Setelah tujuh hari melakukan pencarian di berbagai titik, tim gabungan dari Basarnas, Pol Airud, maupun TNI tak berhasil mendapati dua dari 25 korban kapal Vercase Amara yang masih hilang.
Setelah tujuh hari melakukan pencarian di berbagai titik, tim gabungan dari Basarnas, Pol Airud, maupun TNI tak berhasil mendapati dua dari 25 korban kapal Vercase Amara yang masih hilang. Proses pencarian terhadap dua warga Negara Spanyol tersebut akhirnya diputuskan untuk dihentikan.
Kepala Basarnas Mataram, Mayor (SAR) Budiawan, S.Sos, M.Si, dalam pernyataan persnya menyampaikan bahwa operasi SAR musibah kapal Vercase Amara secara resmi ditutup. Hasil pencarian dan operasi hanya mampu menemukan 23 penumpang dengan kondisi selamat.
Sementara dua penumpang lainnya yang diidentifikasi bernama Jorge dan Victor telah dilakukan upaya pencarian dengan maksimal, tetapi hasilnya nihil. “Kepada seluruh instansi yang terlibat dalam proses pencarian kami sampaikan terima kasih,” kata Budiawan.
Sebelumnya, Francisco salah satu keluarga korban kapal tenggelam datang ke Indonesia dan bergabung bersama Basarnas untuk mencari adiknya, Jorge. Bule asal Spanyol itu datang setelah mendapatkan informasi dari sejumlah media massa mengenai musibah kapal tenggelam yang menimpa saudaranya.
Saat tiba di Pos Basarnas Kalaki Kecamatan Palibelo, Francisco memperlihatkan foto adiknya kepada para tim pencari. Dia pun meminta sejumlah keterangan dari Pos Basarnas terkait lokasi kapal tenggelam dan proses pencarian yang sudah dilakukan. Bersama tim diputuskan kembali meninjau lokasi di perairan gunung sangiang api sekaligus melakukan pencarian bersama di tempat kejadian.
Dalam keterangannya, Francisco sangat optimis adiknya masih selamat. Pasalnya, selain berprofesi sebagai pengacara, adiknya merupakan perenang ulung dan sering mengikuti lomba tingkat nasional di negara asalnya Spanyol. Dia masih berharap pemerintah tetap menyebarkan foto adiknya. Lebih khusus di daerah pesisir pantai di Kabupaten Bima.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal pesiar Vercace Amaral ditemukan tenggelam di Perairan Gunung Sangiang Api Kecataman Wera, Kabupaten Bima, Sabtu (16/8) lalu. Kapal itu diketahui membawa penumpang 25 orang. Sebagian besar diantaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA). Insiden itu terjadi saat kapal tersebut berlayar dari Sengigi Lombok menuju Pulau Bajo Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Kapal Hilang Kontak dan ditemukan tenggelam sekitar pukul 02.00 wita. Penyebabnya diduga kapal menabrak karang akibat cuaca buruk. Tim gabungan dari SAR, Basarnas, Polairud, BPBD dan nelayan selama dua hari melakukan pencarian dan berhasil mengevakuasi 23 penumpang yang sempat hilang. Sementara dua penumpang lainnya, hingga kini belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian. (KS-05/KS-13)
Kepala Basarnas Mataram, Mayor (SAR) Budiawan, S.Sos, M.Si, dalam pernyataan persnya menyampaikan bahwa operasi SAR musibah kapal Vercase Amara secara resmi ditutup. Hasil pencarian dan operasi hanya mampu menemukan 23 penumpang dengan kondisi selamat.
Sementara dua penumpang lainnya yang diidentifikasi bernama Jorge dan Victor telah dilakukan upaya pencarian dengan maksimal, tetapi hasilnya nihil. “Kepada seluruh instansi yang terlibat dalam proses pencarian kami sampaikan terima kasih,” kata Budiawan.
Sebelumnya, Francisco salah satu keluarga korban kapal tenggelam datang ke Indonesia dan bergabung bersama Basarnas untuk mencari adiknya, Jorge. Bule asal Spanyol itu datang setelah mendapatkan informasi dari sejumlah media massa mengenai musibah kapal tenggelam yang menimpa saudaranya.
Saat tiba di Pos Basarnas Kalaki Kecamatan Palibelo, Francisco memperlihatkan foto adiknya kepada para tim pencari. Dia pun meminta sejumlah keterangan dari Pos Basarnas terkait lokasi kapal tenggelam dan proses pencarian yang sudah dilakukan. Bersama tim diputuskan kembali meninjau lokasi di perairan gunung sangiang api sekaligus melakukan pencarian bersama di tempat kejadian.
Dalam keterangannya, Francisco sangat optimis adiknya masih selamat. Pasalnya, selain berprofesi sebagai pengacara, adiknya merupakan perenang ulung dan sering mengikuti lomba tingkat nasional di negara asalnya Spanyol. Dia masih berharap pemerintah tetap menyebarkan foto adiknya. Lebih khusus di daerah pesisir pantai di Kabupaten Bima.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal pesiar Vercace Amaral ditemukan tenggelam di Perairan Gunung Sangiang Api Kecataman Wera, Kabupaten Bima, Sabtu (16/8) lalu. Kapal itu diketahui membawa penumpang 25 orang. Sebagian besar diantaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA). Insiden itu terjadi saat kapal tersebut berlayar dari Sengigi Lombok menuju Pulau Bajo Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Kapal Hilang Kontak dan ditemukan tenggelam sekitar pukul 02.00 wita. Penyebabnya diduga kapal menabrak karang akibat cuaca buruk. Tim gabungan dari SAR, Basarnas, Polairud, BPBD dan nelayan selama dua hari melakukan pencarian dan berhasil mengevakuasi 23 penumpang yang sempat hilang. Sementara dua penumpang lainnya, hingga kini belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian. (KS-05/KS-13)
COMMENTS