Seluruh anggota Polres Bima Kota, secara serentak mengikuti tes kejiwaan. Tes kejiwaan terhadap seluruh anggota tersebut
Seluruh anggota Polres Bima Kota, secara serentak mengikuti tes kejiwaan. Tes kejiwaan terhadap seluruh anggota tersebut, untuk mengetahui dan memastikan apakah anggota yang dipercayakan memegang Senjata Api (Senpi) mengalami ganguan jiwa atau tidak.
Kapolres Bima Kota AKBP. Benny Basyir Warmansyah, S. IK yang dikonfirmasi wartawan di Gunung Dua disela-sela mengikuti psikotes Senin (11/8) pagi mengungkapkan, ini merupakan tes berkala yang dilakukan dua kali setahun. Sebab, kalau anggota tidak sehat baik secara fisik maupun mental, anggota tidak akan bisa menjalankan tugas operasionalnya secara maksimal.”Mengantisipasi hal itu, saat ini kita laksanakan tes kejiwaan. Tidak hanya seluruh anggota, saya saja mengikuti psikotes ini,”ujarnya.
Hal itu dilakukan lanjutnya, agar jangan sampai ada anggota yang diberikan senjata tapi tidak lulus psikotes. Seluruhnya wajib mengikuti terutama bagian operasional. Kalaupun, ada yang tidak lulus dalam tes ini, maka Senpi yang dipegang saat ini akan ditarik.”Senpi siapapun akan kami tarik, ketika tidak lulus dalam tes ini,”tegasnya.
Itu juga katanya, akan mempengaruhi dan menjadi bahan pertimbangan penempatan anggota di satuan mana nantinya. Sebab, ini merupakan salah satu cara untuk bisa mengendalikan anggota yang ada.”Kita kasih senjata, tapi kalau tidak lulus psikotes sementara dia di Reserse misalnya, maka bisa jadi akan kita tempatkan dia di staf saja,”katanya.
Ia menambahkan, tes ini bisa saja akan menjadi bahan pertimbangan untuk anggota yang mau dipromosikan. Misalnya, ada anggota di unit Buru Sergab (Buser), ia akan melihatnya terlebih dahulu hasil psikotesnya seperti apa.”Walaupun demikian, saya tidak akan kasitahu kalau mereka mau dipromosikan. Yang jelas, kita akan tes dulu. Hasil tesnya pasti akan kita ketahui, kalau dia tidak cocok biarin aja dia jadi staf,”tegasnya kembali.
Untuk Panitia Pelaksana (Panpel) psikotes ini, langsung dari Polda NTB. Tidak hanya Panitianya, soal-soal tes ini juga Polda yang menyediakan. Hasil tes yang sudah dilaksanakan ini, nantinya akan diperiksa di Polda dan hasilnya akan dikirim kembali Polres Bima Kota.”Manfaatnya jelas banyak, biar kita tahu bahwa orang ini misalnya gila berapa kali. Kalau gilanya 80 persen, tentu tidak akan kita kasih kewenangan untuk memegang senjata. Karena itu akan berpengaruh dalam hal pengambilan keputusan mereka di lapangan,”cetusnya.(KS-05)
Kapolres Bima Kota AKBP. Benny Basyir Warmansyah, S. IK yang dikonfirmasi wartawan di Gunung Dua disela-sela mengikuti psikotes Senin (11/8) pagi mengungkapkan, ini merupakan tes berkala yang dilakukan dua kali setahun. Sebab, kalau anggota tidak sehat baik secara fisik maupun mental, anggota tidak akan bisa menjalankan tugas operasionalnya secara maksimal.”Mengantisipasi hal itu, saat ini kita laksanakan tes kejiwaan. Tidak hanya seluruh anggota, saya saja mengikuti psikotes ini,”ujarnya.
Hal itu dilakukan lanjutnya, agar jangan sampai ada anggota yang diberikan senjata tapi tidak lulus psikotes. Seluruhnya wajib mengikuti terutama bagian operasional. Kalaupun, ada yang tidak lulus dalam tes ini, maka Senpi yang dipegang saat ini akan ditarik.”Senpi siapapun akan kami tarik, ketika tidak lulus dalam tes ini,”tegasnya.
Itu juga katanya, akan mempengaruhi dan menjadi bahan pertimbangan penempatan anggota di satuan mana nantinya. Sebab, ini merupakan salah satu cara untuk bisa mengendalikan anggota yang ada.”Kita kasih senjata, tapi kalau tidak lulus psikotes sementara dia di Reserse misalnya, maka bisa jadi akan kita tempatkan dia di staf saja,”katanya.
Ia menambahkan, tes ini bisa saja akan menjadi bahan pertimbangan untuk anggota yang mau dipromosikan. Misalnya, ada anggota di unit Buru Sergab (Buser), ia akan melihatnya terlebih dahulu hasil psikotesnya seperti apa.”Walaupun demikian, saya tidak akan kasitahu kalau mereka mau dipromosikan. Yang jelas, kita akan tes dulu. Hasil tesnya pasti akan kita ketahui, kalau dia tidak cocok biarin aja dia jadi staf,”tegasnya kembali.
Untuk Panitia Pelaksana (Panpel) psikotes ini, langsung dari Polda NTB. Tidak hanya Panitianya, soal-soal tes ini juga Polda yang menyediakan. Hasil tes yang sudah dilaksanakan ini, nantinya akan diperiksa di Polda dan hasilnya akan dikirim kembali Polres Bima Kota.”Manfaatnya jelas banyak, biar kita tahu bahwa orang ini misalnya gila berapa kali. Kalau gilanya 80 persen, tentu tidak akan kita kasih kewenangan untuk memegang senjata. Karena itu akan berpengaruh dalam hal pengambilan keputusan mereka di lapangan,”cetusnya.(KS-05)
COMMENTS