Hairul ditemukan di halaman rumahnya dengan kondisi tergeletak bersimbah darah dan luka robek dibagian perut
Hairul (30), seorang warga suku Lampung Dusun Sori Mangge Desa Sori Tatanga Kecamatan Pekat, ditemukan di halaman rumahnya dengan kondisi tergeletak bersimbah darah dan luka robek dibagian perut akibat terkena sabetan sejanta tajam. Sayangnya, nyawa korban tidak mampu diselamatkan karena meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Bima.
Menurut informasi, Hairul adalah korban penganiayaan sadis yang dilakukan oleh seorang laki-laki (data pelaku masih dalam penyelidikan oleh pihak Kepolisian), lantaran terbakar api cemburu (cinta segi tiga) karena pelaku tersebut diketahui mencintai istri dari korban tersebut.
Istri korban, Nur Ayu (35), pada beberapa wartawan di Kantor Polres Dompu menceritakan, tepatnya pada malam hari Jam 9 malam, dirinya bersama sang suami sedang tidur pulas dikediamanya di Desa Sori Tatanga Dompu.” Pada saat saya dan suami tidur, tiba-tiba saja terdengar kayu yang jatuh dari dalam atap rumahnya. Kami terbangun dan membuka pintu rumah untuk mengecek. Tak lama setelah suami saya keluar dari rumah, tiba-tiba saja muncul seorang laki-laki (pelaku) yang langsung membacok suami saya dengan senjata tajam (parang) hingga tergeletak bersimbah darah di halaman rumah,”ungkapnya.
Saat melihat suaminya dibacok, ia berteriak meminta pertolongan. Namun, pelaku mengancam dan mencoba membunuh dirinya. “Dia tak hanya membunuh suami saya, tapi juga mengancam dan ingin membunuh saya, “katanya dengan nada sedih.
Beruntung saat kejadian itu, sejumlah warga hadir di Tempat Kejadian Perkara (TP).” Suami saya saat itu langsung ditolong warga. Suami saya juga sempat dibawa ke RSUD Dompu. Tapi, karena tidak mampu ditangani oleh pihak RSUD, suami saya dilarikan ke RSUD Bima. Namun, tuhan berkehendak lain,suami saya meninggal ditengah jalan, “ceritanya.
Nur Ayu mengaku, mengenal pelaku yang diduga menganiaya suaminya. Sebab menurut dia, pelaku pernah menaruh hati kepada dirinya hingga sekarang. Namun, karena sering ditolak, pelaku melampiaskan kemarahanya dengan menganiaya suaminya. ”Mungkin, karena saya terus menolak perasaan cintanya, itu yang membuat pelaku sakit hati dan dendam, ”tuturnya.
Sementara, Kapolres Dompu AKBP Purnama SIK, pada beberapa wartawan Selasa (5/8), membenarkan adanya kejadian itu. Saat ini, pihaknya sedang mendalami kasus tersebut.Infoirmasi awal, kasus itu bermula cemburu, hingga mengkibatkan korban meninggal dunia. ”Kasus ini masih dalam pemeriksaan saksi-saksi. Tapi, untuk saat ini pelaku sudah terindentifikasi , karena menurut hasil penyelidikan, kasus ini berawal dari motif cemburu antara pelaku, korban dan istri korban,”bebernya.
Akibat perbuatanya, pelaku disangkakan dengan pasal 351 tentang penganiyaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman penjara selama 9 Tahun.” Kami akan terus mendalami kasus ini. Seperti apa hasilnya nanti, teman-teman wartawan bisa mengetahuinya,”jelasnya.(KS-10)
Menurut informasi, Hairul adalah korban penganiayaan sadis yang dilakukan oleh seorang laki-laki (data pelaku masih dalam penyelidikan oleh pihak Kepolisian), lantaran terbakar api cemburu (cinta segi tiga) karena pelaku tersebut diketahui mencintai istri dari korban tersebut.
Istri korban, Nur Ayu (35), pada beberapa wartawan di Kantor Polres Dompu menceritakan, tepatnya pada malam hari Jam 9 malam, dirinya bersama sang suami sedang tidur pulas dikediamanya di Desa Sori Tatanga Dompu.” Pada saat saya dan suami tidur, tiba-tiba saja terdengar kayu yang jatuh dari dalam atap rumahnya. Kami terbangun dan membuka pintu rumah untuk mengecek. Tak lama setelah suami saya keluar dari rumah, tiba-tiba saja muncul seorang laki-laki (pelaku) yang langsung membacok suami saya dengan senjata tajam (parang) hingga tergeletak bersimbah darah di halaman rumah,”ungkapnya.
Saat melihat suaminya dibacok, ia berteriak meminta pertolongan. Namun, pelaku mengancam dan mencoba membunuh dirinya. “Dia tak hanya membunuh suami saya, tapi juga mengancam dan ingin membunuh saya, “katanya dengan nada sedih.
Beruntung saat kejadian itu, sejumlah warga hadir di Tempat Kejadian Perkara (TP).” Suami saya saat itu langsung ditolong warga. Suami saya juga sempat dibawa ke RSUD Dompu. Tapi, karena tidak mampu ditangani oleh pihak RSUD, suami saya dilarikan ke RSUD Bima. Namun, tuhan berkehendak lain,suami saya meninggal ditengah jalan, “ceritanya.
Nur Ayu mengaku, mengenal pelaku yang diduga menganiaya suaminya. Sebab menurut dia, pelaku pernah menaruh hati kepada dirinya hingga sekarang. Namun, karena sering ditolak, pelaku melampiaskan kemarahanya dengan menganiaya suaminya. ”Mungkin, karena saya terus menolak perasaan cintanya, itu yang membuat pelaku sakit hati dan dendam, ”tuturnya.
Sementara, Kapolres Dompu AKBP Purnama SIK, pada beberapa wartawan Selasa (5/8), membenarkan adanya kejadian itu. Saat ini, pihaknya sedang mendalami kasus tersebut.Infoirmasi awal, kasus itu bermula cemburu, hingga mengkibatkan korban meninggal dunia. ”Kasus ini masih dalam pemeriksaan saksi-saksi. Tapi, untuk saat ini pelaku sudah terindentifikasi , karena menurut hasil penyelidikan, kasus ini berawal dari motif cemburu antara pelaku, korban dan istri korban,”bebernya.
Akibat perbuatanya, pelaku disangkakan dengan pasal 351 tentang penganiyaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman penjara selama 9 Tahun.” Kami akan terus mendalami kasus ini. Seperti apa hasilnya nanti, teman-teman wartawan bisa mengetahuinya,”jelasnya.(KS-10)
COMMENTS