Penerapan kurikulum 2013 diberbagai daerah, tak terkecuali di Kota Bima hingga saat ini masih jauh dari harapan.
Penerapan kurikulum 2013 diberbagai daerah, tak terkecuali di Kota Bima hingga saat ini masih jauh dari harapan. Pasalnya, terlaksananya penerapan kurikulum baru itu tidak didukung oleh penyediaan buku yang memadai. Fenomena buku rujukan kurikulum baru tahun 2013 yang mesti dijadikan acuan dalam proses belajar mengajar seluruh sekolah di Indonesia, menjadi tranding topik yang tengah dirasakan dunia pendidikan akibat kelangkaannya.
Sebagaimana pemberitaan yang dilansir berbagai media televisi nasional, buku kurikulum baru yang langka dipasaran karena belum ada Juklak dan Juknis yang mengaturnya dari Kemdikbud. Alhasil, banyak sekolah yang menggunakan buku kurikulum lama tahun 2012 dan tidak sedikit yang menggunakan metode pembelajaran dari buku lainnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs. Alwi Yasin, MAp, mengaku, pihaknya telah menerima soft copy (file) dari pusat terkait buku yang digunakan dalam proses belajar mengajar tahun ajaran 2014-2015. Hal itu untuk menyiasati keterlambatan petunjuk buku yang dipergunakan sesuai kurikulum baru,. “Tidak ada masalah soal buku yang menjadi rujukan belajar mengajar sekolah di Kota Bima. Kami mendapat kiriman copy file buku pedoman sesuai kurikulum baru, “ujarnya.
Kadis yang baru dilantik ini mengatakan, hal utama yang perlu diperhatikan saat ini adalah bagaimana tenaga pendidik memahami dan mengimplementasikan file yang ada dengan menerapkan pada siswa yang diajar. Artinya, guru harus kreatif mengolah dan mengasumsi setiap file copian buku tersebut pada saat mengajar. “Kalau saat ini menunggu buku maka proses penerapan kurikulum 2013 akan terhambat,” kata Alwy.
Seperti dikutip dalam berita online nasional, Kurikulum 2013 sepertinya belum siap diterapkan pada tahun ajaran baru. Soalnya, buku pelajaran yang akan digunakan oleh siswa belum juga sampai ke daerah. Padahal, tahun ajaran baru sudah dimulai. Sesuai instruksi Menteri Pendidikan, kata Parsaulian, kurikulum 2013 akan diterapkan di seluruh sekolah sejak tahun pelajaran 2014/2015 dimulai. Sayangnya, penerapan itu justru tidak didukung pendistribusian buku kurikulum 2013.
Belum tibanya buku kurikulum itu menyebabkan kurikulum sebelumnya kemungkinan besar masih diterapkan. Seperti penyediaan perpustakaan, laboratorium, dan sarana prasarana pendukung lainnya. Terkait pemahaman para guru-guru sudah dilakukan diklat. (KS-13)
Sebagaimana pemberitaan yang dilansir berbagai media televisi nasional, buku kurikulum baru yang langka dipasaran karena belum ada Juklak dan Juknis yang mengaturnya dari Kemdikbud. Alhasil, banyak sekolah yang menggunakan buku kurikulum lama tahun 2012 dan tidak sedikit yang menggunakan metode pembelajaran dari buku lainnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs. Alwi Yasin, MAp, mengaku, pihaknya telah menerima soft copy (file) dari pusat terkait buku yang digunakan dalam proses belajar mengajar tahun ajaran 2014-2015. Hal itu untuk menyiasati keterlambatan petunjuk buku yang dipergunakan sesuai kurikulum baru,. “Tidak ada masalah soal buku yang menjadi rujukan belajar mengajar sekolah di Kota Bima. Kami mendapat kiriman copy file buku pedoman sesuai kurikulum baru, “ujarnya.
Kadis yang baru dilantik ini mengatakan, hal utama yang perlu diperhatikan saat ini adalah bagaimana tenaga pendidik memahami dan mengimplementasikan file yang ada dengan menerapkan pada siswa yang diajar. Artinya, guru harus kreatif mengolah dan mengasumsi setiap file copian buku tersebut pada saat mengajar. “Kalau saat ini menunggu buku maka proses penerapan kurikulum 2013 akan terhambat,” kata Alwy.
Seperti dikutip dalam berita online nasional, Kurikulum 2013 sepertinya belum siap diterapkan pada tahun ajaran baru. Soalnya, buku pelajaran yang akan digunakan oleh siswa belum juga sampai ke daerah. Padahal, tahun ajaran baru sudah dimulai. Sesuai instruksi Menteri Pendidikan, kata Parsaulian, kurikulum 2013 akan diterapkan di seluruh sekolah sejak tahun pelajaran 2014/2015 dimulai. Sayangnya, penerapan itu justru tidak didukung pendistribusian buku kurikulum 2013.
Belum tibanya buku kurikulum itu menyebabkan kurikulum sebelumnya kemungkinan besar masih diterapkan. Seperti penyediaan perpustakaan, laboratorium, dan sarana prasarana pendukung lainnya. Terkait pemahaman para guru-guru sudah dilakukan diklat. (KS-13)
COMMENTS