Sejumlah warga Desa Hu,u Kecamatan Hu,u Kabupaten Dompu, yang sudah membayar dan memenuhi persyaratan untuk menjadi peserta dalam Tender (Proyek) pengelolaan Palang masuk obyek wisata pantai Lakey Desa Huu Dompu
Sejumlah warga Desa Hu,u Kecamatan Hu,u Kabupaten Dompu, yang sudah membayar dan memenuhi persyaratan untuk menjadi peserta dalam Tender (Proyek) pengelolaan Palang masuk obyek wisata pantai Lakey Desa Huu Dompu, sabtu kemarin menggelar aksi prote di Disbupar Kabupaten Dompu. Selain memprotes, para peserta tender juga mengamuk lantaran Panitia pelelangan yang enggan meng-akomodir nama sejumlah warga tersebut ke dalam peserta pelelangan tanpa alasan yang jelas.
Menurut Informasi yang berhasil di himpun Koran Ini, pelelangan sempat dipending. Karena, Panitia tersebut diduga masih membuka pendaftaran bagi para calon peserta tender. Namun, ternyata panitia kembali mengeluarkan kebijakan untuk melakukan penambahan sebanyak 3 orang, hingga jumlah peserta yang mengikuti proses tender dalam kaitan itu berjumlah delapan orang. Padahal, sebelumnya hanya berjumlah lima orang. Namun, kebijakan pihak Panitia tender yang menambah lagi peserta tender, hingga menjadi delapan orang batal dilakukan. Sehingga, tiga orang yang sudah melengkapi syarat dan document untuk mengikuti proses tender mengamuk pada saat panitia mencoba menggelar kembali pelaksanaan pelelangan tepatnya pada hari Sabtu (26/7) kemarin.
Koordinator Lapangan (Korlap), Kasma alias Rano, warga Desa Huu Kecamatan Huu Kabupaten Dompu, yang juga salah satu peserta pelelangan tender pengelolaan palang masuk pantai lakey tersebut, pada beberapa wartawan di halaman kantor Disbupar setempat, mengaku heran sekaligus mempertanyakan terkait tidak diakomodir nama beberapa warga termasuk dirinya untuk menjadi peserta dalam pelelangan tersebut. Padahal, uang senilai Rp. 25 Juta Per-orang ,sebagai persyaratan untuk bisa masuk menjadi peserta pelelangan, sudah dibayar dan diberikan langsung kepada pihak Panitia pelelangan tersebut.” kalau memang pendaftaran untuk para peserta pelelangan sudah ditutup pada Tanggal 24 Juli 2014 kemarin oleh pihak Panitia. Kenapa pada Tanggal 25 Juli 2014, Panitia termasuk bendahara menerima uang yang kami bayar dengan segala persyaratan yang juga telah diajukan oleh kami untuk menjadi peserta dalam tender itu, ” heranya.
Ditanya, apakah uang senilai Rp 25 juta tersebut masih dipegang oleh Bendahara Panitia pelaksana pelelangan..! Kasman mengaku, memang uang tersebut sudah dikembalikan , karena pada saat pelaksanaan acara pelelangan pada tanggal 25 juli tersebut sempat terjadi kericuhan, sehingga acaranya dipending.” Kemarin, kami sudah menghadap dan bertemu langsung dengan Kepala Dinas Pariwisata Dompu untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutan kami. Hasilnya, tuntutan itu akan dipertimbangkan dan dirapatkan.Bahkan kabar terkahir yang kami peroleh, sudah ada keputusan resmi yang dikeluarkan oleh Dinas tersebut. Dan, dalam waktu dekat akan diadakan kembali pelelangan ulang pada Tanggal 26 juli 2014,”ungkapnya.
Dasar itulah, yang membuat dirinya dan dua orang orang rekanya memutuskan maju dan mendaftarkan diri sebagai peserta dalam tender tersebut. Namun, ternyata pihak Panitia pelelangan hanya meng-akomodir lima peserta tender.” Sementara, kami tidak diakomodir. Padahal, kami ini jugakan adalah warga asli Desa Huu Dompu,”tuturnya.
