Pemerintah Indonesia sebentar lagi akan memasuki masa transisi Kepala Negara. Berdasarkan hasil Pilpres yang belum lama ini digelar
Pemerintah Indonesia sebentar lagi akan memasuki masa transisi Kepala Negara. Berdasarkan hasil Pilpres yang belum lama ini digelar, selama lima tahun kedepan Negara Indonesia akan dinahkodai pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi-Jusuf Kalla.
Banyak harapan dan impian terhadap kedua figur terbaik bangsa itu untuk mewujudkan perubahan menuju Indonesia baru dengan inovasi kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Selain itu, mayarakat Indonesia khususnya yang ada didaerah juga menunggu realisasi janji keduanya untuk mewujudkan visi-misi politik yang pernah disampaikan saat kampanye.
“Pak Jokowi-JK dalam kampanyenya pernah berjanji untuk menggelontorkan dana Rp. 1 miliar perdesa jika terpilih. Janji itu yang akan kami tunggu saat pasangan itu dilantik nantinya,” kata Anggota DPRD Kabupaten Bima, Drs. H. Mustahid kepada wartawan, Jumat (12/9).
Mustahid yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bima mengaku, Jokowi-JK merupakan pasangan yang mendapatkan mandat dari rakyat dalam Pilpres beberapa waktu lalu. Dipilihnya kedua figur itu karena dianggap mempunyai kemampuan dan integritas dalam memperjuangkan nasib rakyat. Karenanya, rakyat Indonesia berharap banyak adanya perubahan selama lima tahun kedepan.
“Tidak ada harapan lain bagi masyarakat di daerah selain bisa sejahtera, aman dan tentram dalam menjalani hidupnya. Semua itu akan terwujud bila Presiden dan Wakil Presiden kita yang terpilih bisa merealisasikan janjinya,” ujar Mustahid di Gedung DPRD Kabupaten Bima.
Ditegaskannya, apabila janji dana Rp. 1 miliar perdesa tidak mampu direalisasikan pasangan Jokowi-JK dalam kepemimpinannya nanti, maka masyarakat tidak akan percaya lagi karena itu hanya dianggap obral janji. “Bisa saja itu juga akan menjadi bumerang bagi mereka sendiri. Kami juga berharap aspirasi dari daerah betul-betul diperhatikan supaya ada pemerataan pembangunan,” tandasnya.
Harapan juga disampaikan organisasi Kepemudaan, Plt Ketua GP Ansor Kota Bima, Muhammad Ardiasnyah, ST. Terpilihnya Jokowi-JK menurutnya, memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia. Kesederhanaan dan kedekatan Jokowi dengan rakyat membawa nuansa baru dalam perpolitikan di Indonesia. Keinginan terhadap pemimpin baru yang mementingkan rakyat, tahan banting, mampu menciptakan terobosan baru dengan program kerakyatan serta bersih dari KKN akhirnya terwujud.
Dia berharap, pasangan itu mampu memperbaiki kondisi pembangunan Negara yang saat ini tidak merata. Di sebagian daerah pembangunan berjalan pesat, tetapi di daerah lainnya pembangunan belum berjalan sama sekali. Bahkan, untuk sekedar listrik pun beberapa daerah belum ada. “Untuk itu, perlu langkah pasti dari Presiden untuk meratakan pembangunan,” terangnya.
Lanjutnya, Presiden terpilih juga harus mampu merangkul dan menyejahterakan rakyat di daerah perbatasan Negara. Hal itu sangat penting mengingat perbatasan Negara merupakan etalase Negara, kondisi yang tercermin dari daerah perbatasan dapat disimpulkan sebagai kondisi yang ada di pusat Negara. “Presiden sebaiknya melakukan pembangunan dimulai dari daerah perbatasan kemudian dilanjutkan ke daerah sentral, bukan malah sebaliknya,” ujar dia.
