Surat skorsing yang dikeluarkan Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kabupaten Dompu melalui Persidom Dompu dipertanyakan beberapa pemain yang terkena larangan bermain tersebut.
Surat skorsing yang dikeluarkan Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kabupaten Dompu melalui Persidom Dompu dipertanyakan beberapa pemain yang terkena larangan bermain tersebut. Menurut mereka, surat itu dikeluarkan tanpa dasar dan alasan yang rasional.
Ketua Persidom Dompu, Asrullah membenarkan pihaknya telah mengeluarkan surat skorsing bagi beberapa pemain yang dianggap telah melanggar disiplin. Skorsing itu tidak memperbolehkan pemain untuk mengikuti beberapa pertandingan. ”Memang benar kami sudah mengeluarkan surat itu,” katanya dikonfirmasi melalui telepon seluer.
Menurut Asrullah, dasar dikeluarkannya surat skorsing itu karena pemain tidak mengindahkan panggilan Pengcab PSSI Kabupaten Dompu pada ajang pekan olahraga Provinsi (Porprov) NTB beberapa waktu lalu. ”Mereka sudah mengikuti latihan bersama dengan yang lainya, namun mereka lebih memperkuat kabupaten lain ketimbang kabupaten sendiri,” jelasnya.
Asrullah mengaku, sudah melakukan pemanggilan kepada pemain tersebut, baik secara lisan maupun tulisan. ”Saya lupa tanggal berapa memanggil pemain, yang jelas mereka tidak pernah hadir selama proses pemanggilan,” katanya. Terkait pernyataan devisi keorganisasian Pengcab PSSI Kabupaten Dompu, Muhktar mengaku tidak tahu sama sekali keluarnya surat skorsing itu, menurutnya tidak benar karena itu bidangnya Muhktar.
Keputusan itu katanya, diambil olehnya, Ketua Harian, Wakil Ketua dan Sekertaris Pengcab PSSI dengan tidak melibatkan devisi pengorganisasian. Dia menambahkan, sudah menyerahkan surat itu kepada pemain maupun kepada pemilik klub, karena mereka masuk dalam daftar pemain Garuda Eja. ”Kami sudah memberikan surat itu kepada pengurus Eja FC,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pemain yang terkena skorsing, Bunyamin mengaku belum menerima surat skorsing tersebut. Hanya saja, saat itu telah mendengar keluarnya surat skorsing itu ketika mengikuti turnamen di Kabupaten Bima. Atas dasar i dirinya mempertanyakan apa dasar skorsing tersebut. Sebab saat ini dirinya belum terikat kontrak dengan klub manapun, baik Persidom maupun Garuda Eja FC. ”Saya belum pernah menerima surat panggilan baik secara lisan maupun tulisan. Kalau alasan tidak berada ditempat bukan alasan yang tepat. Siapa bilang saya tidak ada ditempat, itu hanya mencari pembenaran saja,” tandasnya. (KS/10)
Ketua Persidom Dompu, Asrullah membenarkan pihaknya telah mengeluarkan surat skorsing bagi beberapa pemain yang dianggap telah melanggar disiplin. Skorsing itu tidak memperbolehkan pemain untuk mengikuti beberapa pertandingan. ”Memang benar kami sudah mengeluarkan surat itu,” katanya dikonfirmasi melalui telepon seluer.
Menurut Asrullah, dasar dikeluarkannya surat skorsing itu karena pemain tidak mengindahkan panggilan Pengcab PSSI Kabupaten Dompu pada ajang pekan olahraga Provinsi (Porprov) NTB beberapa waktu lalu. ”Mereka sudah mengikuti latihan bersama dengan yang lainya, namun mereka lebih memperkuat kabupaten lain ketimbang kabupaten sendiri,” jelasnya.
Asrullah mengaku, sudah melakukan pemanggilan kepada pemain tersebut, baik secara lisan maupun tulisan. ”Saya lupa tanggal berapa memanggil pemain, yang jelas mereka tidak pernah hadir selama proses pemanggilan,” katanya. Terkait pernyataan devisi keorganisasian Pengcab PSSI Kabupaten Dompu, Muhktar mengaku tidak tahu sama sekali keluarnya surat skorsing itu, menurutnya tidak benar karena itu bidangnya Muhktar.
Keputusan itu katanya, diambil olehnya, Ketua Harian, Wakil Ketua dan Sekertaris Pengcab PSSI dengan tidak melibatkan devisi pengorganisasian. Dia menambahkan, sudah menyerahkan surat itu kepada pemain maupun kepada pemilik klub, karena mereka masuk dalam daftar pemain Garuda Eja. ”Kami sudah memberikan surat itu kepada pengurus Eja FC,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pemain yang terkena skorsing, Bunyamin mengaku belum menerima surat skorsing tersebut. Hanya saja, saat itu telah mendengar keluarnya surat skorsing itu ketika mengikuti turnamen di Kabupaten Bima. Atas dasar i dirinya mempertanyakan apa dasar skorsing tersebut. Sebab saat ini dirinya belum terikat kontrak dengan klub manapun, baik Persidom maupun Garuda Eja FC. ”Saya belum pernah menerima surat panggilan baik secara lisan maupun tulisan. Kalau alasan tidak berada ditempat bukan alasan yang tepat. Siapa bilang saya tidak ada ditempat, itu hanya mencari pembenaran saja,” tandasnya. (KS/10)
COMMENTS