Kasi Bimbingan dan Penyuluhan Dinas Disbupar Dompu, Ibrahim Mahmud, yang juga menjabat sebagai panitia pelelangan Palang Pantai Lakey Dompu, pada beberapa wartawan di halaman Kantor Dinas setempat mengaku, ada kendala dan persoalan yang dihadapi oleh pihaknya terkait pelelangan tender pengelolaan palang pantai lakey Dompu. Sehingga, melahirkan perselisihan antara para peserta yang mengikuti pelelangan.” Masalahanya, satu orang peserta , selain tidak setuju dengan adanya tambahan tiga orang (peserta) tersebut. Tapi juga, menuntut agar pelelangan tersebut hanya bisa diikuti oleh lima orang peserta ,bukan delapan orang peserta. Sementara, tiga orang peserta lainya tetap ngotot untuk mengikuti pelelangan itu lantaran merasa mereka sudah memenuhi segala persyaratan untuk bisa menjadi peserta,”ungkapnya
Terlepas dari persoalan itu, pihaknya mengaku sudah mengambil keputusan dan menyatakan tidak akan melelang (men-tenderkan) pengelolaan palang pantay lakey tersebut. Hal itu dilakukan, untuk menetralisir perselisihan antara peserta.” Dari pada terus diributkan dan tidak ada titik temu, maka kami telah memutuskan untuk membatalkan pelelangan tersebut dan pengelolaan palang Pantai Lakey Dompu itu nantinya, akan dikelola (dijaga) langsung oleh kami selaku pihak Disbupar Dompu,”terangnya.(KS-10)
Menurut Informasi yang berhasil di himpun Koran Ini, pelelangan sempat dipending. Karena, Panitia tersebut diduga masih membuka pendaftaran bagi para calon peserta tender. Namun, ternyata panitia kembali mengeluarkan kebijakan untuk melakukan penambahan sebanyak 3 orang, hingga jumlah peserta yang mengikuti proses tender dalam kaitan itu berjumlah delapan orang. Padahal, sebelumnya hanya berjumlah lima orang. Namun, kebijakan pihak Panitia tender yang menambah lagi peserta tender, hingga menjadi delapan orang batal dilakukan. Sehingga, tiga orang yang sudah melengkapi syarat dan document untuk mengikuti proses tender mengamuk pada saat panitia mencoba menggelar kembali pelaksanaan pelelangan tepatnya pada hari Sabtu (26/7) kemarin.
Koordinator Lapangan (Korlap), Kasma alias Rano, warga Desa Huu Kecamatan Huu Kabupaten Dompu, yang juga salah satu peserta pelelangan tender pengelolaan palang masuk pantai lakey tersebut, pada beberapa wartawan di halaman kantor Disbupar setempat, mengaku heran sekaligus mempertanyakan terkait tidak diakomodir nama beberapa warga termasuk dirinya untuk menjadi peserta dalam pelelangan tersebut. Padahal, uang senilai Rp. 25 Juta Per-orang ,sebagai persyaratan untuk bisa masuk menjadi peserta pelelangan, sudah dibayar dan diberikan langsung kepada pihak Panitia pelelangan tersebut.” kalau memang pendaftaran untuk para peserta pelelangan sudah ditutup pada Tanggal 24 Juli 2014 kemarin oleh pihak Panitia. Kenapa pada Tanggal 25 Juli 2014, Panitia termasuk bendahara menerima uang yang kami bayar dengan segala persyaratan yang juga telah diajukan oleh kami untuk menjadi peserta dalam tender itu, ” heranya.
Ditanya, apakah uang senilai Rp 25 juta tersebut masih dipegang oleh Bendahara Panitia pelaksana pelelangan..! Kasman mengaku, memang uang tersebut sudah dikembalikan , karena pada saat pelaksanaan acara pelelangan pada tanggal 25 juli tersebut sempat terjadi kericuhan, sehingga acaranya dipending.” Kemarin, kami sudah menghadap dan bertemu langsung dengan Kepala Dinas Pariwisata Dompu untuk menyampaikan apa yang menjadi tuntutan kami. Hasilnya, tuntutan itu akan dipertimbangkan dan dirapatkan.Bahkan kabar terkahir yang kami peroleh, sudah ada keputusan resmi yang dikeluarkan oleh Dinas tersebut. Dan, dalam waktu dekat akan diadakan kembali pelelangan ulang pada Tanggal 26 juli 2014,”ungkapnya.
Dasar itulah, yang membuat dirinya dan dua orang orang rekanya memutuskan maju dan mendaftarkan diri sebagai peserta dalam tender tersebut. Namun, ternyata pihak Panitia pelelangan hanya meng-akomodir lima peserta tender.” Sementara, kami tidak diakomodir. Padahal, kami ini jugakan adalah warga asli Desa Huu Dompu,”tuturnya.
Kasi Bimbingan dan Penyuluhan Dinas Disbupar Dompu, Ibrahim Mahmud, yang juga menjabat sebagai panitia pelelangan Palang Pantai Lakey Dompu, pada beberapa wartawan di halaman Kantor Dinas setempat mengaku, ada kendala dan persoalan yang dihadapi oleh pihaknya terkait pelelangan tender pengelolaan palang pantai lakey Dompu. Sehingga, melahirkan perselisihan antara para peserta yang mengikuti pelelangan.” Masalahanya, satu orang peserta , selain tidak setuju dengan adanya tambahan tiga orang (peserta) tersebut. Tapi juga, menuntut agar pelelangan tersebut hanya bisa diikuti oleh lima orang peserta ,bukan delapan orang peserta. Sementara, tiga orang peserta lainya tetap ngotot untuk mengikuti pelelangan itu lantaran merasa mereka sudah memenuhi segala persyaratan untuk bisa menjadi peserta,”ungkapnya
Terlepas dari persoalan itu, pihaknya mengaku sudah mengambil keputusan dan menyatakan tidak akan melelang (men-tenderkan) pengelolaan palang pantay lakey tersebut. Hal itu dilakukan, untuk menetralisir perselisihan antara peserta.” Dari pada terus diributkan dan tidak ada titik temu, maka kami telah memutuskan untuk membatalkan pelelangan tersebut dan pengelolaan palang Pantai Lakey Dompu itu nantinya, akan dikelola (dijaga) langsung oleh kami selaku pihak Disbupar Dompu,”terangnya.(KS-10)
COMMENTS