Sejumlah spanduk yang dipasang Gerakan Pemuda Ansor Kota Bima beberapa hari lalu ditemukan rusak, Senin (18/8) pagi.
Sejumlah spanduk yang dipasang Gerakan Pemuda Ansor Kota Bima beberapa hari lalu ditemukan rusak, Senin (18/8) pagi. Belum diketahui siapa yang merusak spanduk berisi tulisan penolakan keberadaan Islam State of Iraq and Syiria (ISIS) di Bima. Namun, dugaan awal spanduk tersebut dirusak pihak tidak bertanggungjawab yang tidak senang terhadap penolakan ISIS.
Sekretaris GP Ansor Kota Bima, M. Ardiansyah mengaku, dari lima spanduk yang dipasang sebanyak empat buah telah dirusak. Masing-masing dipasang di simpang empat SMA Negeri 4 Kota Bima Kelurahan Penato’i, Taman Ria, Amahami dan Sekretariat GP Ansor Kelurahan Pane. Empat spanduk itu dalam kondisi terpotong-potong seperti disayat dengan benda tajam.
“Bahkan di Taman Ria hanya ditinggalkan sebagian saja. Sementara di Amahami sepertinya sudah diambil karena tak ada bekas yang tertinggal,” jelasnya kepada wartawan di sekretariat setempat, Senin siang.
Lanjutnya, hanya satu spanduk yang tidak dirusak dan dibiarkan tetap terpasang yakni di simpang empat pasar raya Bima. Ia menduga, pengrusakan spanduk dilakukan sebelum subuh karena sekitar pukul 01.00 wita dini hari spanduk masih dalam kondisi utuh. “Anehnya bendera yang ada disampingnya tidak ikut dirusak. Mereka hanya merusak spanduk saja,” ujarnya.
Pengurus GP Ansor lainnya, Rusidiyono menegaskan, menyikapi kejadian itu pihaknya mulai melakukan pengamanan internal dengan menyiagakan pasukan Banser untuk menjaga sekretariat. Pengamanan itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lain terjadi. “Kita belum bisa pastikan ada kaitan pengrusakan spanduk dan penolakan GP Ansor terhadap ISIS. Tapi kami sangat menyayangkan upaya-upaya teror seperti ini oleh pihak tertentu,” katanya.
Ditanya apakah ingin melapor, pihaknya mengaku masih melihat perkembangan situasi. Sementara ini kata dia, informasi yang sampaikan melalui media massa dapat dijadikan dasar awal Kepolisian untuk melakukan penyelidikan. “Meski ada persoalan ini, kami tidak akan pernah gentar untuk menyuarakan penolakan terhadap ISIS sesuai dengan komitmen awal kami,” tegasnya. (KS-13)
Sekretaris GP Ansor Kota Bima, M. Ardiansyah mengaku, dari lima spanduk yang dipasang sebanyak empat buah telah dirusak. Masing-masing dipasang di simpang empat SMA Negeri 4 Kota Bima Kelurahan Penato’i, Taman Ria, Amahami dan Sekretariat GP Ansor Kelurahan Pane. Empat spanduk itu dalam kondisi terpotong-potong seperti disayat dengan benda tajam.
“Bahkan di Taman Ria hanya ditinggalkan sebagian saja. Sementara di Amahami sepertinya sudah diambil karena tak ada bekas yang tertinggal,” jelasnya kepada wartawan di sekretariat setempat, Senin siang.
Lanjutnya, hanya satu spanduk yang tidak dirusak dan dibiarkan tetap terpasang yakni di simpang empat pasar raya Bima. Ia menduga, pengrusakan spanduk dilakukan sebelum subuh karena sekitar pukul 01.00 wita dini hari spanduk masih dalam kondisi utuh. “Anehnya bendera yang ada disampingnya tidak ikut dirusak. Mereka hanya merusak spanduk saja,” ujarnya.
Pengurus GP Ansor lainnya, Rusidiyono menegaskan, menyikapi kejadian itu pihaknya mulai melakukan pengamanan internal dengan menyiagakan pasukan Banser untuk menjaga sekretariat. Pengamanan itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lain terjadi. “Kita belum bisa pastikan ada kaitan pengrusakan spanduk dan penolakan GP Ansor terhadap ISIS. Tapi kami sangat menyayangkan upaya-upaya teror seperti ini oleh pihak tertentu,” katanya.
Ditanya apakah ingin melapor, pihaknya mengaku masih melihat perkembangan situasi. Sementara ini kata dia, informasi yang sampaikan melalui media massa dapat dijadikan dasar awal Kepolisian untuk melakukan penyelidikan. “Meski ada persoalan ini, kami tidak akan pernah gentar untuk menyuarakan penolakan terhadap ISIS sesuai dengan komitmen awal kami,” tegasnya. (KS-13)
COMMENTS