Beberapa siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Bima, Rabu (20/8) pagi terlibat perkelahian antar sesama.
Beberapa siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Bima, Rabu (20/8) pagi terlibat perkelahian antar sesama. Parahnya, perkelahian terjadi didalam lingkungan sekolah sekitar pukul 10.00 wita saat jam pelajaran masih berlangsung. Tak hanya sekedar cekcok mulut, sejumlah oknum siswa juga terlibat adu jotos.
Akibatnya, satu siswa berinisial B, terluka dalam insiden yang mencoreng dunia pendidikan tersebut. Siswa yang diketahui warga Desa Ngali dan tinggal di Kelurahan Sambina’e itu mengalami luka sobek pada pelipis bagian kiri. Dia diberikan perawatan medis seadanya di ruang Bimbingan Konseling (BK) sekolah setempat.
Belum diketahui pasti, apa penyebab adu jotos para pelajar itu. Namun, informasi yang dihimpun dari siswa lain di lokasi kejadian, mengaku penyebab insiden tersebut karena dendam lama. “Mereka memang sempat ribut minggu lalu. Mungkin karena masalah itu mereka berkelahi lagi di sekolah,” kata salah satu siswa kepada wartawan di lokasi.
Siswa itu menceritakan, kronologis kejadian berawal ketika Y dan rekannya sedang duduk di samping aula. Tiba-tiba B datang dan mengajak rekan Y berkelahi, tetapi tidak diladeni karena alasan sedang jam sekolah. Namun B tak mau tahu dan langsung memukuli rekan Y sehingga keributan antar kedua pelajar dan rekannya tak terhindarkan. “Sepertinya kepala dia (B,red) terbentur batu karena jatuh saat berkelahi,” ujarnya.
Pantauan wartawan, keributan nyaris meluas dan melibatkan siswa lainnya sebelum akhirnya dilerai para guru. Dalam insiden itu, siswa berinisial B yang dalam kondisi bersimbah darah dan Y yang diduga lawan berkelahi oknum di gelandang ke ruangan BK untuk dimintai klarifikasi. Pihak sekolah juga membawa serta satu balok kayu yang diduga digunakan saat perkelahian.
Wakasek Kesiswaan SMKN 2 Kota Bima, Irwan, S.Pd, ketika dimintai tanggapan membantah anak didiknya berkelahi. Siswa berinisial B diakuinya terjatuh saat dikejar temannya sehingga mengalami robek pada pelipis. “Biasa, bagian kepala memang banyak mengeluarkan darah. Sementara kita mintai dulu mereka keterangan,” ungkapnya. (KS-13)
Akibatnya, satu siswa berinisial B, terluka dalam insiden yang mencoreng dunia pendidikan tersebut. Siswa yang diketahui warga Desa Ngali dan tinggal di Kelurahan Sambina’e itu mengalami luka sobek pada pelipis bagian kiri. Dia diberikan perawatan medis seadanya di ruang Bimbingan Konseling (BK) sekolah setempat.
Belum diketahui pasti, apa penyebab adu jotos para pelajar itu. Namun, informasi yang dihimpun dari siswa lain di lokasi kejadian, mengaku penyebab insiden tersebut karena dendam lama. “Mereka memang sempat ribut minggu lalu. Mungkin karena masalah itu mereka berkelahi lagi di sekolah,” kata salah satu siswa kepada wartawan di lokasi.
Siswa itu menceritakan, kronologis kejadian berawal ketika Y dan rekannya sedang duduk di samping aula. Tiba-tiba B datang dan mengajak rekan Y berkelahi, tetapi tidak diladeni karena alasan sedang jam sekolah. Namun B tak mau tahu dan langsung memukuli rekan Y sehingga keributan antar kedua pelajar dan rekannya tak terhindarkan. “Sepertinya kepala dia (B,red) terbentur batu karena jatuh saat berkelahi,” ujarnya.
Pantauan wartawan, keributan nyaris meluas dan melibatkan siswa lainnya sebelum akhirnya dilerai para guru. Dalam insiden itu, siswa berinisial B yang dalam kondisi bersimbah darah dan Y yang diduga lawan berkelahi oknum di gelandang ke ruangan BK untuk dimintai klarifikasi. Pihak sekolah juga membawa serta satu balok kayu yang diduga digunakan saat perkelahian.
Wakasek Kesiswaan SMKN 2 Kota Bima, Irwan, S.Pd, ketika dimintai tanggapan membantah anak didiknya berkelahi. Siswa berinisial B diakuinya terjatuh saat dikejar temannya sehingga mengalami robek pada pelipis. “Biasa, bagian kepala memang banyak mengeluarkan darah. Sementara kita mintai dulu mereka keterangan,” ungkapnya. (KS-13)
COMMENTS