Ketua kelompok Tani Usaha Baru II, Muhamad yang diwakili Sekretarisnya M. Yusuf, memaparkan kelompok ini berdiri pada tahun 2008 dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang.
Ketua kelompok Tani Usaha Baru II, Muhamad yang diwakili Sekretarisnya M. Yusuf, memaparkan kelompok ini berdiri pada tahun 2008 dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang. Seiring waktu kelompok tani Usaha Baru II mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan.
Melihat keberhasilan kelompok tersebut, pada tahun 2011 Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kota Bima memberikan bantuan untuk peningkatan produksi hasil pertanian terutama hasil produksi padi dalam mendukung swasembada beras nasional melalui program PSP yaitu Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO).
Di dalam UPPO itu sendiri terdapat satu unit gedung, satu unit APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik), satu unit motor roda tiga dan 35 ekor sapi sebagai penghasil kotoran yang merupakan bahan baku untuk membuat pupuk organik. Namun sebelumnya anggota Kelompok Tani Usaha Baru II disamping sebagai petani, juga memelihara ternak sapi sebagai usaha sampingan.
Dijelaskannya, bahwa agar ternak sapi sebagai penyedia bahan baku pembuat pupuk organik dapat berkembang dengan baik, maka harus bisa mengubah pola piker anggota yang awalnya ternak sapi sebagai usaha sampingan agar dijadikan usaha pokok seperti halnya tanaman pangan. Untuk merubah pola pikir tersebut harus ada wadah yang menaungi, sehingga pada tanggal 25 September 2011 diambil inisiatif untuk mengumpulkan anggota dalam rapat rutin sebagaimana yang diamanatkan dalam AD/ART kelompok.
Akhirnya, pada hari itu pula ada kata sepakat untuk membentuk Sub Kelompok Tani Usaha Ternak dengan nama yang sama, namun dalam hal ini ada penambahan jumlah anggota yaitu dari 20 orang menjadi 35 orang. “Sampai dengan saat ini perkembangan populasi ternak sapi anggota kelompok sangat luar biasa, yaitu populasi tahun 2012 sebanyak 108 ekor dan bulan Mei 2013 menjadi 131 ekor dan populasi sekarang sudah mencapai 176 ekor”, papar M. Yusuf.
Kelompok Tani Ternak Usaha Baru II ini bermotto “Lebih Baik mati Berkalang Tanah dari pada Duduk Berpangku Tangan”. Berbagai inovasi dan kreasi yang telah mampu dihasilkan diantaranya Pupuk Organik (pupuk kandang) dalam kemasan dan gudang Pakan yang dimodifikasikan menjadi Gudang Pakan sekaligus tempat pakan yang diberinama dengan Bank Pakan karena fungsinya sama dengan Bank yaitu sebagai tempat deposito pakan ternak yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan langsung oleh ternak.
Dalam membangun kelompok ini agar menjadi sebuah kelompok yang besar dan mampu berdaya saing, maka kelompok pihaknya selalu menerapkan filosofi pohon beringin. Di mana pohon beringin tumbuh semakin besar, rindang dan menjulurkan akar-akarnya menembus batu cadas untuk menopang pohonnya agar tidak dapat tumbang diterpa badai, begitu pula halnya dengan kelompok ini, semoga menjadi kelompok yang selalu tumbuh besar dan mampu menaungi anggotanya dan masyarakat Ntobo pada umumnya dalam satu naungan yang disebut koperasi.
Sebagaimana tertuang dalam program jangka pembangunan panjang, serta akar-akarnya mampu menerobos tantangan dalam era globalisasi yang siap menerpa. Dalam kehidupan sehari-hari anggota Kelompok Tani Ternak Usaha Baru II, menerapkan filosofi semut, dimana kehidupan semut selalu mengutamakan kegotong-royongan dalam mengangkat sesuatu dan apabila bertemu di jalan selalu berciuman dan membisikan atau menginformasikan sesuatu sehingga selalu terjaga kehidupan yang harmonis.
