Asisten I Setda Kota Bima, Drs. M. Farid, M.Si, Senin (20/10) membuka secara resmi Diklat Kewirausahaan di Bidang Pangan, Konveksi dan pengolahan pangan bagi Wirausaha Baru
Asisten I Setda Kota Bima, Drs. M. Farid, M.Si, Senin (20/10) membuka secara resmi Diklat Kewirausahaan di Bidang Pangan, Konveksi dan pengolahan pangan bagi Wirausaha Baru Kota Bima Tahun 2014, di Aula SMKN 3 Kota Bima.
Dalam laporannya Kepala Bidang Perindustrian Diskoperindag Kota Bima Ririn Swandhayani, ST, menyampaikan tujuan diadakan pelatihan ini adalah untuk mendorong dan menumbuhkembangkan usaha mikro, kecil dan menengah, sehingga dapat memberikan kontribusi yang bagus dalam perjalan ekonomi di Kota Bima.
Ririn berharap agar peserta nantinya memiliki kreasi dan inovasi dalam mengolah pangan. Produk yang dihasilkan mempunyai keunggulan dari lainnya. Selain itu, dapat membuat kemasan yang menarik karena sebuah produk kalau dikemas dengan baik maka nilainya akan lebih tinggi. Adapun peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 30 orang berasal dari 5 di Kota Bima.
Instruktur berasal dari SMKN 3 Kota Bima, yakni tenaga ahli bidang Tata Boga dan Tata Busana. Pelatihan ini dilaksanakan selama lima hari dari tanggal 20 Oktober sampai dengan 24 Oktober 2014 mendatang.
Sementara itu, Asisten I Setda Kota Bima, Drs. M. Farid, M.Si dalam arahannya menjelaskan selama ini potensi yang kita miliki belum mampu dikemas dengan baik guna memberikan daya tarik bagi pembeli, adanya pelatihan ini tentunya memberikan harapan bagi masyarakat mengembangkan diri menjadi entrepreneurship.
Dijelaskannya, peran pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi daerah adalah dengan melaksanakan pelatihan, melihat kondisi infrastruktur, menjaga stabilitas keamanan daerah dan stabilitas harga serta membantu modal usaha bagi masyarakat. Disampaikannya pula bahwa pada saat coffe morning di kediaman Wakil Walikota Bima pada Minggu (19/10) kemarin, beberapa aspirasi masyarakat Penaraga mengenai pengembangan usaha kuliner yang mana harapannya agar setiap acara pemerintahan dapat melirik jajanan lokal yang ada untuk suguhan tamu pada saat acara kedinasan.
leh karenanya dipesankannya kepada Diskoperindag agar memperjuangkan lokalisasi untuk memasarkan jajanan atau kuliner khas Bima, karena potensi ini selain mengembangkan potensi daerah juga meningkatkan kreativitas masyarakat dalam hal pengolahan makanan asli bima.
Disinggungnya pula mengenai keterampilan menjahit yang menjanjikan pendapatan yang luar biasa jika ditekuni dengan baik. Diatmbah lagi apabila kemampuannya tidak hanya terbatas pada menjahit tapi juga menghasilkan kreatifitas baru dalam hal trend model terkini. “Hal ini tentunya menarik dan pastinya keunikan ini dicari para konsumen.
“Harapan seperti inilah yang diharapkan dari diadakannya kegiatan ini, yakni meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, tentunya dengan bekal keterampilan dan keahlian yang khas, sesuatu barang yang biasa dapat dijadikan luar biasa”, jelas Farid dengan penuh semangat. (KS-13)
Dalam laporannya Kepala Bidang Perindustrian Diskoperindag Kota Bima Ririn Swandhayani, ST, menyampaikan tujuan diadakan pelatihan ini adalah untuk mendorong dan menumbuhkembangkan usaha mikro, kecil dan menengah, sehingga dapat memberikan kontribusi yang bagus dalam perjalan ekonomi di Kota Bima.
Ririn berharap agar peserta nantinya memiliki kreasi dan inovasi dalam mengolah pangan. Produk yang dihasilkan mempunyai keunggulan dari lainnya. Selain itu, dapat membuat kemasan yang menarik karena sebuah produk kalau dikemas dengan baik maka nilainya akan lebih tinggi. Adapun peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 30 orang berasal dari 5 di Kota Bima.
Instruktur berasal dari SMKN 3 Kota Bima, yakni tenaga ahli bidang Tata Boga dan Tata Busana. Pelatihan ini dilaksanakan selama lima hari dari tanggal 20 Oktober sampai dengan 24 Oktober 2014 mendatang.
Sementara itu, Asisten I Setda Kota Bima, Drs. M. Farid, M.Si dalam arahannya menjelaskan selama ini potensi yang kita miliki belum mampu dikemas dengan baik guna memberikan daya tarik bagi pembeli, adanya pelatihan ini tentunya memberikan harapan bagi masyarakat mengembangkan diri menjadi entrepreneurship.
Dijelaskannya, peran pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi daerah adalah dengan melaksanakan pelatihan, melihat kondisi infrastruktur, menjaga stabilitas keamanan daerah dan stabilitas harga serta membantu modal usaha bagi masyarakat. Disampaikannya pula bahwa pada saat coffe morning di kediaman Wakil Walikota Bima pada Minggu (19/10) kemarin, beberapa aspirasi masyarakat Penaraga mengenai pengembangan usaha kuliner yang mana harapannya agar setiap acara pemerintahan dapat melirik jajanan lokal yang ada untuk suguhan tamu pada saat acara kedinasan.
leh karenanya dipesankannya kepada Diskoperindag agar memperjuangkan lokalisasi untuk memasarkan jajanan atau kuliner khas Bima, karena potensi ini selain mengembangkan potensi daerah juga meningkatkan kreativitas masyarakat dalam hal pengolahan makanan asli bima.
Disinggungnya pula mengenai keterampilan menjahit yang menjanjikan pendapatan yang luar biasa jika ditekuni dengan baik. Diatmbah lagi apabila kemampuannya tidak hanya terbatas pada menjahit tapi juga menghasilkan kreatifitas baru dalam hal trend model terkini. “Hal ini tentunya menarik dan pastinya keunikan ini dicari para konsumen.
“Harapan seperti inilah yang diharapkan dari diadakannya kegiatan ini, yakni meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, tentunya dengan bekal keterampilan dan keahlian yang khas, sesuatu barang yang biasa dapat dijadikan luar biasa”, jelas Farid dengan penuh semangat. (KS-13)
COMMENTS