Pilot Garuda Airlines 4032, Kapten Ramdanto Purnama (42) asal Jakarta meninggal Dunia saat menuju Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.
Pilot Garuda Airlines 4032, Kapten Ramdanto Purnama (42) asal Jakarta meninggal Dunia saat menuju Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Meninggalnya Pilot tersebut, diduga karena serangan jantung.
Menurut Idham staf Garuda Indonesia Airport M. Salahudin Bima, pada hari Minggu (31/8) sekitar pukul 12.55 Wita. Pesawat Garuda Indonesia type AT72.600 route Lombok-Bima Makassar dari Bandara Internasional Lombok terbang menuju Bandara M. Salahudin Bima. Pesawat tersebut, tiba di Bima pada pukul 14.45 Wita dan selanjutnya diinfokan pilot pesawat yakni Rhamdanto Purnama mengalami sakit.”Sehingga saya bersama Co Pilot pesawat lainnya yakni Stanley mengantarkan ke klinik Sari Farma Kota Bima,” ungkapnya.
Sekitar pukul 15.15 Wita lanjut Idham, setelah sampai di Klinik Sari Farma. Pilot tersebut langsung ditangani oleh dr. Irma S. POg, tapi nyawanya tidak bisa diselamatkan.”Pada pukul 15.30 Wita, Pilot itu dinyatakan meninggal dunia. Penyebabnya, diduga karena dia mengalami serangan jantung,” beber Idham saat ditemui di Klinik Minggu sore.
Secara terpisah, dr. Sefran yang dikonfirmasi, mengaku Korban masuk di klinik Sari Farma pukul 14.40 Wita. Saat datang, almarhum dalam keadaan sadar tetapi mengeluhkan sakit di dada.”Setelah ditangani medis, kapten pilot meninggal dunia pukul 15.20 WITA. Kami menduga ia meninggal akibat serangan jantung,” ujarnya singkat.
Informasi yang dihimpun Wartawan Koran Stabilitas, berdasarkan hasil diagnosa Tim medis klinik Sari Farma yang ditangani langsung dr. Irma, korban menderita Infak miocard akut. Ia diberangkatkan ke Bandara Internasional Lombok dengan menggunakan mobil ambulance Klinik Sari Farma Nopol EA. 9273 S pada pukul 18.30 Wita dan selanjutnya akan di terbangkan ke Jakarta.(KS-05)
Menurut Idham staf Garuda Indonesia Airport M. Salahudin Bima, pada hari Minggu (31/8) sekitar pukul 12.55 Wita. Pesawat Garuda Indonesia type AT72.600 route Lombok-Bima Makassar dari Bandara Internasional Lombok terbang menuju Bandara M. Salahudin Bima. Pesawat tersebut, tiba di Bima pada pukul 14.45 Wita dan selanjutnya diinfokan pilot pesawat yakni Rhamdanto Purnama mengalami sakit.”Sehingga saya bersama Co Pilot pesawat lainnya yakni Stanley mengantarkan ke klinik Sari Farma Kota Bima,” ungkapnya.
Sekitar pukul 15.15 Wita lanjut Idham, setelah sampai di Klinik Sari Farma. Pilot tersebut langsung ditangani oleh dr. Irma S. POg, tapi nyawanya tidak bisa diselamatkan.”Pada pukul 15.30 Wita, Pilot itu dinyatakan meninggal dunia. Penyebabnya, diduga karena dia mengalami serangan jantung,” beber Idham saat ditemui di Klinik Minggu sore.
Secara terpisah, dr. Sefran yang dikonfirmasi, mengaku Korban masuk di klinik Sari Farma pukul 14.40 Wita. Saat datang, almarhum dalam keadaan sadar tetapi mengeluhkan sakit di dada.”Setelah ditangani medis, kapten pilot meninggal dunia pukul 15.20 WITA. Kami menduga ia meninggal akibat serangan jantung,” ujarnya singkat.
Informasi yang dihimpun Wartawan Koran Stabilitas, berdasarkan hasil diagnosa Tim medis klinik Sari Farma yang ditangani langsung dr. Irma, korban menderita Infak miocard akut. Ia diberangkatkan ke Bandara Internasional Lombok dengan menggunakan mobil ambulance Klinik Sari Farma Nopol EA. 9273 S pada pukul 18.30 Wita dan selanjutnya akan di terbangkan ke Jakarta.(KS-05)
COMMENTS