Lokasi Transmigrasi yang terletak di Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa, yang sempat dipermasalahan oleh warga setempat
Lokasi Transmigrasi yang terletak di Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa, yang sempat dipermasalahan oleh warga setempat, menurut Kepala Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) kabupaten Sumbawa, Tri Karyati sudah dapat diatasi. Sebanyak 25 warga trasmigrasi yang sebelumnya belum memiliki lahan kini sudah siap ditempatkan.
Menurutnya, persoalan yang timbul, disebabkan karena adanya pengklaiman warga terhadap lahan tersebut, dengan alasan telah lama dijadikan ladangnya. "Beberapa waktu lalu Camat Lunyuk sudah menghadap pak Bupati untu dicarikan Solusinya, apakah itu nantinya diberikan kompensasi, karena arahan bupati agar masyarakat tersebut dibantu sepanjang tidak mengganggu lagi," ujarnya.
Ketika ditanya target waktu penempatan warga transmigrasi, diwilayah Lunyuk tersebut, kepala dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mengaku akan diupayakan dalam waktu dekat ini. "Kita usahakan dalam bulan oktober ini sudah tuntas," janjinya. Menanggapi terkait adanya warga transmigrasi yang kembali akibat tidak tersedianya lahan, dibantahnya. Menurut dia, warga yang ada di lokasi sampai saat ini, tidak ada yang kembali. "Beberapa kali saya naik ke lokasi, tidak saya temukan adanya warga yang kembali, kecuali yang 25 KK yang belum diselesaikan lahannya itu," akunya.
Sementara itu, Camat Lunyuk Hisbulah, S. Ip,yang dimintai keterangannya terkait dengan kondisi yang terjadi diwilayah Transmigrasi mengaku, sesungguhnya tidak ada masalah, hanya saja warga setempat berharap agar tidak saling merugikan akibat adanya Transmigrasi tersebut. "Kami sudah membicarakannya dengan warga, dan warga sudah menyerahkan lahan itu, sepanjang saling menguntungkan, itu komitmen warga disana," akunya.
Diakuinya, lahan untuk 25 KK warga transmigrasi yang sebelumnya tidak tersedia, karena masih adanya warga menguasainya. Saat ini menurut Camat Luncuk tinggal dipetakan. "Warga setempat sudah menyerahkannya dan kita sudah mengukurnya, tinggal kita petakan, dan warga setempat tidak kita usir dari lokasi itu, sasa dari 25 petak untuk warga transmigrasi, kita berikan kesempatan kepada warga setempat untuk mnggarapnya, dan mereka akan hidup berdampingan, karena hanya dibatasi oleh gang saja," paparnya. (KS-07)
Menurutnya, persoalan yang timbul, disebabkan karena adanya pengklaiman warga terhadap lahan tersebut, dengan alasan telah lama dijadikan ladangnya. "Beberapa waktu lalu Camat Lunyuk sudah menghadap pak Bupati untu dicarikan Solusinya, apakah itu nantinya diberikan kompensasi, karena arahan bupati agar masyarakat tersebut dibantu sepanjang tidak mengganggu lagi," ujarnya.
Ketika ditanya target waktu penempatan warga transmigrasi, diwilayah Lunyuk tersebut, kepala dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mengaku akan diupayakan dalam waktu dekat ini. "Kita usahakan dalam bulan oktober ini sudah tuntas," janjinya. Menanggapi terkait adanya warga transmigrasi yang kembali akibat tidak tersedianya lahan, dibantahnya. Menurut dia, warga yang ada di lokasi sampai saat ini, tidak ada yang kembali. "Beberapa kali saya naik ke lokasi, tidak saya temukan adanya warga yang kembali, kecuali yang 25 KK yang belum diselesaikan lahannya itu," akunya.
Sementara itu, Camat Lunyuk Hisbulah, S. Ip,yang dimintai keterangannya terkait dengan kondisi yang terjadi diwilayah Transmigrasi mengaku, sesungguhnya tidak ada masalah, hanya saja warga setempat berharap agar tidak saling merugikan akibat adanya Transmigrasi tersebut. "Kami sudah membicarakannya dengan warga, dan warga sudah menyerahkan lahan itu, sepanjang saling menguntungkan, itu komitmen warga disana," akunya.
Diakuinya, lahan untuk 25 KK warga transmigrasi yang sebelumnya tidak tersedia, karena masih adanya warga menguasainya. Saat ini menurut Camat Luncuk tinggal dipetakan. "Warga setempat sudah menyerahkannya dan kita sudah mengukurnya, tinggal kita petakan, dan warga setempat tidak kita usir dari lokasi itu, sasa dari 25 petak untuk warga transmigrasi, kita berikan kesempatan kepada warga setempat untuk mnggarapnya, dan mereka akan hidup berdampingan, karena hanya dibatasi oleh gang saja," paparnya. (KS-07)
COMMENTS