Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bima untuk memajukan dunia pendidikan, terus dilakukan.
Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bima untuk memajukan dunia pendidikan, terus dilakukan. Sejumlah program baik secara fisik maupun untuk mutu pendidikan berhasil didatangkan. Ditahun 2014 ini, berhasil mendatangkan anggaran Bantuan Sosial (Bansos) untuk beberapa Sekolah di Kota Bima. Salah satunya, untuk SDN 28 Kota Bima.
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 28 Kota Bima, Muhammad, M.Sidik kepada Koran ini Kamis (28/8) di Kantornya mengatakan, pihaknya mendapat dana Bansos senilai ratusan juta untuk pekerjaan dua local Ruang Kelas Baru (RKB). “Alhamdulillah, kami dapat anggaran untuk bangun baru dua RKB, “katanya.
Dua RKB yang dibangun baru rencananya akan digunakan untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sebab, ruang belajar yang tersedia saat ini hanya enam local saja. Sehingga, untuk KBM terpaksa menggunakan Perpustakaan. “Untuk semua kelas II menggunakan ruang perpustakaan, “ujarnya.
Meski sudah mendapat anggaran untuk dua RKB, tetapi dirinya mengaku masih ada kekurangan yang mesti mendapat perhatian dari Pemerintah. Seperti, belum ada ruang guru dan Kepsek, WC siswa, UKS serta meubler seperti kursi dan meja siswa yang mengalami rusak ringan. “Tapi itu bukan hambatan bagi kami. Lagipula, masih ada solusi lain untuk mengatasi beberapa kekurangan itu. Salah satunya nanti, kami akan menggunakan satu RKB untuk ruang guru dan Kepsek. Karena, ruang guru yang dimanfaatkan saat ini adalah ruang belajar, “akunya. (KS-09)
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 28 Kota Bima, Muhammad, M.Sidik kepada Koran ini Kamis (28/8) di Kantornya mengatakan, pihaknya mendapat dana Bansos senilai ratusan juta untuk pekerjaan dua local Ruang Kelas Baru (RKB). “Alhamdulillah, kami dapat anggaran untuk bangun baru dua RKB, “katanya.
Dua RKB yang dibangun baru rencananya akan digunakan untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sebab, ruang belajar yang tersedia saat ini hanya enam local saja. Sehingga, untuk KBM terpaksa menggunakan Perpustakaan. “Untuk semua kelas II menggunakan ruang perpustakaan, “ujarnya.
Meski sudah mendapat anggaran untuk dua RKB, tetapi dirinya mengaku masih ada kekurangan yang mesti mendapat perhatian dari Pemerintah. Seperti, belum ada ruang guru dan Kepsek, WC siswa, UKS serta meubler seperti kursi dan meja siswa yang mengalami rusak ringan. “Tapi itu bukan hambatan bagi kami. Lagipula, masih ada solusi lain untuk mengatasi beberapa kekurangan itu. Salah satunya nanti, kami akan menggunakan satu RKB untuk ruang guru dan Kepsek. Karena, ruang guru yang dimanfaatkan saat ini adalah ruang belajar, “akunya. (KS-09)
COMMENTS