Oknum anggota Polisi Polsek Woja, Brigadir (MS), yang juga menjabat sebagai Babin Kantibmas Raba Baka Dompu, dilaporkan kepada Kepolisian karena diduga melakukan pelecehan seksual
Oknum anggota Polisi Polsek Woja, Brigadir (MS), yang juga menjabat sebagai Babin Kantibmas Raba Baka Dompu, dilaporkan kepada Kepolisian karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis, AA (21), warga Kelurahan Karijawa Kabupaten Dompu, yang juga tetangga oknum.
Kepada wartawan, AA membeberkan kejadian yang menimpanya, Jumat (7/11) kemarin. Kejadian itu berawal saat oknum Polisi tersebut mendatangi rumahnya untuk mencari bibinya. Oknum bermaksud meminta bantuan untuk membuatkan kopi. ”Kejadiannya pada Senin (27/10) pagi lalu. Saat itu dia tiba-tiba masuk kerumah saya dan menanyakan dimana bibi saya. Sayapun sempat kaget akan kehandiran dia. Sebab, ketika itu posisi saya sedang berada dalam kamar yang pintunya terbuka dan hanya mengenakan handuk karena baru selesai mandi,” ungkap korban.
Usai menjawab pertanyaan itu, dirinya langsung menyarakan oknum polisi tersebut untuk mencari bibinya di belakang rumah. Namun, saran itu ternyata tidak dindahkan, oknum malah berdiam dan berdiri di depan pintu kamar sambil menatap korban. Oknum tiba-tiba saja masuk dalam kamar dan memaksa korban untuk menuruti nafsu bejatnya. Beruntung, saat itu korban langsung melawan dengan terus mendorong oknum polisi tersebut sambil berteriak minta tolong.
”Dia memaksa saya dan mengatakan ayo-ayo sekali saja. Namun, pada saat itu saya langsung beteriak dan melawan dengan terus mendorong dia hingga keluar dari pintu kamar. Bahkan, posisi celananya sudah diturunkan,” bebernya.
Untungnya, saat itu korban terus berteriak hingga akhirnya oknum polisi tersebut dengan tanpa rasa bersalah langsung keluar dari rumah korban dan pergi menuju rumah bibi korban yang berada dibelakang rumah. ”Akibat saya terus melawan dan berteriak, akhirnya dia bergegas pergi keluar dari rumah saya dan langsung ke belakang untuk mencari bibi saya dan setelah dia bertemu dengan bibi saya dengan meminta bantuan untuk dibuatkan kopi akhirnya dia langsung pulang kerumahnya yang tidak jauh dengan rumah saya,” ujarnya.
Setelah itu dirinya langsung keluar dari rumah sambil menangis dan mencari ibunya yang saat itu sedang berada di rumah. Tidak terima dengan perlakukan oknum polisi tersebut, korban langsung menceritakan kejadian yang menimpa diirinya kepada sang ibu. ”Saya menceritakan kejadian itu, ibu saya langsung kaget dan menangis,” tuturnya.
Atas kejadian itu, bersama keluarga sudah melaporkan secara resmi kejadian tersebut kepada pihak Polres Dompu. ”Saya didampingi keluarga sudah memasukan laporan secara resmi kepada pihak Provos Polres Dompu pada Jumat kemarin,” jelasnya.
Dirinya berharap kepada pihak Kepolisian Polres Dompu, untuk mengusut tuntas ulah onum Anggota Polisi itu agar mendapatkan efek jera dari perbuatannya. ”Saya berharap kepada kepolisian, agar secepatnya mengusut tuntas persaoalan ini dan bila perlu oknum polisi itu segera dipecat,” harapnya.
Sementara, Kapolres Dompu AKBP Purnama SIK, yang didatangi wartawan ini dikantornya tidak berhasil ditemui lantaran sedang berada di luar kota. ”Mohon maaf Kapolres tidak ada dikantor, beliau sedang berada di Mataram untuk menghadiri kegiatan,” ujar salah satu ajudan Kapolres pada beberapa wartawan diruang tunggu Kapolres Dompu, kemarin.
