$type=carousel$sn=0$cols=4$va=0$count=5$show=home

Diimingi PNS, Puluhan Pegawai Tertipu

Puluhan pegawai honorer di Kabupaten Dompu menjadi korban penipuan berkedok iming-iming menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Puluhan pegawai honorer di Kabupaten Dompu menjadi korban penipuan berkedok iming-iming menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Diduga, pelaku penipuan itu adalah oknum Guru Olahraga SDN 27 Krama Bura Dompu, Anwar alias Iwan. Oknum diketahui merupakan warga Kelurahan Karijawa Kabupaten Dompu.

Diimingi PNS, Puluhan Pegawai Tertipu
Menurut pengakuan para korban, modus penipuan itu dilakukan dengan cara meminta uang sebanyak Rp. 1 Juta hingga puluhan juta rupiah dari beberapa pegawai di Dompu, Bima dan Kalimantan Timur. Uang itu dijanjikan oknum sebagai jaminan untuk meloloskan para pegawai menjadi PNS. Tidak hanya itu, oknum juga diduga berani membuat SK PNS Palsu untuk mempermudah aksi kejahatannya.

Informasi yang diperoleh wartawan, sedikitnya ada 37 pegawai menjadi korban kejahatan oknum. Para korban berasal dari beberapa daerah seperti Dompu, Kalimantan dan Bima. Korban diantaranya, Usman, Saifulah dan Jafar, Guru MI Jannah Desa Daha Kabupaten Dompu. Sementara, pegawai asal Kalimatan Timur yakni, Nur Hidayah, Muliadin, Muhlis (Rumah Sakti HUU), Mariam, Nurjana, Nuraini, Mega, ST. Atiah, Nurwahidah, Yahya, Nurini, Tohir, Fitri, Sahrir, Imadudin, Muliadin, Mustahidin, Imran, Safran, ST. Hajna, ST. Asiah, ST. Nurjana, Moh. Nasir. Sedangkan pegawai yang berasal dari Bima, diataranya Mambrur, Sri sumiati, Rahma, Ihlas dan Umarah.

Salah satu korban, Guru Honorer MI Miftahul Jannah Desa Daha Dompu, Amrin S.Pdi, kepada wartawan mengungkapkan, awalnya pada tahun 2012 lalu diminta oknum untuk mencari pegawai-pegawai honorer yang berminat menjadi PNS. Diakuinya, oknum guru tersebut dikenal melalui St Atiah, warga Desa Daha Kecamatan HUU Dompu yang tiada lain adalah istri dari Anwar. Pada saat itu mereka belum menikah dan statusnya masih pacaran. Sehingga, melalui jalur CPNS kemarin, ditawarkan Atiah untuk menjadi PNS.

Dirinya juga mengaku disuruh untuk mencari pegawai-pegawai honorer lain, yang berminat ingin menjadi PNS. Syaratnya, pegawai-pegawai tersebut harus terlebih dahulu membayar uang muka sebagai tanda jadi senilai Rp.1 Juta sampai puluhan Juta Rupiah. Hanya saja, pada saat itu dirinya belum sepenuhnya percaya terkait tawaran dan janji untuk bisa meloloskan pegawai honorer untuk menjadi PNS. Namun, setelah dirinya berkomunikasi langsung dengan saudara kadungnya Anwar (red) yang bernama H. Ridwan, yang katanya adalah orang BKN Pusat baru percaya.

”Selain saya berkomunikasi dengan Pada saat saya berkomunikasi, H. Ridwan, beliu bilang bahwa bisa meloloskan orang untuk menjadi PNS dengan cacatan terlebih dahulu membayar uang administrasi. Mulai sejak itulah, kepercayaan dan rasa yakin saya mulai muncul, terhadap Anwar dan kakak kandungnya itu, karena saya berpikir kalau ada orang dalam di BKN tentu semuanya serba bisa diatur dan mudah prosesnya, ” ujarnya.

Sejak itulah, lanjut Amrin, dirinya sudah menyerahkan uang muka dan berhasil mencari dan mendapatkan beberapa pegawai honorer yang berniat dan berkeinginan untuk menjadi PNS melalui jalur tersebut. Ia mengumpulkan uang administrasi dari beberapa pegawai Honorer-honorer tersebut, yang kisaranya Rp.500 Ribu sampai Jutaan rupiah Per-orang. Kemudian, uang itu disetor beberapa kali di beberapa rekening Bank BRI dan BNI mulai Tahun 2012 sampai 2013. Rekening-rekening tersebut diantaranya, rekening Bank BRI milik Ma Ani (red) dengan nomor rekening : 464601-008-483-535 , dan Rekening BNI milik Muh. Nasir dengan nomor rekening : 0256408440.

Setelah beberapa lama kata Amrin, terbitlah SK PNS yang katanya dikirim oleh BKN Jakarta (Red) melalui oknum guru tersebut. Selain untuk dirinya, SK juga untuk para pegawai honorer yang sebelumnya sudah sepakat dan membayar uang administrasi. Namun celakanya, setelah ditulusuri dan diketahui ternyata SK PNS tersebut palsu. Usai mengetahui hal itu, dirinya ingin meminta pertanggung jawaban oknum. Namun, ternyata menghilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Amrin mengaku, beberapa SK PNS palsu tersebut terlihat seperti asli dan berisi tulisan, Petikan Kepala Kantor Kementrian Agama RI Nomor : 718.1/629/PEG./2012, yang ditetapkan di Jakarta pada Tanggal 13 Pebuari 2012, yang disahkan serta ditanda tangani oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Repoblik Indonesia , Prof. DR. H. Joko Suswinto M.BA dan Petikan BKN Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor : 0003/KV/X/25205/KEP/2012, yang ditetapkan di Jakarta pada Tanggal 4 Juli 2012, yang disahkan serta ditanda tangani langsung oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara RI (Kepala Kantor Regional X BKN), Prof. DR. H. Khaimudin (red).

