Kapal pesiar Forcase Ikan Biru bernama Fercace Amaral ditemukan tenggelam di Perairan Gunung Sangiang Api Kecataman Wera
23 Berhasil Dievakuasi, Dua Masih Hilang
Kapal pesiar Forcase Ikan Biru bernama Fercace Amaral ditemukan tenggelam di Perairan Gunung Sangiang Api Kecataman Wera, Kabupaten Bima, Sabtu (16/8) lalu. Kapal itu diketahui membawa penumpang 25 orang. Sebagian besar diantaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA). Insiden itu terjadi saat kapal tersebut berlayar dari Sengigi Lombok menuju Pulau Bajo Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Kapal Hilang Kontak dan ditemukan tenggelam sekitar pukul 02.00 wita. Penyebabnya diduga kapal menabrak karang akibat cuaca buruk. Tim gabungan dari SAR, Basarnas, Polairud, BPBD dan nelayan selama dua hari melakukan pencarian dan berhasil mengevakuasi 23 penumpang yang sempat hilang. Sementara dua penumpang lainnya, hingga kini belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian.
Dari 23 penumpang yang sudah dievakuasi, lima orang diselamatkan nelayan lebih dulu. Disusul lima orang lainnya diselamatkan Tim SAR di sekitar perairan Kecamatan Wera. Mereka terdiri dari tiga pria dan tujuh perempuan dan sudah dievakuasi di KPLP Pelabuhan Bima. Masing-masing bernama, Gaylene (pria) dari New Zealand, Rafael Matienes (1983) pria warga Spanyol, Hommasel Betran (pria/33 thn) warga Perancis, Cantrine Ane lahir 1993 (perempuan) dari New Zealand, Alice Elisabeth (perempuan) lahir tahun 1995 warga Inggris.
Lima lainnya yakni Maria Palonfont (perempuan) lahir tahun 1981 dari Spanyol, Eli Visser (perempuan 29 tahun) warga negara Belanda, Cayleng Cheryl (perempuan, 53 tahun) warga negara Belanda, Hannah S. (Perempuan 21 tahun) dari Jerman, Nonen Sokhon (perempuan 21 tahun) dari Jerman.
Sementara penumpang lainnya yang berjumlah 13 orang, termasuk lima orang diantaranya ABK yang berasal dari Lombok Senin (18/8) sejak pukul 02.00 wita dini hari langsung dievakuasi di Kecamatan Sape dan dirujuk ke Puskesmas Plus Sape. Dari jumlah tersebut 12 orang langsung diopname untuk pemulihan. Sedangkan Satu penumpang lainnya, Dio Carolina (27) warga Jerman harus dirujuk ke RSUD Bima karena dalam kondisi lemas.
Dari 13 Penumpang yang dievakuasi di Sape masing-masing adalah Yapman Amman (laki) asal Belanda, Activ Princes (perempuan) asal Italia, Fabio (laki) asal Italia, Oriona (perempuan) asal Italia, Lisa (perempuan) asal Jerman, Robert (laki) asal Belanda, Maria Fiona (Belanda), Yan (ABK) asal Lombok, Dio Carolina asal Jerman, Sali (ABK) asal Lombok, Muh Nujun (ABK) asal Lombok, Wahyu Nurrojin (ABK) asal Lombok dan Roni (ABK) asal Lombok
Dengan demikian, hingga Senin (18/8) jam 15.00 wita kemarin telah dievakuasi 23 penumpang. Sementara sisanya dua orang masih dalam pencarian Tim SAR, TRC bersama masyarakat.
Kepala Basarnas NTB, Budiawan melalui siaran persnya dikantor SAR Bima Pantai Kalaki mengaku, ke 13 penumpang KM Versase Amara ditemukan saat mengapung diutara perairan Sape. Mereka ditemukan tersebut dalam kondisi baik hanya satu mengalami dehidrasi dan kini dirawat di Puskemas Kecamatan Sape. “Saat ditemukan, para korban ditemukan terapung menggunakan live jaket atau pelampung dengan kondisi saling berpegangan, saat itu petugas dibantu nelayan langsung melakukan efakuasi ke Pelabuhan terdekat yaitu Kecamatan Sape,” jelasnya.
Budiawan mengatakan, dari 13 korban yang ditemukan tersebut, lima diantaranya merupakan warga negara Indonesia. Mereka adalah kru kapal dan delapan wisatawan asing. “Total penumpang yang telah berhasil diselamatkan sebayak 23 orang, tinggal dua orang yang kini masih terus dilakukan pencarian oleh tim dibantu nelayan sekitar,” jelasnya.
Sementara kata dia, dua orang penumpang yang masih dicari sudah diketahui identitasnya yakni bernama Josh dan Vicktor asal negara Spayol. Untuk pencarian dua orang yang masih hilang sesuai SOP rencananya akan dilakukan selama tujuh hari kedepan. Meski begitu, tim gabungan akan berupaya untuk tetap mencari menyisir semua perairan sampai menemukannya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bima melalui Kabag Humas Setda, Candra Kusuma mengatakan, BPBD terus berkoordinasi dan melaporkan secara kontinyu kepada pemerintah daerah perkembangan upaya pencarian tersebut. Koordinasi dengan Basarnas untuk melakukan evakuasi korban bersama TRC kabupaten Bima juga tetap dilakukan.
Pihaknya juga berupaya melaksanakan koordinasi dengan dinas instansi terkait terutama Dinas Kesehatan Kabupaten maupun Kota Bima. “Pemerintah juga menyiapkan peralatan yang di perlukan seperti mobil ambulan dan segala kebutuhan yang diperlukan,” tandasnya. (KS-13)
COMMENTS