Beredarnya tiga video mesum yang diduga diperankan siswa SMAN 1 Belo, dinilai sebagai tindakan yang merusak citra dunia Pendidikan Kabupaten Bima.
Beredarnya tiga video mesum yang diduga diperankan siswa SMAN 1 Belo, dinilai sebagai tindakan yang merusak citra dunia Pendidikan Kabupaten Bima. Untuk mengantisipasi terjadinya kasus yang sama dikemudian hari, Pemerintah Kabupaten Bima dibawah kendali, Drs. H.Sayfrudin, HM.Nur, M.Pd harus segera mengambil tindakan tegas atas persoalan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Dra, Hj. Mulyati. Katanya, selain menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat luas, munculnya video dengan adegan seronok tersebut juga telah merusak moral Daerah Bima.” Persoalan moral itu harus segera diselesaikan, Pemerintah harus bersikap dan segera bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh muda untuk mencari solusinya,” sarannya.
Ia menilai, budaya malu di Bima sudah mulai terkikis. Apalagi, Bima dikenal sebagai daerah yang religius dan agamais. Salah satu bukti, beredar luasnya video yang diduga diperankan oleh pelajar SMA. ”Kalau ini terus dibiarkan, kedepannya akan jadi apa generasi bangsa ini,” ujarnya.
Pelaku yang dengan sengaja menyebar luaskan video tersebut lanjutnya, harus dibawa kerana hukum sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebab, itu meruapakan salah satu tindak criminalitas. Ia yakin dalam kasus itu, sekolah, guru, orang tua dan Pemerintah tidak pernah menyarankan agar siswa berbuat hal yang melanggar hukum. ”Bawa saja persoalan itu kerana hukum, agar menimbulkan efek jerah bagi pelaku-pelaku lainya,” saranya.
Ia berpesan, dalam kasus ini peran semua pihak sangat diperlukan agar kasus ini bisa diselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Kalau hanya pihak sekolah yang diharapkan untuk menyelesaikan kasus itu, ia rasa sangat tidak mungkin.”Peran orang tua untuk kasus semacam itu sangat diharapkan. Sebab dengan intens mengawasi, saya yakin anak-anak akan terpantau dalam bergaul,” pintahnya.(KS-05)
Pernyataan itu disampaikan, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Dra, Hj. Mulyati. Katanya, selain menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat luas, munculnya video dengan adegan seronok tersebut juga telah merusak moral Daerah Bima.” Persoalan moral itu harus segera diselesaikan, Pemerintah harus bersikap dan segera bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh muda untuk mencari solusinya,” sarannya.
Ia menilai, budaya malu di Bima sudah mulai terkikis. Apalagi, Bima dikenal sebagai daerah yang religius dan agamais. Salah satu bukti, beredar luasnya video yang diduga diperankan oleh pelajar SMA. ”Kalau ini terus dibiarkan, kedepannya akan jadi apa generasi bangsa ini,” ujarnya.
Pelaku yang dengan sengaja menyebar luaskan video tersebut lanjutnya, harus dibawa kerana hukum sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sebab, itu meruapakan salah satu tindak criminalitas. Ia yakin dalam kasus itu, sekolah, guru, orang tua dan Pemerintah tidak pernah menyarankan agar siswa berbuat hal yang melanggar hukum. ”Bawa saja persoalan itu kerana hukum, agar menimbulkan efek jerah bagi pelaku-pelaku lainya,” saranya.
Ia berpesan, dalam kasus ini peran semua pihak sangat diperlukan agar kasus ini bisa diselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Kalau hanya pihak sekolah yang diharapkan untuk menyelesaikan kasus itu, ia rasa sangat tidak mungkin.”Peran orang tua untuk kasus semacam itu sangat diharapkan. Sebab dengan intens mengawasi, saya yakin anak-anak akan terpantau dalam bergaul,” pintahnya.(KS-05)
COMMENTS