Sedikitnya 80 dari ratusan hektar lahan pertanian di Alas Barat Kabupaten Sumbawa terancam gagal tanam.
Sedikitnya 80 dari ratusan hektar lahan pertanian di Alas Barat Kabupaten Sumbawa terancam gagal tanam. Hal itu disebabkan Dam irigasi yang mengairi ratusan hektar lahan pertanian tersebur tidak mampu lagi menampung air, karena jebol akibat bencana gempa beberapa tahun lalu.
Anggota DPRD dari partai Golkar, Jek Morsa, meminta kepada pemerintah daerah untuk segera mengantisipasi ancaman gagal tanam tersebut. Yakni dengan membantu masyarakat mengirimkan alat berat untuk menutup tanggul yang jebol sehingga dapat menampung air sementara. "Mengingat waktu tanam yang sudah dekat, diharapkan adanya tindakan antisipatif dari pemerintah daerah, agar 80 hektar lahan masyarakat itu dapat ditanami,"ujarnya duta Alas Barat ini.
Jek Morsa mengakui, telah dianggarkan dana sebesar Rp 160 juta untuk menanggulangi persoalan itu. Namun anggaran itu tidak cukup dan dikuatirkan anggaran tidak mampu menyelesaikan rehap Dam tersebut. "Untuk menunggu anggaran yang lebih besar, diharapkan pemerintah daerah untuk mengantisipasinya, karena itu sangat urgen untuk kepentingan masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mapin Kebag, Kecamatan Alas Barat, Ahmad Yani, yang dimintai keterangan, membenarkan sedikitnya 80 hektar lahan yang ada diwilayahnya itu terancam gagal tanam apabila tidak diantisipasi dengan bantuan alat berat dari pemerintah daerah. “Memang kita sudah usulkan melalui BPBD, karena kerusakannya akibat bencana alam, namun belum dikerjakan, sehingga dikuatirkan terancam gagal tanam untuk musim tanam tahun ini," akunya.
Anggota DPRD dari partai Golkar, Jek Morsa, meminta kepada pemerintah daerah untuk segera mengantisipasi ancaman gagal tanam tersebut. Yakni dengan membantu masyarakat mengirimkan alat berat untuk menutup tanggul yang jebol sehingga dapat menampung air sementara. "Mengingat waktu tanam yang sudah dekat, diharapkan adanya tindakan antisipatif dari pemerintah daerah, agar 80 hektar lahan masyarakat itu dapat ditanami,"ujarnya duta Alas Barat ini.
Jek Morsa mengakui, telah dianggarkan dana sebesar Rp 160 juta untuk menanggulangi persoalan itu. Namun anggaran itu tidak cukup dan dikuatirkan anggaran tidak mampu menyelesaikan rehap Dam tersebut. "Untuk menunggu anggaran yang lebih besar, diharapkan pemerintah daerah untuk mengantisipasinya, karena itu sangat urgen untuk kepentingan masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mapin Kebag, Kecamatan Alas Barat, Ahmad Yani, yang dimintai keterangan, membenarkan sedikitnya 80 hektar lahan yang ada diwilayahnya itu terancam gagal tanam apabila tidak diantisipasi dengan bantuan alat berat dari pemerintah daerah. “Memang kita sudah usulkan melalui BPBD, karena kerusakannya akibat bencana alam, namun belum dikerjakan, sehingga dikuatirkan terancam gagal tanam untuk musim tanam tahun ini," akunya.
COMMENTS