merah putih, tetapi kita mampu menghayati bahwa bendera merah putih berkibar berkat jasa para pahlawan dan pejuang kita yang telah mengorbankan jiwa dan harta benda mereka,” kata Dandim 1608 Bima, Letkol Inf. Tomy Ferry usai upacara HUT RI ke-69 di Halaman Kantor Pemerintah Kota Bima, Minggu.
Karenanya, Dandim sangat menyesalkan bila ada peserta upacara yang tidak hormat saat bendera Merah Putih dikibarkan. Padahal, sebagai warga yang cinta terhadap tanah air haruslah tetap menghormati bendera. “Bukan karena bendera diagung-agungkan tetapi sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan kita,” ujar Dandim.
Menurutnya, hari peringatan kemerdekaan harus menjadi semangat bagi generasi muda dengan mengingat perjuangan para pahlawan yang sudah ikhlas mengorbankan jiwa dan raga. Untuk itu, setiap kita harus memaknai hari kemerdekaan dengan niat yang tulus pula. Caranya dengan mengisi pembangunan dan berperan sesuai dengan strata masing-masing.
Misalkan pada tingkat pelajar kata Dandim, harus belajar sungguh-sungguh, bagi pemuda harus memberikan teladan bagi yang kecil. Mereka juga sebagai generasi yang dituntut untuk mengambil estafet kepemimpinan kaum tua. Begitupun kaum tua harus memberikan keteladan bagi kaum muda. “Intinya semua harus berperan sesuai dengan strata masing-masing,” tuturnya.
Selanjutnya jelas dia, hal yang paling inti dari hari kemerdakaan ini bagaimana kita semua punya jiwa patriotik bahwa NKRI merupakan harga mati untuk dipertahankan. Terkait dengan pelaksanaan upacara HUT RI kali ini, diapresiasinya karena telah berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Pelaksanaan terus mengalami peningkatan dan kekurangan sebelumnya terlihat sudah tidak ada lagi.
Disinggung soal gangguan keamaan Negara akhir-akhir ini seperti ancaman gerakan ISIS, Dandim mengaku pihaknya sebagai aparat keamanan tetap bertindak secara proporsional. Kepada masyarakat dimintanya untuk tidak takut secara berlebihan tetapi tetap waspada dan membantu aparat dan pemerintah. Sebab tugas menjaga daerah dan Negara tidak hanya tugas pemerintah dan aparat tetapi tugas semua komponen. TNI, Polri, masyarakat, dan elemen lainnya harus bersinergi untuk menghadapinya.
Soal rasa nasionalisme kelompok masyarakat yang dinilai radikal itu menurutnya bukan karena tidak cinta terhadap Negara tetapi lebih pada keliru dalam memahami konsep agama dan Negara sehingga perlu diberikan penyadaran. “Kalau memang sudah bertolak belakang dengan ajaran agama dan NKRI memang harus pergi jauh dari Negara ini,” tegasnya. (KS-13)
COMMENTS