Begitu juga halnya dengan anggota kelompok, selalu mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan serta apabila salah satu anggota memahami sesuatu, maka akan diinformasikan kepada yang lainnya sehingga tercipta kedamaian, kenyamanan dan keharmonisan dalam kelompok. (KS-13)
Melihat keberhasilan kelompok tersebut, pada tahun 2011 Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kota Bima memberikan bantuan untuk peningkatan produksi hasil pertanian terutama hasil produksi padi dalam mendukung swasembada beras nasional melalui program PSP yaitu Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO).
Di dalam UPPO itu sendiri terdapat satu unit gedung, satu unit APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik), satu unit motor roda tiga dan 35 ekor sapi sebagai penghasil kotoran yang merupakan bahan baku untuk membuat pupuk organik. Namun sebelumnya anggota Kelompok Tani Usaha Baru II disamping sebagai petani, juga memelihara ternak sapi sebagai usaha sampingan.
Dijelaskannya, bahwa agar ternak sapi sebagai penyedia bahan baku pembuat pupuk organik dapat berkembang dengan baik, maka harus bisa mengubah pola piker anggota yang awalnya ternak sapi sebagai usaha sampingan agar dijadikan usaha pokok seperti halnya tanaman pangan. Untuk merubah pola pikir tersebut harus ada wadah yang menaungi, sehingga pada tanggal 25 September 2011 diambil inisiatif untuk mengumpulkan anggota dalam rapat rutin sebagaimana yang diamanatkan dalam AD/ART kelompok.
Akhirnya, pada hari itu pula ada kata sepakat untuk membentuk Sub Kelompok Tani Usaha Ternak dengan nama yang sama, namun dalam hal ini ada penambahan jumlah anggota yaitu dari 20 orang menjadi 35 orang. “Sampai dengan saat ini perkembangan populasi ternak sapi anggota kelompok sangat luar biasa, yaitu populasi tahun 2012 sebanyak 108 ekor dan bulan Mei 2013 menjadi 131 ekor dan populasi sekarang sudah mencapai 176 ekor”, papar M. Yusuf.
Kelompok Tani Ternak Usaha Baru II ini bermotto “Lebih Baik mati Berkalang Tanah dari pada Duduk Berpangku Tangan”. Berbagai inovasi dan kreasi yang telah mampu dihasilkan diantaranya Pupuk Organik (pupuk kandang) dalam kemasan dan gudang Pakan yang dimodifikasikan menjadi Gudang Pakan sekaligus tempat pakan yang diberinama dengan Bank Pakan karena fungsinya sama dengan Bank yaitu sebagai tempat deposito pakan ternak yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan langsung oleh ternak.
Dalam membangun kelompok ini agar menjadi sebuah kelompok yang besar dan mampu berdaya saing, maka kelompok pihaknya selalu menerapkan filosofi pohon beringin. Di mana pohon beringin tumbuh semakin besar, rindang dan menjulurkan akar-akarnya menembus batu cadas untuk menopang pohonnya agar tidak dapat tumbang diterpa badai, begitu pula halnya dengan kelompok ini, semoga menjadi kelompok yang selalu tumbuh besar dan mampu menaungi anggotanya dan masyarakat Ntobo pada umumnya dalam satu naungan yang disebut koperasi.
Sebagaimana tertuang dalam program jangka pembangunan panjang, serta akar-akarnya mampu menerobos tantangan dalam era globalisasi yang siap menerpa. Dalam kehidupan sehari-hari anggota Kelompok Tani Ternak Usaha Baru II, menerapkan filosofi semut, dimana kehidupan semut selalu mengutamakan kegotong-royongan dalam mengangkat sesuatu dan apabila bertemu di jalan selalu berciuman dan membisikan atau menginformasikan sesuatu sehingga selalu terjaga kehidupan yang harmonis.
Begitu juga halnya dengan anggota kelompok, selalu mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan serta apabila salah satu anggota memahami sesuatu, maka akan diinformasikan kepada yang lainnya sehingga tercipta kedamaian, kenyamanan dan keharmonisan dalam kelompok. (KS-13)
COMMENTS