Belakangan ini, sudah ada beberapa figure yang muncul untuk maju sebagai kandidat Bupati dan Wakil Bupati Bima periode 2015-2020 mendatang.
Belakangan ini, sudah ada beberapa figure yang muncul untuk maju sebagai kandidat Bupati dan Wakil Bupati Bima periode 2015-2020 mendatang. Seperti, Ketua DPD 11 PAN Kabupaten Bima, Ady Mahyudi, Sekda Kota Bima, Ir Rum dan Bupati Bima,Drs. H.Syafrudin, HM.Nur, M.Pd. Seolah tak mau kalah dari Partai lain,Partai Golkar Kabupaten Bima kini memunculkan beberapa nama yang akan tampil pada pentas bergengsi tersebut. Siapa saja nama tersebut?
Ketua Bapilu empat DPD II Golkar, Ismail A Latif, S.Sos mengatakan, hasil pertemuan pengurus harian minus Ketua, Sekretaris dan Bendahara belum lama ini mengusulkan sejumlah nama yang akan tampil dalam Pilkada 2015. Diantaranya, Ketua DPD II Golkar, HJ Indah Damayanti Putri, Dahlan HM Nur, HM Lutfi, SE, Ir Suryadin, Drs H Zainul Arifin, Zubair HAR, M.Si dan Kolonel Hidayat.
Dari sederet nama yang diusulkan pengurus itu lanjutnya, membuktikan bahwa Golkar juga membuka diri untuk figur dari luar partai. Meskipun nanti pengambilan keputusan akan dilakukan DPP melalui pengusulan nama dari hasil penjaringan. “Adapun rumor yang berkembang itu sah-sah saja tapi Golkar tetap kedepankan system dan mekanisme partai,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengklarifikasi soal undangan Abu Ya saat acara Halal Bi Halal di Ponpes Al-Ikhawan Salama Kota Bima beberapa wkatu lalu. Diakuinya, undangan itu memang telah diterima partai tetapi sifatnya mengundang pribadi Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima. “Atas pertimbangan tertentu Dinda tidak bisa menghadiri undangan tersebut dan tidak ada delegasi khusus pengurus partai untuk menghadirinya, “tuturnya.
Berbeda dengan Ismail, Sekjen Golkar Kabupaten Bima, Ir. Suryadin menegaskan, Dinda akan berpasangan dengan Drs. H.Zainul, H.Arifin hanya sebuah rumor poliotik. “Kami pastikan itu hanya rumor dan move politik saja. Karena Golkar sampai saat ini belum menetapkan siapa calon yang diusung, apalagi siapa yang menjadi pasangannya,” pungkasnya Selasa (6/8) siang di kediaman Dinda.
Suryadin mengungkapkan, Partai Golkar akan menerapkan rencana penjaringan terhadap siapa saja yang ingin mencalonkan diri melalui partai berlambang beringin tersebut. Hal itu secara langsung menegaskan bahwa Golkar tidak menutup pintu untuk siapa pun yang berkeinginan menggunakan Golkar sebagai kendaraan politik. Tentunya melalui mekanisme yang berlaku dalam partai. “Kalau dulu Golkar menggunakan konvensi, sekarang dengan system survey dan sampai saat ini belum ada perubahan aturan,”terangnya. (KS-13)
Ketua Bapilu empat DPD II Golkar, Ismail A Latif, S.Sos mengatakan, hasil pertemuan pengurus harian minus Ketua, Sekretaris dan Bendahara belum lama ini mengusulkan sejumlah nama yang akan tampil dalam Pilkada 2015. Diantaranya, Ketua DPD II Golkar, HJ Indah Damayanti Putri, Dahlan HM Nur, HM Lutfi, SE, Ir Suryadin, Drs H Zainul Arifin, Zubair HAR, M.Si dan Kolonel Hidayat.
Dari sederet nama yang diusulkan pengurus itu lanjutnya, membuktikan bahwa Golkar juga membuka diri untuk figur dari luar partai. Meskipun nanti pengambilan keputusan akan dilakukan DPP melalui pengusulan nama dari hasil penjaringan. “Adapun rumor yang berkembang itu sah-sah saja tapi Golkar tetap kedepankan system dan mekanisme partai,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengklarifikasi soal undangan Abu Ya saat acara Halal Bi Halal di Ponpes Al-Ikhawan Salama Kota Bima beberapa wkatu lalu. Diakuinya, undangan itu memang telah diterima partai tetapi sifatnya mengundang pribadi Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima. “Atas pertimbangan tertentu Dinda tidak bisa menghadiri undangan tersebut dan tidak ada delegasi khusus pengurus partai untuk menghadirinya, “tuturnya.
Berbeda dengan Ismail, Sekjen Golkar Kabupaten Bima, Ir. Suryadin menegaskan, Dinda akan berpasangan dengan Drs. H.Zainul, H.Arifin hanya sebuah rumor poliotik. “Kami pastikan itu hanya rumor dan move politik saja. Karena Golkar sampai saat ini belum menetapkan siapa calon yang diusung, apalagi siapa yang menjadi pasangannya,” pungkasnya Selasa (6/8) siang di kediaman Dinda.
Suryadin mengungkapkan, Partai Golkar akan menerapkan rencana penjaringan terhadap siapa saja yang ingin mencalonkan diri melalui partai berlambang beringin tersebut. Hal itu secara langsung menegaskan bahwa Golkar tidak menutup pintu untuk siapa pun yang berkeinginan menggunakan Golkar sebagai kendaraan politik. Tentunya melalui mekanisme yang berlaku dalam partai. “Kalau dulu Golkar menggunakan konvensi, sekarang dengan system survey dan sampai saat ini belum ada perubahan aturan,”terangnya. (KS-13)
COMMENTS