Akibat kasus itu lanjut Amrin, sebanyak 73 pegawai honorer menjadi korban dan merugi ratusan juta rupiah bila ditotalkan.” Para pegawai-pegawai yang sudah di tipu oleh oknum guru tersebut, ada yang dari Dompu, Bima dan Kalimatan Timur,” ungkapnya.

Istri oknum, St Atiah, ST. Atiah, yang dikonfirmasi membenarkan pernah menawarkan kepada Amrin terkait jalur untuk menjadi PNS tersebut. Hanya saja, Guru Honorer MI Janah Desa Daha Kecamatan Huu Dompu mengaku hal itu dilakukan atas perintah suaminya. Dia diminta untuk mencari para pegawai honorer yang berminat ingin menjadi PNS melalui jalur itu. ”Saya sendirilah yang awalnya menghubungi Amrin. Tapi saya lakukan, karena saya menganggap dan percaya bahwa suami saya benar-benar bisa membantu untuk meloloskan pegawai-pegawai honorer menjadi PNS,” ujarnya.

Ternyata lanjut Atiah, dirinya pun merasa ditipu oleh sang suaminya karena sampai saat ini menghilang entah kemana. Bahkan, Ia mendapat kabar dari H. Ridwan, yang diakui kakak kandung suaminya di Jakarta, suaminya sudah dikabarkan meninggal dunia. Dirinya dan keluarga pun kaget dan merasa terpukul mendengar kabar tersebut serta langsung mengadakan do’a untuk mengenang kematiannya.

”Setelah ditelusuri, kabar meninggalnya suami saya ternyata tidak benar. Karena, menurut informasi ada orang yang melihat suami saya berada di Dompu. Sehingga, pada saat itu saya langsung menduga bahwa informasi kematian suami saya, sengaja diskenario oleh suami saya sendiri,” ungkapnya.

Tujuannya kata Atiah, untuk lepas dari tanggung jawab dan menghindar dari para korban. Ditanya kapan terakhir bertemu dengan suaminya, Atiah mengaku saat berpamitan padanya untuk berangkat ke Jakarta dengan alasan diutus Dinas Dikpora Dompu sebagai guru teladan. ”Mulai sejak itulah suami saya tidak pernah kembali dan juga tidak pernah menafkahi saya dan anaknya yang sekarang tidak pernah dia lihat sejak dilahirkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Dompu, H. Ichtiar SH, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku telah mendengar informasi tersebut. Hanya saja, terkait persoalan tersebut, pihaknya akan terlebih dahulu mencari tahu apakah oknum guru tersebut benar-benar mengajar di SDN 27 Krama Bura Dompu. ”Kalaupun memang benar bahwa oknum guru itu melakukan praktek penipuan, maka kami akan mengambil tindakan tegas, bila perlu saya akan mengurus pemecatannya sebagai guru,” tegasnya.

Dirinya menghimbau kepada para korban agar segera melaporkan oknum guru tersebut ke pihak yang berwajib. ”Saya minta, kepada semua pegawai honorer yang menjadi korban penipuan, untuk segera memasukan laporan ke polisi,” tuturnya.

Pemerhati CPNS Kata Gori Dua (K2) Syamsudin Some, menyayangkan tindak penipuan yang diduga dilakukan oknum guru tersebut. “Apa yang telah dilakukan oleh Anwar, telah merugikan orang banyak dan merusak nama baik dunia pendidikan yang ada di wilayah Dompu,” tuturnya. Dirinya mendesak pihak Dinas Dikpora untuk segera memanggil oknum guru yang bersangkutan, untuk dimintai tanggung jawab terkait persaoalan tersebut. ”Saya minta kepada Dinas Dikpora Dompu, untuk segera menindak tegas oknum guru itu,” desaknya. (KS-10)

COMMENTS

BLOGGER




Nama

Featured,1627,Hukum Kriminal,2144,Kesehatan,387,Korupsi,753,Olahraga,236,Opini,134,Pemerintahan,1561,Pendidikan,832,Politik,1275,Sosial Ekonomi,2604,
ltr
item
Koran Stabilitas: Diimingi PNS, Puluhan Pegawai Tertipu
Diimingi PNS, Puluhan Pegawai Tertipu
Puluhan pegawai honorer di Kabupaten Dompu menjadi korban penipuan berkedok iming-iming menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUxHuVChyphenhyphenpd2tMwCHVhM2tX2Q_oxQ-bf_l0SEZezPwhPycZsoIqVA3D5XKJBpYsI7VZELkMCKRDOtXGn1XfuGld4D93B7KxAws5tKjQxcChCZE_KFB2KapGmLdXNwBWbxbYzznd7q9smui/s1600/latihan-cpns.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUxHuVChyphenhyphenpd2tMwCHVhM2tX2Q_oxQ-bf_l0SEZezPwhPycZsoIqVA3D5XKJBpYsI7VZELkMCKRDOtXGn1XfuGld4D93B7KxAws5tKjQxcChCZE_KFB2KapGmLdXNwBWbxbYzznd7q9smui/s72-c/latihan-cpns.jpg
Koran Stabilitas
https://www.koranstabilitas.com/2014/09/diimingi-pns-puluhan-pegawai-tertipu.html
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/
https://www.koranstabilitas.com/2014/09/diimingi-pns-puluhan-pegawai-tertipu.html
true
8582696224840651461
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy