Pesta Demokrasi untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bima periode 2015-2020, tinggal beberapa bulan lagi.
Jelang Pilkada Kabupaten Bima
Pesta Demokrasi untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bima periode 2015-2020, tinggal beberapa bulan lagi. Beberapa nama yang ingin menjadi kandidat pada pesta lima tahunan itu, sudah mencuat dipermukaan. Sayangnya hingga saat ini, belum ada satupun pasangan calon yang sudah memastikan diri untuk maju pada pesta bergengsi tersebut. Apakah karena figure yang masih ragu, ataukah sikap Partai Politik sebagai kendaraan politik yang masih malu-malu kucing untuk mengungkapkan Kandidat yang diusung.
Nama mantan Bupati Bima, Drs.H.Zainul H.Arifin lebih awal dibahas untuk menjadi salah satu kandidat pada Pilkada tersebut. Bahkan,santer dibicarakan akan berpasangan dengan istri mendiang almarhum Bupati Bima, H.Ferri Zulkarnain, ST yakni Hj.Indah Damayanti Putri. Tak tanggung-tanggung pendukung memberi nama dengan sebutan Zainul-Dinda (ZADI). Bila pasangan itu resmi berpaketan, maka pasangan itu bakal menjadi kandidat yang paling disegani pasangan lainya. Sebab, dukungan tak hanya datang dari simpatisan militan Zainul Arifin,melainkan juga datang dari kubu Fersy Rakyat. Artinya, pendukung Zaman dan Fersy rakyat yang sebelumnya berkotak-kotak akibat Pilkada periode 2010-2015 lalu, diyakini bakal menyatukan persepsi sekaligus dukungan untuk memenangkan pasangan ZADI pada pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah periode 2015-2020 mendatang.”Saya menginginkan massa Zaman dan Fersy yang sebelumnya terpecah bersatu kembali. Itulah salah satu alasan saya untuk maju sebagai kandidat Bupati Bima, “kata Abu Ya belum lama ini.
Jika Abu Ya (sapaan akrab) sudah memastikan diri maju sebagai kandidat orang nomor satu pada Pilkada tersebut. Dengan keyakinan, pengalaman dan kematangan dalam berpolitik termasuk memiliki kekuatan finansial sebagai kos politik. Maka sikap Dae Dinda (sapaan akrab) justeru berbeda dan seolah tidak terlalu berambisi untuk maju sebagai kandidat pada Pilkada tersebut. Alasanya sederhana, ingin fokus pada Lembaga Legislatif dan belum berpikir untuk bertarung pada pentas bergengsi tersebut. “Saya belum mau mengomentari soal itu, “ujar Dinda saat menghadiri upacara 17 Agustus di lokasi persiapan Kantor Bupati Bima di Godo Minggu (17/08) kemarin.
Sikap malu-malu bukan hanya ditunjukan para Kader, melainkan Parpol. Salah satunya, Partai Golkar yang belum membahas soal siapa kader yang diusung. Apakah Golkar akan mengusung Dinda, Lutfi ataukah figur lain diluar partai berlambang pohon beringin tersebut. Sebab, Golkar memiliki target harus meraih kemenangan pada Pilkada kali ini. “Kami belum membahas kearah itu, yang pasti target kami pada pilkada ini harus menang, “ujar Sekjen Golkar Kabupaten Bima, Ir. Suryadin kepada wartawan di ruang Sekwan Kabupaten Bima belum lama ini.
Sikap seperti itu tak hanya ditunjukan Golkar, melainkan juga dari Partai Amanat Nasional (PAN). Pasalnya publik masih menunggu, siapa sebenarnya figur yang diusung. Apakah, H.Zainul, Adi Mahyudin ataukah ada figure lain. Namun kemungkinan besar, PAN akan mengusung Adi Mahyudin sebagai calon orang nomor satu pada Pilkada tersebut. Karena, menjadi kandidat Bupati Bima merupakan salah satu mimpi besar bagi Pimpinan Ketua Dewan tersebut. “Yang jelas saya harus jadi calon orang nomor satu, “kelakar Adi Mahyudin dengan senyuman khasnya.
Isu santer yang kini ramai diperbincangkan belakangan ini, yakni Adi yang bakal merapat ke Incumbent (Bupati Bima, Drs. H.Syafrudin, HM.Nur,M.Pd). Entah jadi orang nomor satu atau dua, hanya tuhan dan merekalah yang tahu. Sebab, dalam dunia politik bisa berubah dalam waktu sekejap. Namun informasi itu ibarat kabar-kabur yang tidak jelas arah dan tujuanya. Bisa jadi, itu hanya bagian dari trik dan move politik. Masalahnya, selain kedua Politikus itu disinyalir pernah berselisih akibat pemilihan Ketua PAN Kabupaten Bima beberapa Tahun lalu. Tapi, juga sikap Adi yang enggan menjadi orang nomor dua. Apalagi, keberadaan PAN yang saat ini ia pimpin, sukses memperoleh kursi terbanyak yakni tujuh kursi. Artinya, PAN-lah yang berpeluang besar untuk menduduki kursi Ketua Dewan periode 2014-2019. Begitupun, dengan incumbent tidak mungkin kembali menjadi calon Wabup. Sebab, keberadaanya saat ini sebagai pemimpin di Kabupaten Bima, walaupun hanya melanjutkan sisa kepemimpinan yang ditinggalkan mendiang almarhun Dae Ferri. Gengsi dan tarik ulur menjadi orang nomor satu dan dua sudah jelas, karena Pilkada adalah salah satu ajang pertarungan gengsi. Apalagi, Nasdem pada Pileg Juli 2014 lalu berhasil memperoleh suara figur terbanyak,termasuk kursi dewan yang diperoleh hampir menyaingi parpol besar lainya. Padahal, Nasdem adalah salah satu partai yang baru ikut pada Pileg. “Saya belum mau membahas soal itu, karena saat ini saya sedang fokus membangun Daerah. Termasuk, membangun Ibukota Kabupaten Bima, “tandas H.Syafrudin pada sejumlah wartawan usai memimpin upacara 17 Agustus di Godo.
Lantas bagaimana dengan nama Sekda Kota Bima, Ir.Rum dan mantan Wabup Bima, H.usman, AK. Kedua figure itu tidak bisa dipandang sebelah mata, karena Rum putra kelahiran Kecamatan Sape. Tentunya, memiliki suara basis ditanah kelahiranya itu. Sedangkan, Usman AK putra berdarah Desa Woro Kecamatan Madapangga. Bahkan, kiprahnya baik dalam dunia Pemerintahan maupun politik sudah terbukti. Hingga, akhirnya sukses menjabat sebagai Wabup Bima mendampingi almarhum Dae Ferri periode 2005-2010 lalu. Entah, siapa yang akan didampingi kedua figure itu hingga kini masih misterius. Namun, ada informasi kedua figure itu sedang dibidik oleh Dewan Pembina Partai Nasdem (H.Syafrudin).
Jika pasangan itu benar adanya, maka pertarungan untuk memimpin Kabupaten Bima selama lima tahun yang akan datang bakal berlangsung sengit. Karena, mempertemukan kandidat yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan, baik pengalaman dibirokrasi, Politik, termasuk persoalan finansial. Namun publik masih menanti, siapa sesungguhnya pasangan calon yang positif maju pada Pilkada tersebut. Apakah Zainul- Dinda (ZADI), Syafrudin-Adi, Syafrudin-Rum, Syafrudin-Usman AK, ataukah bisa saja terjadi Adi-Dinda. Menarik ditunggu? (KS-09)
COMMENTS