Dengan begitu katanya, kesejahteraan rakyat daerah perbatasan bisa terjamin dan tidak akan merasa dianak tirikan oleh Pemerintah. Harapan lainnya yakni meneruskan program pembangunan Presiden sebelumnya. Mengingat Indonesia merupakan Negara kepulauan tidak mungkin dihubungkan melalui jalur darat, tetapi dapat dihubungkan secara efektif melalui jalur udara. “Rakyat juga berharap, dunia pendidikan bisa lebih diperhatikan lagi dan memberikan langkah nyata untuk memajukannya,” tandas Ardiansyah. (KS-13)
“Pak Jokowi-JK dalam kampanyenya pernah berjanji untuk menggelontorkan dana Rp. 1 miliar perdesa jika terpilih. Janji itu yang akan kami tunggu saat pasangan itu dilantik nantinya,” kata Anggota DPRD Kabupaten Bima, Drs. H. Mustahid kepada wartawan, Jumat (12/9).
Mustahid yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bima mengaku, Jokowi-JK merupakan pasangan yang mendapatkan mandat dari rakyat dalam Pilpres beberapa waktu lalu. Dipilihnya kedua figur itu karena dianggap mempunyai kemampuan dan integritas dalam memperjuangkan nasib rakyat. Karenanya, rakyat Indonesia berharap banyak adanya perubahan selama lima tahun kedepan.
“Tidak ada harapan lain bagi masyarakat di daerah selain bisa sejahtera, aman dan tentram dalam menjalani hidupnya. Semua itu akan terwujud bila Presiden dan Wakil Presiden kita yang terpilih bisa merealisasikan janjinya,” ujar Mustahid di Gedung DPRD Kabupaten Bima.
Ditegaskannya, apabila janji dana Rp. 1 miliar perdesa tidak mampu direalisasikan pasangan Jokowi-JK dalam kepemimpinannya nanti, maka masyarakat tidak akan percaya lagi karena itu hanya dianggap obral janji. “Bisa saja itu juga akan menjadi bumerang bagi mereka sendiri. Kami juga berharap aspirasi dari daerah betul-betul diperhatikan supaya ada pemerataan pembangunan,” tandasnya.
Harapan juga disampaikan organisasi Kepemudaan, Plt Ketua GP Ansor Kota Bima, Muhammad Ardiasnyah, ST. Terpilihnya Jokowi-JK menurutnya, memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia. Kesederhanaan dan kedekatan Jokowi dengan rakyat membawa nuansa baru dalam perpolitikan di Indonesia. Keinginan terhadap pemimpin baru yang mementingkan rakyat, tahan banting, mampu menciptakan terobosan baru dengan program kerakyatan serta bersih dari KKN akhirnya terwujud.
Dia berharap, pasangan itu mampu memperbaiki kondisi pembangunan Negara yang saat ini tidak merata. Di sebagian daerah pembangunan berjalan pesat, tetapi di daerah lainnya pembangunan belum berjalan sama sekali. Bahkan, untuk sekedar listrik pun beberapa daerah belum ada. “Untuk itu, perlu langkah pasti dari Presiden untuk meratakan pembangunan,” terangnya.
Lanjutnya, Presiden terpilih juga harus mampu merangkul dan menyejahterakan rakyat di daerah perbatasan Negara. Hal itu sangat penting mengingat perbatasan Negara merupakan etalase Negara, kondisi yang tercermin dari daerah perbatasan dapat disimpulkan sebagai kondisi yang ada di pusat Negara. “Presiden sebaiknya melakukan pembangunan dimulai dari daerah perbatasan kemudian dilanjutkan ke daerah sentral, bukan malah sebaliknya,” ujar dia.
Dengan begitu katanya, kesejahteraan rakyat daerah perbatasan bisa terjamin dan tidak akan merasa dianak tirikan oleh Pemerintah. Harapan lainnya yakni meneruskan program pembangunan Presiden sebelumnya. Mengingat Indonesia merupakan Negara kepulauan tidak mungkin dihubungkan melalui jalur darat, tetapi dapat dihubungkan secara efektif melalui jalur udara. “Rakyat juga berharap, dunia pendidikan bisa lebih diperhatikan lagi dan memberikan langkah nyata untuk memajukannya,” tandas Ardiansyah. (KS-13)
COMMENTS