Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Cabang Bima, terpaksa harus turun ke jalan.
Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Cabang Bima, terpaksa harus turun ke jalan. Demonstrasi yang digelar di depan Kampus Muhamadiyah Bima tersebut, dilakukan karena kecewa akibat pihak Kampus menolak keinginan mereka melakukan pengrekrutan kader organisasi tersebut.
Koordinator Lapangan (Korlap) Firman, dalam orasinya mengatakan, beberapa hari kemarin pihaknya ingin melakukan pengkaderan di Kampus. Namun, pihak Kampus dengan bersih keras menolaknya dengan alasannya yang tidak masuk akal. Mereka beralasan, diadakannya pengkaderan di lingkungan Kampus secara terpisah, membuat proses belajar mengajar Mahasiswa lainnya terganggu.”Itu alasan yang tidak rasional, karena selama ini pengkaderan kami lakukan di dalam kampus dan tidak ada masalah,”ujarnya dengan nada kesal.
Semestinya lanjut Firman, pihak kampus harus memberikan ijin dan tidak menolaknya secara mentah-mentah. Sebab, pengkaderan yang ingin dilakukan merupakan bagian dari proses belajar mengajar, untuk menambah wawasan para Mahasiswa.”Apakah yang ingin kami lakukan ini salah, atau seperti apa,”tanyanya.
Mana mungkin katanya, pengkaderan itu bisa dilakukan serentak, sedangkan kapasitas kampus tidak mencukupi. Semestinya keinginan mahasiswa untuk mengkader secara terpisah dengan kampus lain bisa dipenuhi, mengingat ruangan tidak memenuhi syarat untuk mengkader mahasiswa yang banyak.”Keinginan kami untuk melaksanakan pengkaderan secara terpisah, juga untuk menyelsaikan agenda rutin pengkaderan tersebut,”kata Mahasiswa yang juga Pc IMM Cabang Bima ini.
Orator lainnya Irawan mengatakan, sejarah pengkaderan harus dimaknai dengan sungguh-sungguh oleh lembaga. Sebab, ini merupakan kelanjutan generasi Muhamadiyah yang ada di Bima. Terlepas dari itu semua, keinginan lembaga untuk menggelar pengkaderan serentak dengan berbagai komisariat di Bima, tentu tidak rasional dengan kondisi jumlah mahasiswa yang akan dikader.”Jumlahnya banyak, tidak mungkin dikader secara serentak,”tuturnya.
Ketua Yayasan Muhamadiyah Bima melalui Ketua BPH Muhamadiyah Bima, Drs. Saturrahman, membantah keras jika pihaknya menolak rencana Mahasiswa untuk melakukan pengkaderan. Hanya saja katanya, pihaknya menolak agar Mahasiswa melakukan pengkaderan di waktu yang bersamaan dengan waktu jam belajar lainnya.”Mereka tidak mengerti tentang itu”katanya
Kalau Mahasiswa berkeinginan untuk menggelar acara pengkaderan itu pada waktu dan hari belajar seperti Sabtu dan Minggu, pihak kampus mempersilahkan.”Mahasiswa yang demo itu, sebenarnya sudah tidak sesuai dengan makna IMM,” sorotnya. (KS-05)
Koordinator Lapangan (Korlap) Firman, dalam orasinya mengatakan, beberapa hari kemarin pihaknya ingin melakukan pengkaderan di Kampus. Namun, pihak Kampus dengan bersih keras menolaknya dengan alasannya yang tidak masuk akal. Mereka beralasan, diadakannya pengkaderan di lingkungan Kampus secara terpisah, membuat proses belajar mengajar Mahasiswa lainnya terganggu.”Itu alasan yang tidak rasional, karena selama ini pengkaderan kami lakukan di dalam kampus dan tidak ada masalah,”ujarnya dengan nada kesal.
Semestinya lanjut Firman, pihak kampus harus memberikan ijin dan tidak menolaknya secara mentah-mentah. Sebab, pengkaderan yang ingin dilakukan merupakan bagian dari proses belajar mengajar, untuk menambah wawasan para Mahasiswa.”Apakah yang ingin kami lakukan ini salah, atau seperti apa,”tanyanya.
Mana mungkin katanya, pengkaderan itu bisa dilakukan serentak, sedangkan kapasitas kampus tidak mencukupi. Semestinya keinginan mahasiswa untuk mengkader secara terpisah dengan kampus lain bisa dipenuhi, mengingat ruangan tidak memenuhi syarat untuk mengkader mahasiswa yang banyak.”Keinginan kami untuk melaksanakan pengkaderan secara terpisah, juga untuk menyelsaikan agenda rutin pengkaderan tersebut,”kata Mahasiswa yang juga Pc IMM Cabang Bima ini.
Orator lainnya Irawan mengatakan, sejarah pengkaderan harus dimaknai dengan sungguh-sungguh oleh lembaga. Sebab, ini merupakan kelanjutan generasi Muhamadiyah yang ada di Bima. Terlepas dari itu semua, keinginan lembaga untuk menggelar pengkaderan serentak dengan berbagai komisariat di Bima, tentu tidak rasional dengan kondisi jumlah mahasiswa yang akan dikader.”Jumlahnya banyak, tidak mungkin dikader secara serentak,”tuturnya.
Ketua Yayasan Muhamadiyah Bima melalui Ketua BPH Muhamadiyah Bima, Drs. Saturrahman, membantah keras jika pihaknya menolak rencana Mahasiswa untuk melakukan pengkaderan. Hanya saja katanya, pihaknya menolak agar Mahasiswa melakukan pengkaderan di waktu yang bersamaan dengan waktu jam belajar lainnya.”Mereka tidak mengerti tentang itu”katanya
Kalau Mahasiswa berkeinginan untuk menggelar acara pengkaderan itu pada waktu dan hari belajar seperti Sabtu dan Minggu, pihak kampus mempersilahkan.”Mahasiswa yang demo itu, sebenarnya sudah tidak sesuai dengan makna IMM,” sorotnya. (KS-05)
COMMENTS