Kemampuan kaum hawa dalam pertarungan politik, baik Pemilihan Kepala Daerah maupun Legislatif, tidak bisa dipandang sebelah mata.
Kemampuan kaum hawa dalam pertarungan politik, baik Pemilihan Kepala Daerah maupun Legislatif, tidak bisa dipandang sebelah mata. Buktinya, sebanyak delapan politikus srikandi berhasil mendapat mandat dari masyarakat Bima menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota dan Kabupaten Bima periode 2014-2019. Masing-masing lima di Dewan Kabupaten dan tiga untuk Kota Bima. Siapa saja Wakil Rakyat itu ?
Kelima srikandi dari Kabupaten Bima tersebut yakni, Hj. Rostina, HM.Syafrudin dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Hj.Indah Damayanti Putri (Dae Dinda) dari Partai Golkar, Suci Murni dari Partai Amanat Nasional (PAN), Yeni Yuliada dari PKB dan Ramlah A.Wahab dari PPP. Sementara dari Kota Bima, yakni Selvi dari Partai Demokrat, Hj. Rini dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan Mutmainah dari Partai Nasdem.
Bertambahnya kader Parpol dari kalangan srikandi yang sukses menjadi wakil rakyat merupakan bukti bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap peran perempuan semakin meningkat. Sebab, periode sebelumnya hanya ada tiga srikandi yang duduk di kursi dewan Kota dan Kabupaten Bima. Mereka adalah Dra. Hj. Mulyati Anggota Legislatif Kabupaten Bima serta Hj. Ferra, SE, MM dan Hj. Gina Wakil Rakyat Kota Bima.
Kemampuan kaum hawa pada pesta demokrasi lima tahunan itu bukan hanya sukses terpilih menjadi Wakil Rakyat periode 2014-2019, melainkan juga dipercayakan untuk menjabat sebagai Ketua dan Pimpinan Dewan. Meski itu baru bersifat sementara sembari menunggu keputusan masing-masing Partai. Kesanggupan dan kecerdasan para srikandi dalam berpolitik semakin teruji, ketika salah seorang kader Golkar yakni Hj.Ferra berhasil menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Bima periode 2009-2014 lalu.
Publik memprediksi, keberadaan para srikandi pada pesta Politik lima tahunan itu bukan sesuatu yang mustahil akan jauh lebih bertambah pada setiap moment Pemilihan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, kursi legislative akan lebih didominasi wajah-wajah Politikus srikandi. Entah apa alasan dibalik pilihan rakyat dalam kaitan itu hingga kini masih menjadi teka teki yang belum ditemukan jawabanya.
Namun harapan besar publik bukan pada persoalan siapa dan dari kalangan mana yang menjadi wakil rakyat, tapi lebih pada niat tulus dan ikhlas serta komitmen moral untuk benar-benar memperjuangkan aspirasi rakyat. Bukan malah sebaliknya memanfaatkan dan mengatasnamakan aspirasi rakyat untuk dan demi kepentingan pribadi dan atau kelompok tertentu. (KS-09)
Kelima srikandi dari Kabupaten Bima tersebut yakni, Hj. Rostina, HM.Syafrudin dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Hj.Indah Damayanti Putri (Dae Dinda) dari Partai Golkar, Suci Murni dari Partai Amanat Nasional (PAN), Yeni Yuliada dari PKB dan Ramlah A.Wahab dari PPP. Sementara dari Kota Bima, yakni Selvi dari Partai Demokrat, Hj. Rini dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan Mutmainah dari Partai Nasdem.
Bertambahnya kader Parpol dari kalangan srikandi yang sukses menjadi wakil rakyat merupakan bukti bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap peran perempuan semakin meningkat. Sebab, periode sebelumnya hanya ada tiga srikandi yang duduk di kursi dewan Kota dan Kabupaten Bima. Mereka adalah Dra. Hj. Mulyati Anggota Legislatif Kabupaten Bima serta Hj. Ferra, SE, MM dan Hj. Gina Wakil Rakyat Kota Bima.
Kemampuan kaum hawa pada pesta demokrasi lima tahunan itu bukan hanya sukses terpilih menjadi Wakil Rakyat periode 2014-2019, melainkan juga dipercayakan untuk menjabat sebagai Ketua dan Pimpinan Dewan. Meski itu baru bersifat sementara sembari menunggu keputusan masing-masing Partai. Kesanggupan dan kecerdasan para srikandi dalam berpolitik semakin teruji, ketika salah seorang kader Golkar yakni Hj.Ferra berhasil menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Bima periode 2009-2014 lalu.
Publik memprediksi, keberadaan para srikandi pada pesta Politik lima tahunan itu bukan sesuatu yang mustahil akan jauh lebih bertambah pada setiap moment Pemilihan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, kursi legislative akan lebih didominasi wajah-wajah Politikus srikandi. Entah apa alasan dibalik pilihan rakyat dalam kaitan itu hingga kini masih menjadi teka teki yang belum ditemukan jawabanya.
Namun harapan besar publik bukan pada persoalan siapa dan dari kalangan mana yang menjadi wakil rakyat, tapi lebih pada niat tulus dan ikhlas serta komitmen moral untuk benar-benar memperjuangkan aspirasi rakyat. Bukan malah sebaliknya memanfaatkan dan mengatasnamakan aspirasi rakyat untuk dan demi kepentingan pribadi dan atau kelompok tertentu. (KS-09)
COMMENTS