Bagian Provos Polres Dompu yang didatangi menolak untuk memberikan tanggapan. ”Maaf saya tidak berani memberikan tanggapan sebelum ada perintah dari pimpinan saya, yaitu Kapolres Dompu. Kalau mau Pak Wartawan wawancara langsung saja ke Kapolres, soalnya beliau sudah balik dari Mataram,” sarannya. (KS-10)
Kepada wartawan, AA membeberkan kejadian yang menimpanya, Jumat (7/11) kemarin. Kejadian itu berawal saat oknum Polisi tersebut mendatangi rumahnya untuk mencari bibinya. Oknum bermaksud meminta bantuan untuk membuatkan kopi. ”Kejadiannya pada Senin (27/10) pagi lalu. Saat itu dia tiba-tiba masuk kerumah saya dan menanyakan dimana bibi saya. Sayapun sempat kaget akan kehandiran dia. Sebab, ketika itu posisi saya sedang berada dalam kamar yang pintunya terbuka dan hanya mengenakan handuk karena baru selesai mandi,” ungkap korban.
Usai menjawab pertanyaan itu, dirinya langsung menyarakan oknum polisi tersebut untuk mencari bibinya di belakang rumah. Namun, saran itu ternyata tidak dindahkan, oknum malah berdiam dan berdiri di depan pintu kamar sambil menatap korban. Oknum tiba-tiba saja masuk dalam kamar dan memaksa korban untuk menuruti nafsu bejatnya. Beruntung, saat itu korban langsung melawan dengan terus mendorong oknum polisi tersebut sambil berteriak minta tolong.
”Dia memaksa saya dan mengatakan ayo-ayo sekali saja. Namun, pada saat itu saya langsung beteriak dan melawan dengan terus mendorong dia hingga keluar dari pintu kamar. Bahkan, posisi celananya sudah diturunkan,” bebernya.
Untungnya, saat itu korban terus berteriak hingga akhirnya oknum polisi tersebut dengan tanpa rasa bersalah langsung keluar dari rumah korban dan pergi menuju rumah bibi korban yang berada dibelakang rumah. ”Akibat saya terus melawan dan berteriak, akhirnya dia bergegas pergi keluar dari rumah saya dan langsung ke belakang untuk mencari bibi saya dan setelah dia bertemu dengan bibi saya dengan meminta bantuan untuk dibuatkan kopi akhirnya dia langsung pulang kerumahnya yang tidak jauh dengan rumah saya,” ujarnya.
Setelah itu dirinya langsung keluar dari rumah sambil menangis dan mencari ibunya yang saat itu sedang berada di rumah. Tidak terima dengan perlakukan oknum polisi tersebut, korban langsung menceritakan kejadian yang menimpa diirinya kepada sang ibu. ”Saya menceritakan kejadian itu, ibu saya langsung kaget dan menangis,” tuturnya.
Atas kejadian itu, bersama keluarga sudah melaporkan secara resmi kejadian tersebut kepada pihak Polres Dompu. ”Saya didampingi keluarga sudah memasukan laporan secara resmi kepada pihak Provos Polres Dompu pada Jumat kemarin,” jelasnya.
Dirinya berharap kepada pihak Kepolisian Polres Dompu, untuk mengusut tuntas ulah onum Anggota Polisi itu agar mendapatkan efek jera dari perbuatannya. ”Saya berharap kepada kepolisian, agar secepatnya mengusut tuntas persaoalan ini dan bila perlu oknum polisi itu segera dipecat,” harapnya.
Sementara, Kapolres Dompu AKBP Purnama SIK, yang didatangi wartawan ini dikantornya tidak berhasil ditemui lantaran sedang berada di luar kota. ”Mohon maaf Kapolres tidak ada dikantor, beliau sedang berada di Mataram untuk menghadiri kegiatan,” ujar salah satu ajudan Kapolres pada beberapa wartawan diruang tunggu Kapolres Dompu, kemarin.
Bagian Provos Polres Dompu yang didatangi menolak untuk memberikan tanggapan. ”Maaf saya tidak berani memberikan tanggapan sebelum ada perintah dari pimpinan saya, yaitu Kapolres Dompu. Kalau mau Pak Wartawan wawancara langsung saja ke Kapolres, soalnya beliau sudah balik dari Mataram,” sarannya. (KS-10)
COMMENTS